10 Keputusan VAR Paling Kontroversial dalam Sejarah Sepak Bola, dari Premier League hingga Piala Dunia.
Dari ajang Premier League hingga Piala Dunia, berikut adalah sepuluh keputusan VAR yang paling kontroversial dalam sejarah sepak bola.
Ketika FIFA mengusulkan penerapan asisten wasit video atau yang dikenal dengan Video Assistant Referee (VAR), banyak pihak yang mengungkapkan keberatan. Namun, FIFA tetap melanjutkan rencana tersebut dan resmi mengimplementasikan VAR dalam peraturan permainan sepak bola mulai musim 2018/2019.
Menurut FIFA, keberadaan VAR sangat krusial karena dapat membantu wasit dalam melaksanakan tugas mereka dengan lebih baik. Secara teoritis, VAR merupakan sebuah inovasi yang brilian, memberikan kesempatan kepada wasit untuk meningkatkan kualitas keputusan dan mengurangi kesalahan yang terjadi.
Akan tetapi, VAR tidak lepas dari berbagai masalah. Dalam praktiknya, banyak keputusan yang diambil melalui VAR malah menimbulkan kontroversi dan berpotensi merusak prinsip fair-play yang selalu diusung oleh FIFA.
Dari liga Premier League hingga ajang Piala Dunia, terdapat sejumlah keputusan VAR yang dianggap sangat buruk dalam sejarah sepak bola. Hal ini disampaikan oleh Givemesport yang mencatat sepuluh keputusan VAR terburuk yang pernah terjadi.
Juventus dan Salernitana bermain imbang 2-2 dalam pertandingan Serie A

Pertandingan Serie A yang berakhir dengan skor imbang 2-2 menyisakan kekacauan di Turin ketika Arkadiusz Milik merasa telah mencetak gol kemenangan untuk Juventus melawan Salernitana. Penyerang tersebut, yang sebelumnya sudah menerima kartu kuning, mendapatkan kartu kuning kedua setelah ia membuka kausnya dalam selebrasi yang emosional.
Namun, gol yang dicetaknya itu tidak disahkan karena Leonardo Bonucci berada dalam posisi offside. Meskipun golnya dibatalkan, kartu merah yang diterima Milik tetap berlaku. Situasi semakin memanas ketika terjadi keributan di lapangan, yang berujung pada pengusiran dua pemain serta manajer Juventus, Massimiliano Allegri, dari arena pertandingan.
Manchester City berhasil mengalahkan Everton dengan skor 1-0 dalam pertandingan Premier League

Tahun 2023 menjadi momen penting bagi Manchester City yang berhasil meraih trofi Liga Primer untuk ketiga kalinya secara berurutan dari total empat trofi yang mereka dapatkan. Namun, kemenangan tersebut tidak lepas dari kontroversi. Pada bulan Februari, tim yang dilatih oleh Pep Guardiola tersebut bertandang ke Goodison Park untuk menghadapi Everton, yang saat itu dipimpin oleh Frank Lampard, pelatih Coventry City saat ini.
Phil Foden berhasil mencetak gol dan membawa tim tamu unggul, namun Everton seharusnya mendapatkan hadiah penalti setelah itu. Rodri terlihat jelas menyentuh bola dengan tangan di area penalti, tetapi wasit tidak memberikan keputusan apa pun.
Lampard tidak ragu untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa anaknya yang baru berusia tiga tahun pasti bisa mengetahui bahwa itu adalah sebuah pelanggaran yang layak mendapatkan penalti dan menyebut Chris Kavanagh, wasit VAR, sebagai "seorang profesional yang tidak dapat melakukan tugasnya dengan benar."
Inter Milan berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 1-0 dalam pertandingan Liga Champions

Hasil yang hampir membuat Barcelona tereliminasi dari Liga Champions terjadi pada akhir fase grup. Pada tahun 2022, Barca mengalami kekalahan 1-0 di San Siro melawan Inter Milan, yang dianggap sebagai keputusan yang sangat tidak adil oleh manajer saat itu, Xavi. Tim Catalan tersebut berusaha mengejar ketertinggalan sepanjang babak kedua setelah kebobolan tepat sebelum babak pertama berakhir.
Momen krusial terjadi ketika Pedri tampaknya berhasil menyamakan kedudukan, namun gol tersebut dibatalkan karena dianggap sebagai handball oleh Ansu Fati. Meskipun tayangan ulang menunjukkan bahwa Fati mengangkat tangannya saat menekan Andre Onana, sebenarnya bola justru terdorong ke jari-jarinya.
Tunisia berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 1-0 dalam Piala Dunia

Keputusan yang diambil, terutama jika memiliki konsekuensi yang lebih besar, sering kali menjadi bahan perbincangan. Pada pertandingan terakhir babak penyisihan grup Piala Dunia 2022, tim Prancis berhadapan dengan Tunisia. Tunisia berhasil memimpin pertandingan berkat gol yang dicetak oleh kapten mereka, Wahbi Khazri, di babak kedua.
Meskipun Prancis tidak memiliki peluang untuk lolos dari grup, mereka tampaknya akan mengalami kekalahan yang mengecewakan. Di penghujung pertandingan, Antoine Griezmann mencoba menyelamatkan timnya dengan sebuah tendangan voli yang mengarah ke gawang. Sayangnya, gol tersebut tidak disahkan oleh VAR meskipun Griezmann berhasil mencetaknya.
Penilaian VAR menyatakan bahwa Griezmann berada dalam posisi offside saat menerima umpan dari Aurelien Tchouameni. Namun, ada sentuhan dari bek Tunisia yang berusaha menghalau bola dan tampaknya seharusnya gol tersebut dianggap sah. Meskipun demikian, gol Griezmann tetap dianulir. Setelah insiden tersebut, Abdullah Al-Marri, asisten video yang bertanggung jawab di VAR, tidak terlibat dalam pertandingan lain di turnamen itu.
Sheffield United dan Aston Villa bermain imbang 0-0 dalam pertandingan Premier League
Setelah jeda akibat pandemi COVID-19, salah satu pertandingan pertama Liga Primer yang berlangsung adalah antara Aston Villa dan Sheffield United di Bramall Lane. Dengan Villa terjebak dalam zona degradasi selama musim 2019/20, mereka sangat berharap untuk meraih hasil positif.
Menjelang akhir babak pertama, kiper Villa, Orjan Nyland, menangkap bola dari tendangan bebas. Namun, saat ia terjatuh, bola tersebut meluncur melewati garis gawang.
Meskipun teknologi garis gawang telah diterapkan di liga selama bertahun-tahun, sistem tersebut tidak mendeteksi bahwa bola sudah melewati garis. Akibatnya, pertandingan berakhir dengan skor 0-0, sehingga Villa hanya mendapatkan satu poin.
Kesalahan ini sangat signifikan karena VAR juga tidak menangkap insiden tersebut, padahal seharusnya sangat mudah untuk diidentifikasi. Konsekuensi dari kesalahan ini sangat besar, karena Bournemouth dan Watford terdegradasi, sementara Villa berhasil bertahan di Liga Primer.
Manchester United berhasil mengalahkan Wolves dengan skor 1-0 dalam pertandingan Premier League

Musim 2022/23 dimulai dengan situasi yang sulit bagi Wolverhampton Wanderers, yang kehilangan manajer Julen Lopetegui hanya beberapa hari sebelum kompetisi dimulai akibat perselisihan terkait minimnya pemain baru. Gary O'Neil, yang diangkat sebagai pengganti, berhasil menjauhkan Wolves dari ancaman degradasi pada waktunya, namun pertandingan pertamanya sebagai pelatih tidak memberikan harapan yang baik.
Dalam upaya mencari gol penyama kedudukan di Old Trafford, sebuah umpan masuk ke kotak penalti ditujukan kepada penyerang tinggi Sasa Kalajdzic, yang dijatuhkan oleh Andre Onana tanpa menyentuh bola. Meskipun situasi tersebut tampak jelas, VAR memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi, tetapi kemudian akan meminta maaf setelah insiden tersebut terjadi.
Swedia mengalahkan Azerbaijan dengan skor 6-0 dalam pertandingan Nations League
Dalam laga Nations League yang berlangsung menjelang akhir tahun 2024, Swedia bertanding melawan Azerbaijan di kandang mereka. Swedia meraih kemenangan yang sangat mudah dengan skor 6-0, di mana Dejan Kulusevski dari Tottenham Hotspur menyumbangkan dua gol, sementara Viktor Gyokeres, penyerang tangguh dari Sporting, mencetak empat gol. Meskipun Alexander Isak merasa telah mencetak gol keempat untuk Swedia, VAR memutuskan bahwa ia berada dalam posisi offside. Keberadaan Isak dalam posisi offside saat proses gol terjadi sangat jelas, meskipun ia hanya menyentuh bola ketika berada dalam posisi yang jelas-jelas onside, sehingga menimbulkan kebingungan mengapa gol tersebut dibatalkan.
Walaupun keputusan tersebut tidak mempengaruhi hasil akhir pertandingan, tindakan yang kontroversial ini membuat Pawel Malec dan Daniel Stefanski, wasit yang bertanggung jawab, kehilangan hak mereka untuk memimpin pertandingan. Berdasarkan keputusan dari Asosiasi Sepak Bola Polandia, mereka dilarang untuk memimpin laga-laga selanjutnya. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya keakuratan dalam pengambilan keputusan di lapangan, terutama dengan adanya teknologi VAR yang seharusnya membantu mencegah kesalahan.
Portugal berhasil mengalahkan Uruguay dengan skor 2-0 dalam pertandingan Piala Dunia

Kemenangan Portugal dengan skor 2-0 atas Uruguay dalam Piala Dunia 2022 memastikan mereka melanjutkan perjalanan ke babak 16 besar turnamen. Namun, kemenangan ini tidak lepas dari kontroversi yang terjadi selama pertandingan. Menjelang akhir laga, Portugal yang sudah memimpin satu gol terus menekan pertahanan lawan.
Saat itu, Jose Maria Gimenez berusaha menghalau bola kiriman Bruno Fernandes yang masuk ke kotak penalti. Bola tersebut mengenai lengan Gimenez, tetapi posisinya saat itu adalah untuk menopang tubuhnya ketika melakukan tekel. Wasit Abdullah Al-Marri, yang sebelumnya menggunakan VAR untuk meninjau tendangan Griezmann yang dibatalkan, merekomendasikan agar insiden ini juga ditinjau.
Meskipun ada panduan resmi yang dikeluarkan dalam 12 bulan sebelum pertandingan yang menyatakan bahwa lengan yang berfungsi untuk menopang tidak dapat dijadikan alasan untuk memberikan penalti, keputusan penalti tetap diambil. Akibatnya, Portugal menggandakan keunggulan mereka dan meraih kemenangan yang sangat berarti.
Arsenal dan Brentford bermain imbang 1-1 dalam pertandingan Premier League
Lee Mason telah menghabiskan 15 tahun berkarier di Liga Inggris dan menjadi bagian dari daftar Wasit Grup Terpilih dari tahun 2006 hingga 2021, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun. Sejak musim 2021/22, ia menjabat sebagai Asisten Wasit Video pertama yang khusus, meskipun masa jabatannya di posisi tersebut tidak berlangsung lama.
Mason menghadapi situasi sulit saat memimpin pertandingan antara Arsenal dan Brentford pada tahun 2023, di mana The Gunners berjuang keras untuk meraih gelar Liga Primer. Setelah Arsenal unggul, Brentford berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Ivan Toney, yang terlihat berada dalam posisi offside saat Christian Norgaard mengumpan bola kepadanya.
Saat bertugas sebagai wasit VAR, Mason tidak menggambar garis untuk memeriksa posisi offside Toney, dan secara keliru menyimpulkan bahwa Toney tidak offside, sehingga gol tersebut disahkan. Kesalahan fatal ini membuat Mason memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa hari setelah insiden tersebut.
Spurs berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1 dalam pertandingan Premier League
Di awal musim lalu, yang merupakan musim terakhir Jurgen Klopp sebagai pelatih Liverpool, The Reds melakukan kunjungan ke London untuk berhadapan dengan Spurs. Kedua tim tersebut tampil sangat baik di awal musim.
Pertandingan itu berlangsung dengan banyak kejadian menarik dan diakhiri dengan Liverpool yang harus menyelesaikan laga dengan sembilan pemain. Saat skor masih 0-0, Luis Diaz berhasil mencetak gol untuk Liverpool, namun gol tersebut segera dibatalkan karena dianggap offside.
Anehnya, tidak ada garis yang ditampilkan untuk mendukung keputusan itu, dan pada tayangan ulang, terlihat jelas bahwa Diaz sebenarnya berada dalam posisi onside. Hal ini menunjukkan bahwa VAR telah melakukan kesalahan besar sekali lagi. Sebuah pernyataan permintaan maaf pun dikeluarkan, seperti yang biasa dilakukan, tetapi hasil akhir pertandingan tersebut malah membuat Liverpool mengalami kekalahan. Padahal, seharusnya mereka bisa menjadi tim yang diuntungkan dari pertandingan ini.
Sumber: Givemesport