Wanita Pengidap Diabetes Bisa Alami Siklus Menstruasi Tak Teratur
Merdeka.com - Diabetes bisa dialami baik oleh pria dan wanita, baik pada usia dewasa maupun saat masih muda. Namun siapa sangka bahwa dampak diabetes ini ternyata lebih berat dialami wanita dibanding pada pria.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Leny Puspitasari, SpPD-KEMD mengatakan bahwa diabetes pada wanita dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
"Diabetes dan siklus menstruasi ini sangat berhubungan. Diabetes membuat siklus menstruasi tidak teratur," kata Leny beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa menstruasi bisa jadi tidak teratur? Ketidakteraturan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres hingga masalah kesehatan tertentu.
-
Kenapa menstruasi dini bisa tingkatkan risiko diabetes? Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa wanita yang mengalami menstruasi awal terpapar estrogen dalam waktu yang lebih lama, yang kemudian berhubungan dengan tingkat estrogen yang lebih tinggi dalam tubuh.
-
Bagaimana PCOS memengaruhi siklus menstruasi? Hormon laki-laki ekstra mengganggu siklus menstruasi, sehingga wanita dengan PCOS mengalami masa menstruasi yang lebih singkat dari biasanya.
-
Apa yang dimaksud dengan menstruasi tidak teratur? Kehadiran siklus menstruasi yang teratur menunjukkan bahwa sistem reproduksi berfungsi dengan baik. Namun, ada kalanya siklus ini menjadi tidak teratur, yang bisa menimbulkan kekhawatiran.
-
Siapa yang bisa mengalami menstruasi tidak teratur karena PCOS? Polycystic ovary sindrome atau yang biasa dikenal dengan istilah PCOS adalah sebuah gangguan hormonal di mana tubuh lebih banyak memproduksi hormon androgen.
-
Siapa yang bisa mengalami menstruasi tidak teratur? Jika kamu mengalami perubahan yang signifikan dalam siklus menstruasi atau ketidakteraturan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Siklus menstruasi yang normal, menurut Leny, adalah 23-35 hari. Namun, siklus menstruasi pada wanita dengan diabetes bisa jadi lebih panjang, lebih pendek, atau bahkan tidak muncul.
Leny yang menamatkan pendidikan di Universitas Brawijaya itu menambahkan gangguan siklus menstruasi bisa terjadi pada wanita baik yang menderita diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh faktor hormonal.
Wanita dengan diabetes melitus tipe 2 dikatakan Leny berisiko mengalami anovulasi atau ovulasi yang tidak normal di mana ovarium tidak melepaskan sel telur ke tuba falovi. Sementara itu, wanita dengan diabetes melitus tipe 1 biasanya mengalami menopause lebih awal.
Di samping diabetes membuat siklus menstruasi tidak teratur, Leny mengatakan hal sebaliknya juga bisa terjadi, yakni menstruasi juga mempengaruhi terjadinya diabetes.
Perubahan Kadar Gula selama Siklus Menstruasi
Leny menjelaskan kadar gula darah dapat berubah-ubah selama siklus menstruasi. Pada hari pertama hingga hari ke-10 pada siklus menstruasi yang normal, sensitivitas insulin normal karena progesteron rendah, meski kadang-kadang masih ada sedikit peningkatan gula darah di awal.
Selanjutnya pada hari ke-11 hingga 14 yang merupakan fase ovulasi, gula darah meningkat sesaat. Pada fase ini, terjadi peningkatan resistensi insulin karena peningkatan LH, FSH, dan estrogen.
Pada hari ke-15 hingga 20, kadar gula darah relatif stabil. Lalu pada hari ke-21 hingga 28 atau sekitar seminggu sebelum menstruasi, terjadi peningkatan kadar gula darah yang cukup signifikan karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan peningkatan resistensi insulin.
"Jadi ada fase yang terjadi peningkatan gula darah, yaitu fase ovulasi dan fase di hari ke-21 hingga 28," imbuh Leny.
Mengingat eratnya kaitan antara diabetes dan siklus menstruasi, Leny pun mengimbau para wanita untuk mencatat siklus menstruasi setiap bulan paling tidak selama 3-6 bulan. Kemudian, pelajari pola gula darah dengan mencatat kadar gula darah selama minimal dua bulan.
Dengan begitu, menurut Leny, dapat ditentukan apakah ada keterkaitan antara peningkatan gula darah dengan siklus menstruasi.
"Setelah dicatat dua-duanya, baru kita matching-kan, setelah itu kita sesuaikan dosis obat yang kita punya. Berapa banyak yang mau kita naikkan, itu tergantung dari hasil pencatatan yang sudah ada (dengan bantuan dokter)," ujar Leny.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca SelengkapnyaBeberapa hal yang menyebabkan haid tidak lancar dan kondisi-kondisi yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPCOS adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi.
Baca SelengkapnyaTelat haid bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan sebab berhubungan dengan beberapa gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan siklus menstruasi yang nggak teratur, waspada PCOS ya!
Baca SelengkapnyaKonsumsi jus buah tertentu dapat membantu melancarkan siklus haid setiap bulan.
Baca SelengkapnyaKadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Baca SelengkapnyaBerbagai metode sering dicari untuk mempercepat durasi haid. Mulai dari pengelolaan stress hingga konsumsi pil KB, berikut adalah cara aman mempercepat haid.
Baca SelengkapnyaMasalah haid yang tak lancar harus segera diperiksakan ke dokter. Walau begitu, ada sejumlah kondisi yang membuat mereka takut melakukannya.
Baca SelengkapnyaUsia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPada remaja, pil KB bisa dilakukan untuk menormalkan siklus menstruasi tanpa sebabkan penurunan kesuburan remaja.
Baca SelengkapnyaKenali tanda-tanda ketidakseimbangan hormon yang bisa memicu berat badan bertambah!
Baca Selengkapnya