Tidak Ganti Popok dalam Waktu Lama, Ketahui Dampak yang Mungkin Dialami Buah Hati
Merdeka.com - Penggunaan popok merupakan hal yang dilakukan oleh hampir semua orangtua pada buah hati mereka terutama pada usia di bawah tiga tahun. Hal ini dilakukan karena pada umumnya, anak masih belum bisa menjelaskan keinginan mereka untuk buang air.
Salah satu jenis popok yang cukup banyak digunakan adalah popok sekali pakai atau dikenal sebagai diapers. Popok jenis ini bisa menyerap air kencing buah hati serta menjadi kotoran mereka tidak tumpah.
Kerap kali anak buang air kecil beberapa kali sebelum popok ini terasa berat dan butuh diganti. Sayangnya, banyak orangtua yang tidak menyadari dampak ketika popok ini sudah penuh dan butuh diganti.
-
Kapan popok sebaiknya diganti? Meskipun angka itu cukup mengesankan, membeli popok dalam jumlah besar secara bersamaan tidaklah disarankan. Bayi tumbuh dengan cepat, dan ukuran popok perlu disesuaikan setiap beberapa bulan.
-
Apa potensi bahaya BPA terhadap anak? Temuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.
-
Kenapa anak kos sering mengalami gangguan pencernaan? Perubahan pola makan dan asupan makanan yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare kronis.
-
Apa yang terjadi kalau anak terlalu banyak minum air putih? 'Ini juga yang jadi masalah jadi kapasitas lambung udah biasa sama air putih jadi rasa mau minum susu nggak ada atau makan nggak ada, dampak berkepanjangan kalau dia terlalu banyak air putih, kurang kalori jadinya bisa jadi stunting,' terang Radhian dilansir dari Antara.
-
Kenapa diare pada anak lebih sering terjadi? Anak-anak lebih rentan terkena diare. Diare adalah salah satu gangguan kesehatan umum yang sering terjadi.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
Hal ini rentan terjadi ketika anak hanya buang air kecil atau pada saat tidur. Pada kondisi tersebut, biasanya anak menggunakan popok yang sudah terisi dalam jangka waktu cukup lama.
Dilansir dari Healthshots, dr. Sankalp Dudeja, dokter anak konsultan dari Cloudnine Group of hospitals, Gurgaon mengungkap dampak yang bisa dialami oleh bayi yang menggunakan popok yang tak kunjung dibersihkan atau diganti.
Secara umum, dia mengungkap bahwa hal ini bisa membuat bayi mengalami ruam amoniak akibat air kencing yang tak kunjung dibersihkan. Kondisi kulit bayi yang lembap juga bisa menjadi penyebab munculnya infeksi jamur.
1. Berisiko Memunculkan Sejumlah Penyakit
Mikrobioma dalam usus memiliki dampak terhadap munculnya sejumlah masalah kesehatan termasuk penyakit kronis seperti asma, diabetes, dan ADHD. Risiko infeksi virus pada usus bayi ini cukup tinggi. Risiko munculnya penyakit ke usus ini bisa disebabkan oleh keberadaan bakteri pada tinja bayi.
2. Sebabkan Infeksi Saluran Kemih
Popok yang kotor bisa menjadi penyebab buah hati mengalami infeksi saluran kemih. Bakteri yang ada di dalam tinja bisa masuk ke saluran urine melalui popok dan menyebabkan ISK. Risiko ini lebih rentan terjadi pada anak perempuan karena urethra mereka lebih pendek dan lebih dekat dengan anus dibanding pada anak laki-laki.
3. Sebabkan Reaksi Alergi
Kulit bayi cenderung lembut dan rentan sehingga paparan zat kimia bisa menyebabkan masalah kulit. Sejumlah kandungan kimia pada popok sekali pakai bisa menyebabkan masalah kulit dan reaksi alergi.
4. Timbulkan Ruam Kulit
Ruam kulit akibat popok merupakan masalah yang paling umum terjadi akibat penggunaan popok dalam waktu lama. Popok yang tidak diganti dalam waktu lama bisa menjadi ladang subur bagi tumbuhnya bakteri dan menyebabkan ruam.
5. Risiko Munculnya Racun
Popok sekali pakai memiliki kandungan bahan kimia di dalamnya sehingga penggunaannya bisa memunculkan racun pada tubuh. Penggunaan dalam waktu lama bisa membuat racun ini masuk ke dalam sistem tubuh bayi dan menimbulkan penyakit kronis di kemudian hari.
Memperhatikan kesehatan buah hati bisa mulai dilakukan orangtua dengan mengganti popok sekali pakai ini secara rutin dan tidak menunggu penuh. Hal ini bisa membuat bayi tak hanya terhindar dari kondisi tak nyaman namun juga risiko munculnya masalah kesehatan di kemudian hari.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menghentikan penggunaan popok, penting untuk memastikan bahwa anak sudah siap untuk melakukan perubahan tersebut.
Baca SelengkapnyaTelatnya orangtua mengganti popok bayi bisa memicu terjadinya infeksi saluran kencing yang perlu ditanggapi.
Baca SelengkapnyaKetika bayi mengalami sembelit, orangtua harus segera menyadari dan mencari cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan jajan sembarangan dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, mulai dari keracunan makanan hingga obesitas.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa bahaya yang diakibatkan dari menahan buang air besar.
Baca SelengkapnyaMasa-masa potty training merupakan salah satu tahapan penting dalam perkembangan anak yang mengharuskan orangtua untuk bersabar dan telaten.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak berbahaya, namun infeksi cacing yang menimpa sang buah hati ini wajib diwaspadai.
Baca SelengkapnyaGangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaMengompol merupakan salah satu hal yang bisa terjadi pada anak walau usai melakukan potty training.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, ketahui apa saja penyebab dari cacingan dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman kemasan bisa menyebabkan diabetes yang memicu penyakit ginjal dan perlu diatasi dengan cuci darah.
Baca Selengkapnya