Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi COVID-19 Picu Percepatan Perkembangan Layanan Kesehatan Digital di Indonesia

Pandemi COVID-19 Picu Percepatan Perkembangan Layanan Kesehatan Digital di Indonesia Ilustrasi Telemedis. ©Deposit Photo

Merdeka.com - Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini telah menyebabkan sejumlah perubahan pada kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu perubahan yang terjadi adalah kebiasaan masyarakat saat ini dalam penggunaan layanan kesehatan berbentuk digital.

Berdasarkan studi penelitian Medix Global yang dilakukan oleh Kantar terungkap bahwa penggunaan layanan kesehatan digital untuk berkonsultasi dan berobat kini semakin meningkat. Hal ini terjadi karena masih adanya ketakukan masyarakat terhadap masalah kesehatan dan pembatasan sosial yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Sembilan dari sepuluh masyarakat Indonesia, atau 92 persen populasi Indonesia dari berbagai golongan, mengatakan pandemi meyakinkan mereka tentang manfaat layanan kesehatan digital, dan mereka akan menggunakan aplikasi digital ketika ingin berkonsultasi dan mendapatkan pengobatan medis. Angka tersebut lebih besar dari 64 persen masyarakat yang sudah menggunakan aplikasi kesehatan digital sebelum pandemi. Karena ketakutan terhadap COVID-19 dan pembatasan sosial, 90 persen masyarakat mengatakan akan mencari saran medis melalui telekonsultasi.

Orang lain juga bertanya?

“Karena pandemi, masyarakat Indonesia memiliki kesadaran lebih tinggi tentang layanan kesehatan. Pandemi telah menggarisbawahi kebutuhan individu untuk bertanggungjawab atas kesehatan mereka dan keluarga mereka, dan untuk memastikan mereka mendapatkan layanan kesehatan terbaik. Dengan besarnya populasi, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia,” terang Sigal Atzmon, CEO dan Pendiri Medix Global.

Kepercayaan Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Terkait dengan sistem kesehatan di Indonesia, sebanyak 61 persen peserta survei menyatakan puas dengan sistem kesehatan publik sedangkan 78 persen menyatakan puas dengan sistem kesehatan swasta. Masyarakat Indonesia merasa masih perlu ada peningkatan di tiga bidang yaitu kualitas sistem kesehatan, transparansi sistem kesehatan, dan kemudahan akses layanan kesehatan.

Sebagian besar (88 persen) menyatakan ketertarikan terhadap layanan Manajemen & Dukungan Medis Personal dan 87 persen menyatakan bersedia untuk memperbarui polis kesehatan mereka untuk memastikan polis tersebut sudah mencakup solusi perawatan dengan teknologi terkini termasuk pengobatan kanker dan layanan kesehatan digital.

“Hasil survei tersebut membuktikan pendekatan multi-disiplin Medix dengan menyediakan layanan yang lebih baik sesuai pilihan masyarakat Indonesia,” terang Sigal.

“Ini termasuk akses ke jaringan spesialis kami, petunjuk dan saran atas opsi pengobatan, layanan pelanggan khusus yang tersedia 24 jam sehari 7 hari seminggu, jaringan profesional untuk menawarkan dukungan emosional dalam perjalanan medis dan menugaskan dokter dan perawat untuk memberikan perawatan secara lokal. Dengan kuatnya infrastruktur layanan kesehatan di Indonesia, Medix dapat berperan penting untuk membantu masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan yang spesifik dengan fokus pada perawatan pencegahan, kesejahteraan, dan pemantauan kesehatan yang lebih baik,” sambungnya.

Terkait dengan interaksi antara dokter spesialis dengan pasien, 87 persen masyarakat Indonesia yakin atas informasi yang diberikan untuk membantu memahami kondisi kesehatan mereka dan 84 persen yakin telah mendapat diagnosa yang tepat. Namun, meski kepercayaan terhadap dokter spesialis cukup tinggi, di antara masyarakat yang tidak didiagnosa dengan penyakit serius, 88 persen tetap akan mencari opini kedua untuk diagnosa penyakit serius dari dokter ternama dengan spesialisasi yang sama.

Sedangkan dari 15 persen responden yang didiagnosa dengan penyakit serius, 91 persen di antaranya akan mencari informasi tambahan untuk memastikan diagnosa yang diberikan sudah benar atau pengobatan yang direkomendasikan sudah yang terbaik.

Survei Medix Medical Monitor Research dilakukan oleh Kantar, perusahaan riset pasar multinasional terkemuka, antara 7 – 25 Juni 2021. Survei ini melibatkan 500 responden dari berbagai latar belakang termasuk pendapatan, usia, dan jenis kelamin, tersebar di tujuh daerah – Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Palembang, dan Denpasar.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan, Tenaga Medis Diberi Pelatihan Literasi Digital
Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan, Tenaga Medis Diberi Pelatihan Literasi Digital

Tenaga medis diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara profesional untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dukung Digitalisasi Sistem Kesehatan 2025-2029, Kemenkes Gandeng Tony Blair Institute
Dukung Digitalisasi Sistem Kesehatan 2025-2029, Kemenkes Gandeng Tony Blair Institute

AeHIN adalah asosiasi e-Health yang beranggotakan negara-negara di Asia

Baca Selengkapnya
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.

Baca Selengkapnya
BPJS Kesehatan Dulang Prestasi di Awal Tahun 2024
BPJS Kesehatan Dulang Prestasi di Awal Tahun 2024

BPJS Kesehatan terus berupaya dalam menyesuaikan kebutuhan zaman melalui kehadiran inovasi berbasis digital.

Baca Selengkapnya
Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok
Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok

Biaya kesehatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Isu Besar Generasi Mendatang: Kesehatan Mental
Isu Besar Generasi Mendatang: Kesehatan Mental

Ketua Malang Health Tourism, Ardantya Syahreza menyampaikan Indonesia punya perhatian besar dalam peningkatan bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya
Satu Sehat Mobile: Solusi Sehat dengan Modal Ujung Jari
Satu Sehat Mobile: Solusi Sehat dengan Modal Ujung Jari

Adanya aplikasi ini memungkinkan masyarakat lebih mudah mengakses berbagai layanan kesehatan dengan modal jari saja.

Baca Selengkapnya
Anak Muda Disebut Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Sosiolog UGM
Anak Muda Disebut Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Sosiolog UGM

Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.

Baca Selengkapnya
Temui Elon Musk, Menkes Ingin Kerja Sama Bangun Akses Internet di Puskesmas Terpencil
Temui Elon Musk, Menkes Ingin Kerja Sama Bangun Akses Internet di Puskesmas Terpencil

Pemerintah ingin bekerja sama dengan Elon Musk untuk menyediakan akses internet di puskesmas yang terletak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Baca Selengkapnya
Antusiasme Pejabat Kesehatan Vietnam atas Paparan BPJS Kesehatan
Antusiasme Pejabat Kesehatan Vietnam atas Paparan BPJS Kesehatan

Prestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.

Baca Selengkapnya
Cara Wamen PPPA Veronica Tan Melindungi Kesehatan Mental Anak dan Remaja
Cara Wamen PPPA Veronica Tan Melindungi Kesehatan Mental Anak dan Remaja

Berdasarkan Data Survei Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022, satu (1) dari tiga (3) remaja (34,9%) alami masalah mental.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya