Merawat Tanaman, Merawat Diri: Manfaat Berkebun bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Berkebun, selain sebagai kegiatan yang dapat menyehatkan fisik, ternyata juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan mental.
Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang mencari cara untuk menjaga keseimbangan kesehatan fisik dan mental. Salah satu kegiatan yang semakin populer di berbagai kalangan masyarakat adalah berkebun. Meski sering dianggap sebagai hobi ringan, berkebun ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Berkebun tidak hanya membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati, tetapi juga memberikan efek positif pada kebugaran fisik, seperti meningkatkan kesehatan jantung, otot, serta pernapasan. Artikel ini akan mengupas lebih dalam berbagai manfaat berkebun yang tidak hanya mendukung kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mental.
Berkebun sebagai Aktivitas Fisik yang Menyehatkan
Berkebun adalah salah satu bentuk aktivitas fisik yang memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berkebun dikategorikan sebagai aktivitas fisik dengan intensitas sedang yang memberikan manfaat serupa dengan berjalan kaki atau bersepeda. Kegiatan berkebun melibatkan berbagai gerakan, seperti membongkar tanah, mencabut gulma, menanam, dan menyiram tanaman, yang semuanya memerlukan tenaga dan melibatkan otot tubuh. Dalam satu jam berkebun, seseorang bisa membakar hingga 330 kalori, jumlah yang cukup besar untuk membantu menjaga berat badan ideal dan kebugaran tubuh (CDC, 2020).
-
Kenapa berkebun bagus untuk pelupa? Berkebun adalah hobi yang bagus untuk orang pelupa, karena melibatkan banyak aktivitas fisik dan mental.
-
Kenapa tanaman hias bermanfaat untuk kesehatan? Dalam keseharian kita, kualitas udara di dalam rumah seringkali luput dari perhatian. Padahal, udara yang bersih dan segar memiliki peran yang sangat penting bagi kesejahteraan dan kesehatan kita. Berbagai polusi udara yang berasal dari luar maupun dalam ruangan dapat berdampak buruk terhadap tubuh dan pikiran kita.
-
Bagaimana aktivitas outdoor meningkatkan kesejahteraan mental? Aktivitas seperti berjalan-jalan di taman, bersepeda, atau sekadar duduk di bawah pohon mampu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
-
Kenapa tanaman indoor bisa hilangkan stres? Beberapa penelitian telah mengukur tingkat tekanan darah, detak jantung, dan hormon stres kortisol seseorang saat mereka menangani tugas berat atau sedang dalam tekanan mental. Berada di sekitar tanaman memiliki efek yang menenangkan pada seseorang.
-
Bagaimana cara aktivitas fisik membantu meringankan beban mental? 'Menjaga tetap aktif, misalnya mencoba jalan pagi terkena matahari, atau mencoba bermain di luar atau sibuk beres-beres rumah, atau apapun itu. Dengan tubuh yang agak aktif, cenderung memperlancar peredaran darah,' ujar Nina, sapaan akrab Anna Surti Ariani, dilansir dari Antara.
-
Mengapa Taman Kelapa baik untuk kesehatan? Di tempat ini, wajib tarik napas dalam-dalam karena udaranya segar banget!
Penelitian yang dilakukan oleh Park, Shoemaker, dan Haub (2008) menunjukkan bahwa berkebun mempunyai dampak positif bagi kesehatan jantung dan pernapasan. Aktivitas fisik yang dilakukan selama berkebun membantu melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan daya tahan tubuh. Gerakan berulang yang dilakukan saat berkebun, seperti membungkuk, mencangkul, dan mengangkat alat-alat taman, melibatkan otot-otot tubuh dan meningkatkan kekuatan otot serta fleksibilitas sendi. Selain itu, sirkulasi darah yang lancar juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine, aktivitas fisik seperti berkebun dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30% (British Journal of Sports Medicine, 2017).
Selain manfaatnya bagi jantung dan pernapasan, berkebun juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan tulang. Sinar matahari yang terpapar langsung ke tubuh selama berkebun membantu tubuh memproduksi vitamin D. Vitamin ini penting untuk penyerapan kalsium, yang berdampak positif pada kekuatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis, terutama pada lansia. Sebuah studi yang dilakukan oleh Garland et al. (2014) dalam Journal of the American Medical Association menemukan bahwa paparan sinar matahari dapat menurunkan risiko osteoporosis pada lansia hingga 20%.
Selain manfaat kesehatan fisik, berkebun juga berpotensi memperbaiki kualitas tidur. Menurut penelitian oleh Reid et al. (2010) yang dipublikasikan dalam Journal of Sleep Research, aktivitas fisik yang dilakukan di luar ruangan, termasuk berkebun, dapat membantu mengatur ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian yang teratur akan membantu seseorang tidur lebih nyenyak di malam hari, karena paparan sinar matahari di siang hari membantu mengatur produksi hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur. Hal ini bermanfaat bagi mereka yang mengalami masalah tidur atau insomnia.
Bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kesulitan berolahraga dengan intensitas tinggi, berkebun menawarkan alternatif yang lebih aman dan tidak terlalu membebani tubuh. Aktivitas berkebun yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu menjadikannya sebagai aktivitas fisik yang inklusif. Bagi lansia, misalnya, berkebun dapat menjadi bentuk latihan fisik yang tidak terlalu berat tetapi tetap memberikan manfaat kesehatan. Menurut American Horticultural Therapy Association (AHTA), berkebun juga bisa menjadi sarana terapi yang membantu individu mempertahankan mobilitas dan keseimbangan tubuh, untuk menghindari risiko jatuh pada usia lanjut (AHTA, 2015).
Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Mental
Stres adalah respons tubuh terhadap berbagai tekanan, dan jika dibiarkan, dapat berujung pada gangguan mental yang lebih serius seperti kecemasan dan depresi. American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa stres kronis dapat berujung pada gangguan kesehatan serius, seperti depresi, dan penyakit fisik lainnya. Berkebun, salah satu kegiatan yang terlihat sederhana, ternyata memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan mental.
Sebuah studi oleh Van den Berg dan Custers (2011) menemukan bahwa berkebun selama 30 menit dapat menurunkan kadar kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang diproduksi tubuh saat seseorang mengalami stres, dan kadar kortisol yang tinggi dapat mempengaruhi suasana hati serta meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental. Dengan menurunkan kadar hormon ini, berkebun memberikan dampak relaksasi yang positif pada tubuh dan pikiran.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Health Psychology menunjukkan bahwa berkebun di ruang terbuka, terutama di alam atau taman, berpotensi memperbaiki mood dan mengurangi gejala depresi. Hal ini disebabkan karena paparan sinar matahari saat berkebun dapat merangsang produksi serotonin, hormon yang berperan dalam meningkatkan suasana hati dan mencegah gangguan emosional. Selain itu, kegiatan fisik yang dilakukan saat berkebun juga mendorong tubuh untuk memproduksi endorfin, hormon yang berfungsi sebagai pereda stres alami.
Selain itu, kegiatan berkebun memberikan perasaan pencapaian yang nyata, terutama ketika tanaman yang dirawat, berhasil tumbuh dan berkembang. Menurut studi yang dilakukan oleh Soga, Gaston, dan Yamaura (2017), berkebun memberikan dampak positif pada kesehatan mental dengan meningkatkan rasa kepuasan diri. Ketika seseorang melihat hasil dari usaha mereka dalam merawat tanaman, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan perasaan sukses yang penting bagi kesehatan mental.
Terapi Hijau dan Efeknya pada Kehidupan Sosial
Konsep terapi hijau atau green therapy merujuk pada kegiatan yang melibatkan kontak langsung dengan alam untuk mendukung kesehatan mental. Berkebun adalah salah satu bentuk terapi hijau yang diakui oleh para psikolog dan profesional kesehatan. Efek relaksasi yang didapat dari berkebun di area hijau dapat memberikan perasaan damai dan meningkatkan rasa kepuasan diri. Menurut Kaplan dan Kaplan (1989) dalam teori restoratif lingkungan (restorative environment theory), lingkungan alami memiliki kemampuan untuk merestorasi atau memulihkan mental seseorang. Lingkungan hijau memberikan efek psikologis yang menenangkan dan dapat mengembalikan fokus serta konsentrasi yang mungkin hilang akibat aktivitas sehari-hari. Hal ini mengindikasikan bahwa berkebun dapat memberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial, karena seseorang yang lebih rileks cenderung lebih mudah menjalin hubungan sosial yang baik.
Berkebun juga dapat memperkuat koneksi sosial, yang penting untuk mendukung kesehatan mental. Kegiatan berkebun bersama, misalnya dalam komunitas atau taman bersama, membantu seseorang merasa lebih terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO), interaksi sosial yang positif dapat menurunkan risiko gangguan mental. Taman komunitas juga dapat menjadi sarana untuk saling berbagi pengetahuan tentang tanaman dan cara berkebun yang efektif, sehingga meningkatkan interaksi positif antarindividu dalam masyarakat.
Berkebun adalah kegiatan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Aktivitas ini tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kebugaran fisik serta menjaga kesehatan jantung dan otak. Berkebun juga berfungsi sebagai terapi hijau yang dapat memperbaiki kehidupan sosial dan meningkatkan interaksi positif antarindividu. Dengan begitu banyak manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan bahwa berkebun semakin diminati oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan di tengah gaya hidup modern yang penuh tekanan. Berkebun bukan hanya tentang menanam, tetapi juga tentang menemukan keseimbangan dan kebahagiaan dalam kesederhanaan berinteraksi dengan alam.