Vaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Merdeka.com - Influenza atau flu merupakan penyakit yang kerap dianggap remeh dan kerap dialami oleh seseorang. Walau begitu, masalah kesehatan ini juga perlu untuk diwaspadai karena bisa berdampak fatal jika dibiarkan begitu saja.
Pencegahan yang paling efektif untuk influenza adalah dengan vaksinasi. Faktanya, vaksin influenza diperlukan semua orang, termasuk ibu hamil.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), dr. Soekamto Koesnoe mengungkap, vaksinasi influenza sangat dianjurkan untuk ibu hamil.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang perlu imunisasi untuk mencegah pneumonia? Anak dengan PJB tidak memiliki kontraindikasi untuk melakukan imunisasi. Artinya, anak-anak tersebut tetap harus mendapatkan imunisasi lengkap layaknya anak-anak sehat lainnya. Bahkan, imunisasi pada anak PJB menjadi krusial untuk mencegah infeksi yang dapat memperparah kondisi kesehatan mereka.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Kenapa Zaskia menyarankan vaksin pneumonia? Zaskia mengungkapkan momen tersebut sebagai pengalaman yang sangat menakutkan dalam hidupnya, sehingga ia mengimbau semua orang untuk segera memberikan vaksin pneumonia kepada anak-anak.
“Vaksin influenza itu justru dianjurkan pada ibu hamil. WHO (World Health Organization) yang menganjurkan,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Sukamto mengatakan, hal itu karena ibu hamil yang menderita influenza dapat menyebabkan berbagai risiko untuk calon bayi.
“Ibu hamil penderita influenza itu punya risiko untuk melahirkan bayi prematur, atau berat badan bayi rendah,” katanya.
Tak hanya itu, ibu hamil dengan influenza juga berisiko memiliki bayi yang mudah terpapar influenza pada beberapa bulan pertama kehidupan.
“Juga ada risiko bayinya mudah kena influenza sampai umur enam bulan,” tambahnya.
Adapun influenza bisa berbahaya untuk bayi, Sukamto melanjutkan, mengingat belum ada proteksi yang dimiliki bayi saat terpapar influenza.
“Karena vaksin influenza baru boleh diberikan pada bayi setelah usia enam bulan,” ungkapnya.
Vaksin Influenza Bisa Ditransfer ke Janin
Lebih lanjut, Sukamto menuturkan bahwa dengan vaksin influenza, calon anak juga mendapatkan kekebalan tubuh dari ibu.
“Dengan diberikan vaksinasi, ibunya bisa mentransfer kekebalan tubuh melalui plasenta kepada bayi sampai usia enam bulan,” katanya.
Setelah melahirkan dan jadi ibu menyusui (busui), wanita diperbolehkan menerima semua jenis vaksinasi, termasuk vaksin influenza.
“Untuk busui sebenarnya tak ada persoalan,” kata pria tamatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) itu.
Selama vaksin tersebut adalah vaksin yang juga direkomendasikan untuk orang dewasa sehat, maka boleh untuk diterima ibu menyusui. Pada semua usia kehamilan, ibu hamil boleh untuk menerima vaksin.
“Dulu kalau vaksin COVID-19 disebut boleh saat trimester kedua, tapi sekarang, semua bulan usia kehamilannya diperbolehkan,” terangnya.
Reporter: Chelsea AnastasiaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca Selengkapnya