Tak hanya amnesia, ini 5 bias memori yang wajib diketahui

Merdeka.com - Ingatan manusia adalah sesuatu yang luar biasa, karena menyimpan kenangan dari masa ke masa dalam kehidupan manusia. Ingatan kita mampu menyimpan ribuan kata, berbagai detail kecil dari pengalaman, termasuk juga mengenali banyak wajah. Meskipun begitu ingatan bukanlah hal sempurna yang tak memiliki cela.
Ada satu titik di mana otak manusia melakukan kesalahan dalam mengingat sesuatu dan menyimpannya menjadi sesuatu yang berbeda. Kadang-kadang seseorang lupa, atau bahkan benar-benar salah dalam mengingat, dengan menganggap sesuatu sebagai imajinasi padahal hal tersebut pada kenyataannya ada.
Ketidaksempurnaan memori ini disebut dengan bias memori. Kondisi ini terjadi dalam beberapa bentuk dan berbagai tingkat keparahan. Berikut ini merupakan lima bias memori yang terjadi pada manusia.
Krimtomnesia
Kamu mungkin pernah mendengar tentang memori palsu,yaitu kondisi di mana sesuatu yang seseorang percayai sebagai sesuatu yang mereka ingat padahal hal tersebut tidak pernah terjadi. Ternyata, otak kita juga mampu melakukan hal yang sebaliknya. Kondisi ini disebut dengan kriptomnesia, di mana otak kita salah mengartikan sebuah ingatan nyata sebagai sebuah imajinasi.Â
Bias memori ini bahkan dikaitkan dengan plagiarisme, karena otak kita benar-benar percaya bahwa sebuah ide benar-benar berasal dari dirinya. Padahal kenyataannya, dia telah melihat hal tersebut di suatu tempat yang lain. Otak tidak akan mengingat pernah melihat hal tersebut, karena otak telah menyimpannya sebagai sebuah ide.Â
Sebuah penelitian telah dilakukan untuk kriptomnesia dan para peneliti terkejut dengan hasilnya. Penelitian yang dilakukan oleh para psikolog dari University of Georgia menemukan orang-orang yang melakukan plagiasi secara tidak sadar ternyata disebabkan oleh kriptomnesia. Â
Rosy Retrospection
Kamu pasti tidak asing  mendengar kata nostalgia. Tetapi ada fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang mengingat peristiwa masa lalu lebih positif daripada penilaian langsung setelah peristiwa itu terjadi. Rosy Retrospection atau retrospeksi rosy adalah sebutan yang diberikan untuk kondisi tersebut.Istilah ini mengacu pada temuan pada subyek penelitian yang cenderung membesar-besarkan peristiwa masa lalu secara positif dan mengurangi pandangan negatif.Â
Para peneliti mengatakan bahwa gangguan kecil atau keluhan memudar dalam ingatan seseorang dari waktu ke waktu. Tak hanya itu orang-orang yang mengalami rosy retrospection juga  melewatkan hal-hal positif dari peristiwa positif yang baru saja terjadi. Tetapi mereka justru memandang positif peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.
Google Effect
Google effect mengacu pada kondisi seseorang yang cenderung melupakan informasi yang dapat dengan mudah ditemukan secara online. Berdasarkan empat percobaan yang berbeda, para peneliti melibatkan peserta penelitian yang memiliki tingkat rendah untuk mengakses informasi dan diminta untuk mengingat tempat mengakses berita tersebut.
Menurut penelitian, internet adalah bentuk utama dari memori eksternal atau transaktif, di mana informasi disimpan secara kolektif di luar diri seseorang. Sebuah contoh yang sesuai untuk menjelaskan gangguan ingatan ini adalah ingatan terkait dengan nomor telepon.
Dulu ketika orang hanya bisa melakukan komunikasi jarak jauh hanya dengan telepon, kita membutuhkan nomor telepon orang lain tersebut untuk dapat menghubunginya.Tak jarang, kita akan menghapal nomor telepon yang sering kita hubungi. Saat ini dengan adanya kecanggihan ilmu pengetahuan kita sudah tidak perlu menghapal nomor-nomor itu lagi. Dan, lambat laun memori nomor-nomor tersebut tidak ada dalam memori kita.Â
Illusory correlation (korelasi ilusi)
Ini adalah gangguan ingatan yang memberikan kontribusi besar untuk pembentukan stereotip dan daya tahan. Korelasi ilusi adalah fenomena di mana otak memahami hubungan antara dua variabel (orang, peristiwa, atau perilaku) ketika pada kenyataannya, tidak ada hubungan seperti itu.
Orang yang mengalami gangguan ini cenderung melebih-lebihkan hubungan antara dua kelompok ketika mereka berhadapan dengan  informasi yang tidak biasa atau khas. Inilah yang menyebabkan adanya korelasi retrospektif antara perilaku dan kelompok.
Fenomena ini tidak hanya terjadi dalam kaitannya dengan prasangka atau stereotip antara manusia, tetapi berlaku pada situasi yang lain juga. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pengalaman tidak menyenangkan dengan anjing jenis tertentu, mereka mungkin saja membentuk hubungan antara yang berkembang biak dan bahaya, bahkan ketika hubungan tersebut tidak benar-benar ada.
Reminiscence Bump
Reminiscence bump merupakan gangguan ingatan yang mengacu pada kecenderungan orang dewasa (biasanya pada usia tua) untuk memiliki ingatan yang lebih baik tentang peristiwa yang terjadi selama masa remaja dan masa dewasa awal. Para peneliti telah secara konsisten mengamati reminiscence bump dan menduga penyebabnya karena memori otobiografi tidak konsisten karena waktu.Â
Penyimpanan memori sebenarnya terus meningkatkan dan mengalami perubahan selama masa perubahan identitas. Kondisi ini seringkali melibatkan ingatan pada masa muda dan masa dewasa awal.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya