Satu lagi akibat fatal dari penyakit hipertensi
Merdeka.com - Memiliki tekanan darah yang normal sangatlah penting untuk membuat tubuh tetap sehat. Sebab setiap fluktuasi tekanan darah yang terjadi, entah itu hipertensi atau hipotensi memiliki bahaya yang fatal untuk kesehatan.
Sebuah penelitian terbaru dari boldsky.com menemukan 1 lagi bahaya fatal dari penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi selain naiknya risiko serangan jantung dan stroke. Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris ini ditemukan bahwa hipertensi mampu meningkatkan risiko gangguan jantung yang disebut dengan regurgitasi mitral di masa yang akan datang.
Regurgitasi mital sendiri adalah kondisi yang membuat jantung kurang maksimal untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung yang serius seperti aliran darah kembali ke jantung, sesak napas, lelah, pusing, nyeri dada, hingga gagal jantung.
-
Kapan hipertensi bisa menyebabkan gagal jantung? Jantung yang terus-menerus bekerja keras untuk memompa darah melawan tekanan tinggi dapat mengalami hipertrofi ventrikel kiri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung.
-
Bagaimana kardiomiopati memengaruhi jantung? 'Secara fundamental, jantung adalah organ otot, sehingga jika otot jantung mengalami perubahan baik secara struktural maupun fungsional, kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung,' tambahnya.
-
Kenapa hipertensi bisa merusak pembuluh darah? Tingginya tekanan darah dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, dan memicu pembentukan bekuan darah.
-
Apa dampak hipertensi pada tubuh? Jika tekanan darah Anda berada pada level yang terlalu tinggi, hal tersebut dapat memberikan beban tambahan pada pembuluh darah, jantung, dan organ-organ lainnya, termasuk otak, ginjal, dan mata.
-
Kenapa penyakit jantung koroner bisa menyebabkan lemah jantung? Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab utama lemah jantung. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok jantung dengan oksigen dan nutrisi terhambat oleh plak aterosklerotik.Penyakit ini menyebabkan jantung menjadi lemah karena aliran darah yang terhambat dan kurangnya pasokan oksigen yang cukup.
-
Bagaimana hipertensi memengaruhi pernapasan? Tekanan darah yang tinggi dapat memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah, sehingga menyebabkan penebalan pada ventrikel kiri jantung.
Penelitian ini memakai 5,5 juta lansia di Inggris selama 10 tahun ke belakang.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kelainan katup jantung yang bersifat melumpuhkan ini terjadi bukan karena penuaan yang tak bisa terelakkan. Namun disebabkan karena naiknya tekanan darah yang kemudian menimbulkan kelainan jantung tersebut," ungkap pemimpin penelitian ini, Kazem Rahimi dari The George Institute for Global Health, University of Oxford.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika pembuluh darah dipenuhi dengan lemak yang membuat jantung bekerja keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Solusi agar kamu terhindar dari hipertensi? Kurangi konsumsi makanan berlemak, perbanyak serat, serta minum air putih.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Baca SelengkapnyaLemah jantung atau dikenal sebagai gagal jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif.
Baca SelengkapnyaGagal jantung adalah kondisi di mana jantung mulai melemah dalam memompa darah.
Baca SelengkapnyaBingung dengan perbedaan serangan jantung dan gagal jantung? Simak perbedaan penting kedua kondisi tersebut di artikel berikut!
Baca SelengkapnyaKardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung karena sebab yang spesifik. Terdapat empat tipe masalah kesehatan ini yang perlu diatasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi bisa jadi penanda adanya masalah tekanan darah tinggi sehingga penting untuk segera dikenali.
Baca SelengkapnyaAneurisma otak bisa menjadi parah dan berisiko tinggi pada seseorang yang memiliki kondisi hipertensi.
Baca Selengkapnya