Berujung Pilu, Ini Kisah Cinta Pierre Tendean dan Rukmini Gadis Asal Medan
Merdeka.com - Dari semua jenderal yang jadi korban keganasan PKI, nama Pierre Andries Tendean tak pernah luput dari sorotan. Pria yang akrab disapa Pierre Tendean ini merupakan seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Lahir 21 Februari 1939, Pierre mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (AH Nasution).
Nahas, Ia tewas di tangan pasukan yang diduga Cakrabirawa setelah salah tangkap dan menduga bahwa Ia adalah Jenderal AH Nasution yang sedang dicari. Siapa sangka, di balik kisah tragis kematiannya, Pierre menyimpan kisah pilu hubungan asmaranya bersama seorang gadis asal Medan, bernama Rukmini.
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Bagaimana Rija meninggal? Dalam keterangan yang menyertai unggahan tersebut, pemilik akun menjelaskan bahwa Rija meninggal dunia akibat kecelakaan saat dalam perjalanan dari Duri menuju Pekanbaru.
-
Apa penyebab kematian Mumi perempuan tersebut? Para peneliti menyimpulkan bahwa kepala bayi yang terperangkap di saluran lahir karena presentasi sungsang janin selama kelahiran adalah penyebab kematian gadis remaja tersebut.
-
Siapa yang meninggal menjelang pernikahan? Calon mempelai pria, Rija dipanggil ke hadapan Yang Maha Kuasa.
-
Kapan pengantin wanita meninggal? Mempelai wanita diketahui meninggal dunia lima menit usai ijab kabul.
Memiliki perawakan ideal dengan wajah tampan blasteran Asia-Eropa, serta dikenal disiplin dan ramah, membuat Pierre banyak digandrungi oleh gadis-gadis semasa menjadi taruna. Namun, hatinya hanya untuk Rukmini seorang, hingga membuatnya yakin untuk melamarnya.
Kisah cinta keduanya akhirnya berujung tragis bersama dengan kekejaman peristiwa G30S/PKI. Berikut kisah pilu Pierre Tendean dan kekasihnya:
Bertemu Pertama Kali di Medan
Melansir dari historia dari biografi resmi Pierre Tendean Sang Patriot: Kisah Seorang Pahlawan Revolusi, pertemuan pertama Pierre dengan Rukmini adalah saat Ia ditugaskan sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2 Kodam Bukit Barisan di Medan pada tahun 1963.
Sumber: Twitter @mazzini_giusepe ©2020 Merdeka.com
Saat itu, Ia diajak sahabatnya untuk bertandang ke rumah Chaimin. Di sinilah pertama kalinya Pierre bertemu dengan Rukmini, yang merupakan anak Chaimin. Saat itu Pierre masih berpangkat Letnan Dua. Dari sinilah kisah cinta keduanya dimulai.
Keduanya Saling Jatuh Hati
Awalnya, Pierre tak tertarik soal urusan hati karena Ia ingin fokus pada tugasnya di batalion. Namun, sikap Rukmini yang lemah lembut, pemalu dan penuh dengan tutur kata sopan, akhirnya membuat Pierre jatuh hati padanya. Bagai gayung bersambut, Rukmini ternyata juga jatuh hati pada Pierre. Bukan karena ketampanannya semata, tapi sikap humoris dan kecerdasan yang membuatnya kagum dengan sosoknya.
Sumber: biografiku.com ©2020 Merdeka.com
Saat itu, Rukmini masih duduk di bangku SMA. Usia keduanya memang terpaut cukup jauh. Pierre delapan tahun lebih tua dari Rukmini. Perkenalan keduanya ini hasil comblangan dua sejawat Pierre, Satrijo Wibowo dan Setijono Hadi. Keduanya pun menjalani hubungan asmara walau sempat terganjal restu orang tua karena perbedaan agama.
Setia Jalani Hubungan Jarak Jauh
Hubungan yang dijalani oleh Pierre dan Rukmini tidaklah mudah. Keduanya harus rela menjalin hubungan jarak jauh karena Pierre tak lama berdinasi di Medan.
Sumber: Instagram/@pierresangpatriot ©2020 Merdeka.com
Pada pertengahan tahun 1963, Pierre pindah ke Bogor karena harus mengikuti pendidikan intelijen yang dipersiapkan dalam Operasi Dwikora. Ia juga ditugaskan di garis depan dalam misi perdamaian di Kongo Afrika di tahun itu. Namun, kesetiaannya kepada Rukmini yang jauh berada di Medan tak perlu diragukan lagi. Jalinan cinta keduanya terus berlanjut melalui hubungan jarak jauh. Mereka pun sering berikirm surat.Tahun demi tahun berlalu. Pierre menjalani bermacam penugasan. Masa cuti dinas selalu Ia pakai untuk berkunjung ke Medan. Sampai akhirnya, Pierre memantapkan niatnya untuk mempersunting gadis pujaannya di tahun 1965.Namun, baik Pierre maupun Rukmini tak ada yang menyangka bahwa ini akan menjadi awal mula kisah tragis keduanya.
Momen Lamaran Jadi Pertemuan Terakhir
Setelah memantapkan hatinya, pada Juli 1965 Pierre melamar sang kekasih hati. Keduanya berniat melanjutkan hubungan asmara mereka ke jenjang pernikahan. Pernikahan keduanya direncanakan akan dilaksanakan pada November 1965.Keseriusan Pierre untuk menikahi kekasihnya bukan main-main. Bahkan, demi mempersiapkan hidup bersama Rukmini, Pierre rutin mencari informasi rumah kontrakan di sekitaran Menteng, untuk Ia tempati bersama Rukmini jika sudah menikah kelak.Namun, rencana pernikahan keduanya harus terkubur dalam-dalam, karena Pierre tewas di malam 30 September 1965 bersama jenderal lainnya. Tepat 2 bulan sebelum pernikahannya dengan Rukmini. Momen lamaran mereka pun menjadi pertemuan terakhir bagi keduanya.
Rukmini Menyimpan Kenangan Pierre hingga Akhir Hayatnya
Pernikahan yang sudah direncakan Pierre dan Rukmini harus kandas akibat peristiwa itu. Tak mudah bagi Rukmini menerima kepergian sang kekasih hati. Hatinya sedih dan hancur.Setelah kepergian Pierre, butuh waktu 5 tahun bagi Rukmini untuk memulihkan perasaannya. Hingga pada tahun 1972, Rukmini menikah dengan pria yang menjadi jodohnya dan dikaruniai 3 anak dan 5 cucu.
Sumber: Instagram/@pierresangpatriot ©2020 Merdeka.com
Selepas peristiwa itu, Rukmini cenderung enggan dan tertutup saat membahas lebih dalam soal kisah hubungan cintanya dengan Pierre. Hingga meninggalnya pada 27 Juli 2019 lalu, Rukmini setia menyimpan rapat kenangan terhadap sosok Pierre Tendean. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini sempat menggegerkan di era kekuasaan Raja Pajang yang dipimpin Sultan Hadiwijaya atau biasa dikenal Mas Karebet.
Baca Selengkapnyasecara umum materi pemeriksaan seputar hubungan antara Linda dan Vina.
Baca SelengkapnyaPulau Kemaro, Fakta dan kisah legenda percintaan sejati antara Putri Raja Palembang dengan Anak Raja Cina.
Baca SelengkapnyaArtis legendaris yang mendapat julukan 'Ratu Layar Perak' ini meninggal tragis di usia 33 tahun.
Baca SelengkapnyaCerita prajurit TNI asal Biak, Papua pergi ke Jakarta demi temui kekasih.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, korban dengan tersangka saling mengenal.
Baca SelengkapnyaIbunda Pegi Setiawan menangis menceritakan penangkapan anaknya yang atas kasus pembunuhan Vina Cirebon. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaLS, istri pelaku histeris karena tak menyangka suaminya adalah pelaku pembunuhan
Baca SelengkapnyaIndonesia menyimpan beragam mitos-mitos yang menarik dan bikin penasaran. Mulai dari mitos tentang asal usul hingga hal yang mistis.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku ditengarai merupakan anak dari anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaKorban meminta kejelasan status hubungan mereka setelah dua kali berhubungan badan. Tetapi jawaban pelaku membuat korban kecewa hingga memaki.
Baca SelengkapnyaPembunuh wanita muda dalam rumah kontrakan di Gang H Daud, Jalan Raden Saleh, Sukmajaya, Depok sudah diamankan.
Baca Selengkapnya