4 Pemain Timnas Indonesia yang Rawan Tak Dipanggil Patrick Kluivert Jelang Lawan Australia dan Bahrain
Beberapa pemain kemungkinan besar tidak akan dipanggil oleh Patrick Kluivert, dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Beberapa pemain mungkin tidak akan dipanggil oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk melanjutkan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan berlangsung bulan depan. Timnas Indonesia akan terlebih dahulu berhadapan dengan Timnas Australia di Sydney Football Stadium, Sydney, pada tanggal 20 Maret 2025, sebelum menjamu Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, lima hari setelahnya.
Sejak resmi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 12 Februari 2025, Kluivert telah mengingatkan para pemain yang jarang mendapatkan kesempatan bermain di klubnya, bahwa mereka berisiko kehilangan tempat di Timnas. "Karena satu hal yang sangat penting adalah bahwa pemain dapat mengatakan 'Ya, saya fit'. Tetapi apa artinya fit jika Anda tidak mendapatkan waktu bermain di tim Anda?" ungkap Kluivert.
Dia menekankan bahwa kondisi fisik pemain sangat krusial. "Anda tidak dalam kondisi fit untuk bertanding. Dan itu adalah hal yang penting. Tentu saja, Anda juga perlu membuat pengecualian untuk beberapa pemain di tim Anda."
"Jadi, Anda harus benar-benar mengatur hal ini dengan baik bersama pelatih fisik. Anda juga harus berkomunikasi banyak dengan pelatih fisik karena para pemain bermain di klub yang berbeda dengan kondisi yang berbeda pula. Hal-hal seperti ini sangat penting," tambahnya.
Kluivert menegaskan pentingnya memantau kondisi pemain. "Bukan hanya saat mereka datang dan langsung berlatih, tidak. Kita perlu benar-benar memeriksa seberapa banyak mereka bermain, atau mungkin beberapa pemain perlu istirahat, sementara yang lain mungkin perlu latihan tambahan."
Dia menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Jadi, semua hal itu menjadi tanggung jawab kita. Menurut saya, itu adalah salah satu hal menarik untuk dilihat, dan kami sudah mempertimbangkan semua itu dalam rencana kami untuk menentukan bagaimana kami akan menjalankan sesi latihan."
Lantas siapa saja pemain yang rawan tidak dipanggil Patrick Kluivert jelang laga lawan Australia dan Bahrain. Berikut ulasan selengkapnya.
Witan Sulaeman

Witan Sulaeman selalu menjadi pilihan utama saat Timnas Indonesia dilatih oleh Shin Tae-yong antara tahun 2020 hingga 2025. Namun, situasi ini berubah ketika era Kluivert dimulai, di mana Witan tidak lagi menjadi pilihan utama di klubnya, Persija Jakarta. Dalam 20 penampilannya di BRI Liga 1 2024/2025, winger berusia 23 tahun tersebut hanya dipercaya menjadi starter sebanyak tujuh kali. Persaingannya dengan Ryo Matsumura semakin ketat, terutama setelah perubahan formasi yang diterapkan oleh pelatih Carlos Pena dari 3-4-3 menjadi 3-4-1-2, yang mengakibatkan Witan kehilangan posisinya.
“Waktu training camp biasanya kan para pemain berusaha untuk semaksimal mungkin memberikan kondisi terbaiknya agar dia bisa masuk line-up,” ungkap Direktur Persija, Prapanca.
“Kalau dari sisi Persija berarti si pelatih ini belum melihat Witan itu maksimal untuk bermain melawan tim ini atau tim itu,” imbuhnya.
Prapanca juga menyebutkan bahwa jika Witan berada di Timnas Indonesia, situasinya mungkin berbeda. "Nah, kalau seandainya dia di Timnas Indonesia, saya rasa dengan makin banyak naturalisasi. Jadi ya mungkin kalau statistiknya menurun karena ada masuk pemain naturalisasi baru."
Ia menambahkan bahwa penurunan performa juga bisa disebabkan oleh kehadiran pemain muda. "Atau ada pemain muda kalau si pemain ini tidak bisa menjaga performa, dia statistiknya turun. Mungkin itu satu di antaranya kenapa Witan tidak dipanggil, mungkin. Kalau cedera sih tidak ada," jelasnya.
Akibatnya, kontribusi Witan untuk Persija menjadi kurang optimal. Meskipun ia telah menghabiskan 812 menit di lapangan, pemain yang memiliki 23 caps untuk Timnas Indonesia ini masih belum mencetak gol, meskipun ia berhasil memberikan empat assist. Hal ini menunjukkan bahwa meski Witan memiliki potensi yang besar, situasi yang dihadapinya saat ini membuatnya sulit untuk menunjukkan performa terbaiknya di klub.
Hokky Caraka

Hokky Caraka telah menjadi pilihan utama di lini depan Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, meskipun ia mengalami kesulitan dalam mencetak gol saat bermain untuk PSS Sleman. Di usianya yang baru 20 tahun, ia tetap dianggap memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Namun, posisi Hokky di Timnas Indonesia bisa terancam jika Kluivert mempertimbangkan performa pemain di level klub. Saat ini, ia baru berhasil mencetak tiga gol dan satu assist dari 18 laga yang dijalaninya bersama PSS di BRI Liga 1 2024/2025.
Hokky harus menghadapi kompetisi ketat dari sejumlah pemain yang lebih dikenal, seperti Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Ramadhan Sananta, serta Ole Romeny, yang telah mendapatkan persetujuan FIFA untuk naturalisasi. Dengan banyaknya pemain berkualitas di posisi yang sama, Hokky harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan tempatnya di tim nasional. Meskipun demikian, dukungan dan harapan untuknya tetap tinggi, mengingat usianya yang masih muda dan potensi yang dimilikinya.
Nathan Tjoe-A-On
Sejak Nathan Tjoe-A-On bergabung dengan Swansea City di divisi kedua Liga Inggris pada musim panas 2023, kariernya mengalami penurunan yang signifikan. Ia hampir tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bermain di tim utama, dengan hanya mencatatkan tiga penampilan untuk Swansea City dan total waktu bermain selama 127 menit. Rincian penampilannya mencakup satu pertandingan di Championship dan dua pertandingan di Carabao Cup pada musim ini.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Nathan Tjoe-A-On tidak mendapatkan tempat yang layak di Swansea City. Bahkan, ia sempat dipinjamkan ke SC Heerenveen pada pertengahan musim lalu, namun hanya tampil selama 15 menit dalam empat pertandingan yang dilakoni. Dengan performanya yang minim, bukan tidak mungkin Patrick Kluivert akan mengabaikannya untuk dipanggil ke Timnas Indonesia. Untuk itu, fullback berusia 23 tahun ini sebaiknya mempertimbangkan untuk pindah klub demi mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain dan meningkatkan jam terbangnya.
Marselino Ferdinan
Posisi Marselino Ferdinan di Timnas Indonesia saat ini terbilang tidak stabil. Sejak ia bergabung dengan Oxford United yang berada di divisi kedua Liga Inggris, kesempatan bermainnya sangat terbatas.
Selama ini, pemain berusia 20 tahun tersebut hanya mencatatkan satu penampilan dengan durasi bermain yang singkat untuk Oxford United. Meskipun demikian, ia telah beberapa kali tampil untuk tim U-21. Untungnya, performa terakhirnya bersama Timnas Indonesia memberikan sedikit angin segar. Dia berhasil menjadi pahlawan dengan memborong dua gol kemenangan atas Timnas Arab Saudi pada 19 November 2024 yang tentunya meningkatkan kepercayaan dirinya.