Membedah Strategi yang Bakal Diterapkan Tony Popovic dan Patrick Kluivert Jelang Australia Vs Timnas Indonesia
Timnas Indonesia telah bersiap untuk bertanding melawan tuan rumah, Timnas Australia, pada matchday ketujuh putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia telah mempersiapkan diri dengan baik menjelang pertandingan melawan tuan rumah, Timnas Australia, pada matchday ketujuh putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Allianz Stadium, Sydney, pada Kamis (20/3/2025) dan akan dimulai pukul 16.10 WIB.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan total enam poin. Mereka tertinggal dari Jepang yang memimpin dengan 16 poin dan hanya satu poin di belakang Australia. Timnas Indonesia juga memiliki jumlah poin yang sama dengan Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Bola.com memberikan analisis mengenai dua pelatih yang akan memimpin tim masing-masing dalam laga ini: Tony Popovic untuk Australia dan Patrick Kluivert untuk Timnas Indonesia. Pertanyaannya adalah, strategi apa yang akan diterapkan oleh kedua pelatih tersebut dalam pertandingan yang sangat penting ini?
Tony Popovic Gunakan Formasi 4-2-3-1?

Tanggal 23 September 2024, Tony Popovic resmi diangkat sebagai pelatih Timnas Australia, menggantikan Graham Arnold yang mengundurkan diri setelah hasil buruk yang didapat dalam dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sejak menjabat, Popovic telah memimpin Australia dalam empat pertandingan di kualifikasi, di mana timnya berhasil meraih satu kemenangan melawan China dengan skor 3-1, serta tiga hasil imbang melawan Jepang (1-1), Arab Saudi (0-0), dan Bahrain (2-2).
Pelatih berusia 51 tahun ini menerapkan taktik dengan formasi 4-2-3-1 dan beralih ke 4-3-3 saat menyerang. Formasi tersebut sering digunakannya ketika melatih klub Liga Australia, Melbourne Victory FC. Namun, di awal kepemimpinannya, Popovic memilih untuk tetap menggunakan formasi klasik yang menjadi ciri khas The Socceroos, yaitu skema tiga bek, baik dalam format 3-4-3 maupun 3-4-2-1. Popovic dikenal sebagai pelatih yang pragmatis, dengan pendekatan yang menekankan pada kekuatan pertahanan sambil memanfaatkan serangan balik secara efektif.
Menarik untuk melihat apakah strategi yang diterapkan oleh Tony Popovic dapat menjadi kunci untuk meraih kemenangan bagi Socceroos melawan Timnas Indonesia. Hasil dari pertarungan ini akan terungkap di lapangan saat kedua tim bertanding.
Strategi Patrick Kluivert?
Kedua pelatih menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Tony Popovic harus menerima kenyataan ditinggal beberapa pemain kunci akibat cedera, seperti Harry Souttar, Alessandro Circatti, dan Jordan Bos. Di sisi lain, Patrick Kluivert menghadapi tantangan yang lebih besar bersama Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda ini memiliki waktu yang sangat terbatas untuk mempersiapkan skuadnya sebelum bertanding melawan Socceroos, mengingat ia baru saja mengambil alih Tim Garuda.
Mengenai taktik, Patrick Kluivert lebih memilih formasi empat bek, seperti 4-3-3 dan 4-2-3-1, yang sejalan dengan preferensi Tony Popovic. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Tim Garuda telah banyak menggunakan format tiga bek sejajar. Kluivert, yang merupakan mantan pemain Timnas Belanda dan Barcelona, memiliki kecenderungan untuk mengedepankan gaya permainan menyerang. Meski demikian, ia juga menekankan pentingnya soliditas dalam bertahan serta penguasaan bola dalam permainan.
Konsep permainan tersebut disampaikan oleh Patrick Kluivert dalam sesi perkenalan yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta pada tanggal 12 Januari 2025. "Yang paling penting adalah saya suka permainan menyerang dan menguasai permainan. Saya familiar dengan sistem tersebut," ungkapnya.
"Pada 2014 saya menjabat sebagai asisten pelatih Louis van Gaal dan kami menerapkan taktik yang sama. Biasanya saya suka bermain dengan taktik 4-3-3, tetapi itu tergantung pada kenyamanan pemain," imbuhnya.
Kluivert melanjutkan, "Ketika bermain sepak bola, strategi akan berubah dan 4-3-3 atau 3-5-2 yang terpenting adalah pemain mengerti apa yang harus dilakukan dan itu bisa membuat perubahan."