Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diambil dari Nama "Pohon Langkat", Ini 4 Fakta Sejarah Kesultanan Langkat

Diambil dari Nama Masjid Azizi. cagarbudaya.sumutprov.go.id ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Dahulu, Pulau Sumatra terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Hal ini tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang membentuk kabupaten yang saat ini berdiri di wilayah Sumatra Utara.

Di Sumatra Utara, juga berdiri beberapa kerajaan-kerajaan kuno yang menguasai daerah masing-masing, salah satunya adalah Kesultanan Langkat. Kesultanan yang terletak di wilayah pesisir timur Pulau Sumatra ini merupakan kerajaan Melayu dan menjadi kerajaan terkaya di Sumatra Timur, di samping Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang.

Kesultanan Langkat memiliki sejarah dengan corak keislamannya yang begitu kuat. Berdasarkan masyarakat Melayu, kesultanan ini cukup terpandang dan termahsyur kala itu.

Asal Usul Nama Langkat

Diketahui bahwa Kesultanan Langkat berdiri pada 12 Rabiul Awal 1153 Hijriah atau tepatnya pada 17 Januari 1750 yang kemudian dijadikan sebagai hari lahirnya Kabupaten Langkat.

Mengutip dari jurnal "Sejarah Sosial Kesultanan Langkat" karya Pagar dkk Tahun 2020, penamaan "Langkat" diambil dari nama sebuah pohon yang menyerupai pohon langsat.

Pada zaman dahulu, pohon langsat ini biasa dijumpai di pinggiran Sungai Langkat, yakni di hilir Sungai Batang Serangan yang mengaliri Kota Tanjung Pura dan menjadi jalur kegiatan nelayan dan perdagangan penduduk dengan luar negeri, Malaysia.

Sayangnya, pohon legendaris ini sudah sulit dijumpai lantaran dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan hidup maupun tradisi budaya yang mengharuskan menggunakan kayu tersebut sebagai medianya.

Masa Kejayaan

Dalam jurnal "Kesultanan Langkat di Sumatra Utara Pada Masa Sultan Abdul Aziz (1827-1927 M)" karya Sri Windari, pada masa pemerintahan Sultan Abdul Aziz inilah Kesultanan Langkat mengalami kejayaan.

Pada masa pemerintahannya, banyak masyarakat dari Pulau Jawa maupun dari luar wilayah kekuasaannya yang bermukim dan belajar di sana. Keberhasilan ini dicapai berkat kecakapan dalam memimpin diiringi dengan kebijakan pemerintahan.

Kebijakan politik masa Sultan Abdul Aziz sendiri menjalin kerja sama internal maupun eksternal. Dalam kerja sama internal, Kerajaan Langkat akan berhubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan kecil di sekitar wilayah kekuasaannya. Sedangkan hubungan eksternal, Kesultanan ini menjalin hubungan baik dengan pihak Belanda.

Masa Kemunduran

Masa kemunduran dari kerajaan terkaya di Sumatra ini terjadi pada tahun 1926 pada masa pemerintahan Sultan Mahmud yang merupakan putra dari pemimpin sebelumnya, Sultan Abdul Aziz.

Tidak bijak dalam memimpin, Sultan Mahmud dikenal tidak mampu mengayomi masyarakat, manajemen kerajaan berjalan monoton. Kurangnya inovasi dan kecakapannya dalam memimpin, hal ini memicu perkembangan kerajaan menjadi tersendat dan berakibat kemunduran.

Pada masa pemerintahan Jepang, puncak kemunduran Kesultanan Langkat, mulai dari hak-hak istimewa yang ditangguhkan, tanah mulai dikuasai Jepang hingga lokasi perkebunan mulai ditanami dengan padi dan jagung.

Revolusi Sosial

Munculnya revolusi sosial ini ketika seluruh kerajaan di Nusantara harus bergabung dan berada di bawah satu kekuasaan negara yang baru, sebagian dari mereka menyatakan membantah atau tidak setuju. Di Langkat, pasca kemerdekaan, peristiwa revolusi sosial ini bergejolak.

Masa Revolusi Sosial di Langkat jarang diketahui oleh masyarakat. Dulu, banyak raja-raja yang diturunkan dari jabatannya lalu dibunuh. Akibatnya, sebanyak 34 keluarga Kesultanan Langkat harus meregang nyawa.

Akhirnya, Kesultanan Langkat berakhir di tangan revolusi sosial dalam kondisi yang sangat memilukan. Hal ini tidak lepas dari kekacauan yang dialami oleh semua kerajaan di Sumatera pada tahun 1946.

Saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, Kesultanan Langkat mendukung sepenuhnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia dan menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada Pemerintah Pusat. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kerajaan Ini Disebut Nenek Moyangnya Orang Batak, Ini Kisahnya
Kerajaan Ini Disebut Nenek Moyangnya Orang Batak, Ini Kisahnya

Bahkan kemunculannya lebih awal dari Kerajaan Sriwijaya.

Baca Selengkapnya
6 Kerajaan Besar di Jawa Timur pada Masa Lalu, Mulai Kanjuruhan sampai Majapahit
6 Kerajaan Besar di Jawa Timur pada Masa Lalu, Mulai Kanjuruhan sampai Majapahit

Jawa Timur termasuk provinsi yang menyimpan bukti sejarah kerajaan-kerajaan besar di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Kerajaan Kandis, Konon Jadi Kerajaan Tertua yang Terletak di Sumatra Tengah
Rekam Jejak Kerajaan Kandis, Konon Jadi Kerajaan Tertua yang Terletak di Sumatra Tengah

Sebuah kerajaan berbasis di Kepulauan Sumatera ini disinyalir menjadi kerajaan tertua yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-1 SM.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau
Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau

Tempat ini menjadi bukti warisan peninggalan sejarah kolonial berupa 'jabatan' yang pada saat itu cukup bergengsi di daerah Minangkabau.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Menarik Malang Kabupaten Tertua di Jawa Timur, Daerah Penting Sejak Zaman Kerajaan
5 Fakta Menarik Malang Kabupaten Tertua di Jawa Timur, Daerah Penting Sejak Zaman Kerajaan

Kabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Kabupaten Penajam Paser Utara, Dulunya Wilayah Kerajaan dengan Armada Angkatan Laut yang Kuat
Menilik Sejarah Kabupaten Penajam Paser Utara, Dulunya Wilayah Kerajaan dengan Armada Angkatan Laut yang Kuat

Menurut catatan sejarah, keduanya memiliki pengaruh yang besar sebagai pelestari kebudayaan nenek moyang Kalimantan dengan angkatan militer laut yang kuat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan

Songket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM
Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM

Dulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.

Baca Selengkapnya
Menilik Asal Usul Sumenep, Daerah yang Mengalami Empat Zaman, Kini Punya Pelabuhan Terbanyak di Jatim
Menilik Asal Usul Sumenep, Daerah yang Mengalami Empat Zaman, Kini Punya Pelabuhan Terbanyak di Jatim

Pernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus

Baca Selengkapnya
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10

Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Baca Selengkapnya
Mengenal Orang Piliang, Marga Induk Minangkabau dengan Sub Suku yang Beragam
Mengenal Orang Piliang, Marga Induk Minangkabau dengan Sub Suku yang Beragam

Suku ini merupakan salah satu marga etnis Minangkabau yang masih berkerabat dengan Suku Koto yang membentuk Adat Katumanggungan.

Baca Selengkapnya