Doa Malaikat Jibril yang Diaminkan Nabi Muhammad
Bukan hanya manusia, malaikat pun juga turut berdoa kepada Allah SWT. Doa-doanya pun bukan untuk dirinya, tapi untuk para manusia di dunia.

Salah satu rukun iman yang harus kita taati adalah iman kepada malaikat. Ini berarti bahwa seorang Muslim harus percaya dengan sepenuh hati bahwa malaikat itu ada dan merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan tugasnya masing-masing.
Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,
خَلَقَ الخَلْقَ بِمَشِيْئَتِهِ عَنْ غَيْرِ حَاجَةٍ كَانَتْ بِهِفَخَلَقَ اْلملاَئِكَةَ جَمِيْعًا لِطَاعَتِهِ وَجَبَلَهُمْ عَلَى عِبَادَتِهِ فَمِنْهُمْ مَلاَئِكَةٌ بِقُدْرَتِهِ لِلْعَرْشِ حَامِلُوْنَ وَطَائِفَةٌ مِنْهُمْ حَوْلَ عَرْشِهِ يُسَبِّحُوْنَ وَآخَرُوْنَ بِحَمْدِهِ يُقَدِّسُوْنَ وَاصْطَفَى مِنْهُمْ رُسُلاً إِلَى رُسُلِهِ وَبَعْضٌ مُدَبِّرُوْنَ لِأَمْرِهِ
“Allah menciptakan makhluk dengan kehendak-Nya, bukan karena Allah butuh pada makhluk. Allah menciptakan malaikat seluruhnya untuk taat kepada-Nya. Dan Allah menjadikan tabiat (malaikat) itu adalah beribadah kepada-Nya. Di antara malaikat itu ada yang (bertugas) dengan kemampuannya memikul ‘Arsy. Sebagian lagi bertasbih di sekitar ‘Arsy. Yang lain mensucikan-Nya dengan memuji-Nya. Allah memilih di antara mereka (malaikat) sebagai utusan kepada utusanNya. Sebagian lagi mengatur urusan-urusan lain sesuai perintah-Nya.”
Dalam mengimani malaikat, ada beberapa malaikat yang sering disebutkan dalam Quran maupun hadist, dan memang memiliki peran yang sangat penting. Salah satunya adalah Malaikat Jibril, yaitu malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu kepada para Rasul-Nya yang turun dari sisi Allah.
Malaikat Jibril juga tergolong istimewa, karena ada beberapa momen penting yang tertera dalam Quran maupun hadist yang menceritakan dirinya dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu yang diingat adalah kisah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengucap aamiin saat Malaikat Jibril berdoa.
Doa Malaikat Jibril yang Diaminkan Nabi Muhammad
Bukan hanya manusia, malaikat pun juga turut berdoa kepada Allah SWT. Doa-doanya pun bukan untuk dirinya, tapi untuk para manusia di dunia. Di antara banyaknya doa yang dipanjatkan oleh malaikat, doa Malaikat Jibril yang diaminkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan doa yang wajib diperhatikan oleh umat muslim.
Ini karena doa Malaikat Jibril yang diaminkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengandung ancaman bagi siapa saja yang ciri-cirinya disebutkan dalam doa tersebut.
Disebutkan doa Malaikat Jibril yang diaminkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa ketika Nabi menaiki mimbar yang diriwayatkan oleh Jabir. Pada tangga pertama beliau mengucapkan âmîn. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga mengucapkan âmîn. Para sahabat akhirnya bertanya,
Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan âmîn tiga kali. Nabi menjelaskan: Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Artinya: Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’.
Pada tangga kedua Jibril berkata:
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Artinya: Celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. Pada tangga ketiga Jibril berkata:
شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ
Artinya: Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. (Imam al-Bukhari, Al-Adabu-l Mufrad, bab Man Dzukira ‘Indahu an-Nabiyyu Falam Yushalli ‘Alaihi).
Doa tersebut disampaikan oleh malaikat terbaik dan diaminkan oleh manusia sekaligus makhluk terbaik. Maka sungguh rugi orang beriman yang dosanya tidak diampuni oleh Allah karena termasuk ke dalam doa-doa tersebut.
Ramadhan Momen Memohon Ampun
Bulan Ramadhan adalah momen yang tepat bagi seorang muslim untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Begitu pula pada amalan shalat tarawih, di dalamnya juga terdapat pengampunan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan amalan shalat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Dengan banyaknya waktu untuk meminta ampun kepada Allah, maka merugilah orang-orang yang justru tidak mendapat ampunan setelah melewati bulan Ramadhan.
Memuliakan Orang Tua
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ashr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keridhaan Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Orang tua merupakan sosok yang harus kita muliakan dan jaga. Bahkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua disebutkan setelah perintah untuk menyembah Allah SWT. Oleh karena itu, celakalah bagi mereka yang masih memiliki orang tua namun tidak bisa meraih surga.
Keutamaan Shalawat
Penting untuk diingat bahwa ketika kita bershalawat satu kali, maka ganjarannya sepuluh kali lipat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Allah sendiri telah memerintahkan kita bershalawat pada Rasul,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)