Sebagian Besar Penderita Asma Usia Anak Memiliki Riwayat Alergi
Merdeka.com - Kondisi alergi yang dialami pada anak, merupakan hal yang harus disadari oleh orangtua. Sejumlah kondisi alergi pada anak atau pada orangtua ini bisa menjadi pemicu munculnya asma pada anak.
Dokter spesialis anak konsultan respirologi KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM dr Wahyuni Indawati, Sp.A(K) mengatakan bahwa 80 persen anak dengan asma memiliki riwayat alergi.
"Betul bahwa sebagian besar atau sekitar 80 persen dari anak-anak yang menderita asma ini, mereka punya riwayat alergi di keluarga atau di anaknya sendiri," kata Wahyuni beberapa waktu lalu.
-
Apa saja gejala asma anak? Tanda dan gejala asma pada anak dapat bervariasi, tergantung pada usia dan tingkat keparahannya, tetapi umumnya meliputi: - Sesak napas atau mengi (bunyi siulan saat bernapas)- Dada terasa sesak atau nyeri- Cepat lelah saat bermain atau beraktivitas- Batuk kronis yang dapat terjadi di waktu malam atau setelah aktivitas fisik- Peningkatan frekuensi infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis atau pneumonia - Kelelahan dan tidak bertenaga- Nafas yang pendek saat istirahat
-
Apa saja gejala asma pada anak? Gejala asma pada anak yang umum terjadi di antaranya adalah: ● Suara siulan atau mengi saat mengembuskan napas. ● Sesak napas. ● Dada sesak. ● Tubuh lesu. ● Batuk. Batuk ini akan memburuk apabila anak memiliki infeksi virus, sedang tidur, sedang berolahraga, atau berada di udara dingin.
-
Kenapa anak rentan terkena Rhinitis Alergi? Anak-anak rentan terhadap rhinitis alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan dapat lebih sensitif terhadap lingkungan sekitarnya.
-
Bagaimana cara mengatasi asma anak? Pengobatan asma pada anak dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada usia dan tingkat keparahan asma.Pengobatan yang paling umum digunakan adalah obat-obatan, seperti bronkodilator, steroid inhaler, dan obat biologi.
-
Kenapa anak mengalami alergi? Alergi pada anak bisa disebabkan oleh faktor genetik dan paparan zat tertentu seperti serbuk sari, bulu binatang, jamur, dan tungau debu.
-
Apa saja gejala alergi pada anak? Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya. Beberapa anak mungkin mengalami gejala kulit, seperti ruam, gatal-gatal, atau bengkak. Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi gastrointestinal, mual, muntah, atau diare.
Wahyuni menjelaskan, asma merupakan penyakit yang terjadi di saluran nafas yang bersifat jangka panjang atau kronik, yang biasanya ditandai dengan keluhan batuk kronik berulang atau nafas yang berbunyi seperti peluit atau mengi.
Menurut Wahyuni, penyakit asma didasari oleh mekanisme alergi. Alergi sendiri merupakan kecenderungan seseorang untuk lebih sensitif terhadap sesuatu.
Adapun pemicu alergi yang bisa menyebabkan munculnya asma adalah alergen hirup, di antaranya asap kendaraan bermotor, asap dapur, asap pembakaran sampah, hingga tungau debu.
"Tungau debu rumah ini kecil sekali. Kita tidak bisa melihat dengan mata telanjang. Tapi biasanya dia senang hidup di karpet, bed cover, di tumpukan debu, di mainan berbulu, dan binatang peliharaan berbulu. Ini semua bisa menjadi trigger cukup kuat bagi anak yang asma," kata Wahyuni.
Wahyuni mengatakan, asma dapat mengenai semua usia. Hanya saja, mendiagnosis asma pada anak balita tidak semudah mendiagnosis asma pada anak yang lebih besar.
Pasalnya, anak yang usianya lebih muda memang memiliki saluran nafas yang lebih kecil sehingga jika mengalami infeksi saluran nafas juga bisa mengalami mengi yang mirip dengan asma.
"Kalau yang lebih besar seperti 7 atau 8 tahun, umumnya gejala juga lebih jelas dan mereka dapat melakukan pemeriksaan yang lebih objektif untuk menilai apakah saluran nafasnya betul ada penyempitan atau tidak," kata Wahyuni.
Wahyuni pun mengatakan bahwa tes alergi dapat dilakukan untuk membantu mengetahui seberapa sensitif anak terhadap alergen, serta menjadi salah satu cara untuk melihat apakah anak memang mengalami alergi yang menyebabkan asma.
"Artinya, kalau itu (tes alergi) kita kerjakan, maka akan mendukung diagnosis kita," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asma adalah penyakit paru yang paling umum dan dapat menyerang anak-anak dengan cara yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaPenyakit asma pada anak dapat diketahui dari beberapa gejala khas seperti batuk, sesak napas, dan mengi yang kerap terjadi saat malam hari.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaPrevelansi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi diperkirakan mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaAnak-anak rentan terhadap rhinitis alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan lebih sensitif.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa paparan polusi udara di masa kanak-kanak bisa menyebabkan risiko bronkitis pada usia dewasa.
Baca SelengkapnyaGejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca SelengkapnyaTerjadinya alergi susu sapi pada anak bisa menimbulkan sejumlah dampak dan kondisi.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMasalah rinitis alergi pada anak bisa menunjukkan gejala khas yang perlu dipahami oleh orangtua.
Baca Selengkapnya