5 Gejala Psikopat yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Sejumlah gejala psikopat penting diketahui setiap orang. Seseorang yang mengidap psikopat, biasanya akan bersikap gegabah, merusak, dan kasar kepada orang lain tanpa merasa bersalah. Di sisi lain, penderita psikopat juga bisa menjadi seorang yang penuh perhitungan dan bertindak karismatik dan juga menawan.
Melansir dari Medical News Today, psikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani. Sederhananya, psikopat adalah gangguan kepribadian antisosial yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab.
Seseorang yang memiliki gejala psikopat bila tidak segera diatasi akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Berikut sejumlah gejala psikopat dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari Medical News Today:
-
Apa ciri khas psikopat? Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola perilaku yang menyimpang, termasuk kurangnya empati, sifat manipulatif, serta kecenderungan untuk melanggar norma sosial dan hukum.
-
Bagaimana cara mengenali psikopat? Mendiagnosis psikopati memerlukan pendekatan yang komprehensif dan profesional, seperti penggunaan Hare Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R).
-
Apa ciri khas otak psikopat? Sebuah penelitian gabungan yang dilakukan Universitas New Mexico dan MIND Research Network mengungkap hasilnya. Mereka melakukan penelitian itu di sebuah penjara. Di sana, mereka menggunakan MRI untuk memindai otak para tahanan.
-
Siapa saja yang bisa jadi psikopat? Psikopat bisa jadi adalah seseorang yang kita kenal, seperti anggota keluarga, pasangan, rekan kerja, atau teman.
-
Siapa yang berpotensi memiliki psikopat? Anak yang sering mendapatkan kekerasan atau penganiayaan secara fisik rentan memiliki karakter psikopat. Lingkaran keluarga yang tidak utuh karena telah menelantarkannya juga meningkatkan risiko psikopat.
-
Kenapa psikopat bisa terlihat peduli dengan orang lain? 'Mereka aktor yang hebat dengan tujuan memanipulasi orang demi keuntungan sendiri,' terang Tompkins.
Gejala Psikopat
insider.com
Gejala psikopat perlu diwaspadai setiap orang. Ada beberapa gejala penyebab psikopat yang biasa dialami oleh para pengidap gangguan ini. Adapun gejala psikopat yang perlu diwaspadai, yaitu:
Percaya Diri dan Memiliki Arogansi Tinggi
Salah satu gejala psikopat adalah percaya diri dan memiliki arogansi tinggi. Psikopat adalah orang yang memiliki pandangan terlalu tinggi, percaya diri, dan sombong. Psikopat selalu merasa bahwa dirinya adalah manusia paling unggul.
Pandai Berbicara
Gejala psikopat selanjutnya adalah memesona dan pandai berbicara. Seorang psikopat biasanya memiliki kecenderungan untuk bersikap baik, menawan, cerdik, dan pintar berbicara. Umumnya, mereka berbicara dengan cepat, bersemangat, dan sering menyela pembicaraan orang lain dengan berbagai informasi yang meyakinkan.
Senang Berperilaku Antisosisal
Gejala psikopat yang perlu diwaspadai lainnya adalah sering berperilaku antisosial. Contoh beberapa perilaku antisosial, yaitu berbohong, berkelahi, berzinah, dan membunuh merupakan perilaku yang menarik bagi penderita kondisi ini.
Selain itu, seorang psikopat juga tampak tertarik dengan perilaku antisosial yang berisiko tinggi tanpa tujuan yang jelas.
Tidak Tahan dengan Rasa Bosan
Tidak tahan dengan rasa bosan menjadi salah satu tanda atau gejala psikopat. Seseorang dengan psikopati sering kali memiliki kedisiplinan yang rendah dalam menjalankan tugasnya hingga selesai, kerana mereka mudah bosan.
Selain itu, mereka tidak akan bisa bekerja dalam pekerjaan yang sama untuk waktu yang lama atau tugas-tugas yang mereka dianggap membosankan atau rutin.
Tidak Bisa Mengontrol Perilaku
Seorang psikopat memiliki gejala tidak dapat mengontrol perilaku. Biasanya, psikopat memiliki perilaku mudah marah, jengkel, tidak sabar, mengancam, dan mencaci maki. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian akan kemarahan dan emosi.
Penyebab Piskopat
Setelah mengetahui gejala psikopat, seseorang juga penting mengetahui penyebabnya. Penyebab psikopat memang belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa kondisi ini dinilai dapat menjadi penyebab psikopat, antara lain:
Kondisi Otak
Bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan, emosi, empati, dan pengambilan keputusan, yaitu amigdala, insula, dan korteks prefrontal, menunjukkan penurunan aktivitas pada orang dengan karakteristik psikopat. Gangguan otak ini bisa merusak respon terhadap rangsangan emosional dan pengambilan keputusan. Hal ini yang kemudian membuat seseorang tidak bisa mengontrol emosi.
Faktor Genetik
Penyebab psikopat yang perlu diwaspadai selanjutnya, yaitu faktor genetik. Kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga membuat seseorang rentan mengalami gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopat.
Trauma
Salah satu penyebab psikopat adalah trauma. Seseorang yang memiliki trauma masa kecil, seperti pelecehan atau kekerasan pada anak, berisiko mengalami psikopat.
Selain itu, gangguan kepribadian ini sering muncul pada orang dengan lingkungan tidak sehat, seperti pertengkaran orang tua, alkoholisme, atau anak yang menjadi saksi KDRT. Maka dari itu, pola asuh anak yang tidak baik meningkatkan risiko psikopat.
Cara Mengatasi Psikopat
©2020 Merdeka.com/pixabay
Cara mengatasi psikopat tergantung pada tingkat keparahan kondisi, situasi, serta kesediaan pasien menjalani pengobatan. Ada sejumlah metode yang bisa digunakan sebagai pengobatan penyebab psikopat, di antaranya:
Psikoterapi
Salah satu cara mengatasi psikopat adalah melakukan psikoterapi. Jenis pengobatan satu ini digunakan untuk mengelola rasa marah dan tindak kekerasan, menangani alkohol dan zat terlarang. Terapi ini dilakukan dengan membimbing pasien agar mengerti tentang kondisi yang dialami pengaruhnya terhadap kehidupan serta hubungannya dengan orang lain.
Psikopat sebenarnya tidak dapat disembuhkan hanya dengan obat-obatan. Namun, biasanya dokter akan meresepkan obat tertentu untuk meredakan gangguan mental lain yang muncul bersamaan dengan kondisi lain. Maka dari itu, jika Anda memiliki beberapa gejala psikopat, ada baiknya langsung berkonsultasi dengan dokter ahli.
Konseling Kelompok
Cara mengatasi psikopat yang selanjutnya adalah melakukan konseling kelompok. Konseling ini merupakan tipe terapi sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis pasien dan meningkatkan kemampuannya untuk tidak mudah menyinggung perasaan orang lain saat berinteraksi.
Konseling bisa dilakukan dalam kelompok besar maupun kecil. Nantinya, kelompok ini akan memecahkan masalah secara bersama-sama guna menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan membantu. Pasien disarankan untuk melakukan konseling kelompok selama 18 bulan. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda psikopat bisa muncul sejak usia anak-anak dan perlu diperhatikan orangtua.
Baca SelengkapnyaPsikopat dan sosiopat merupakan gangguan pribadi yang bisa dialami seseorang dan perlu diperhatikan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaPotensi sosiopat pada anak bisa dikenali sejak dini melalui berbagai tanda.
Baca SelengkapnyaPerilaku pasif-agresif merupakan hal yang bisa terjadi baik secara sadar atau tidak. Kenali tanda dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPenderita gangguan ini biasanya merasa superior, kurang empati terhadap orang lain, dan seringkali memiliki kebutuhan untuk selalu dikagumi.
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaKontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
Baca SelengkapnyaIstilah toxic ini telah muncul berasal dari kata bahasa Inggris yaitu memiliki arti racun.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata kata tajam berisi pesan menusuk untuk seseorang yang mengecewakan kita.
Baca SelengkapnyaOrang manipulatif cenderung kurang memiliki empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan positif yang kita miliki dalam kehidupan sehari-hari ternyata bisa menyebabkan dan memperparah kecemasan.
Baca Selengkapnya