Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Baru Oholu dan Õröba Si'öli, Pakaian Adat Nias Punya Makna Mendalam

Mengenal Baru Oholu dan Õröba Si'öli, Pakaian Adat Nias Punya Makna Mendalam Mengenal Baru Oholu dan Õröba Si’öli, Pakaian Adat Nias Penuh Makna. pesona.travel ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Berkunjung ke Pulau Nias tak lengkap jika tidak mampir ke desa adat setempat. Di sana kita akan disuguhkan belajar adat dan budayanya yang begitu sarat akan makna yang mendalam.

Meskipun termasuk dalam Provinsi Sumatra Utara, Pulau Nias memiliki perbedaan yang mencolok dengan Suku Batak. Salah satu yang perbedaannya terletak pada pakaian adatnya.

Pakaian adat Nias itu bernama Baru Oholu yang digunakan oleh kaum laki-laki, dan Õröba Si’öli yang digunakan oleh kaum perempuan.

Penasaran dengan arti di balik kedua pakaian adat Nias tersebut? Simak arti dan makna dari Baru Oholu dan Õröba Si’öli yang dihimpun dari berbagai sumber.

Awal Pembuatan Pakaian Adat

pakaian adat nias penuh makna

pesona.travel ©2022 Merdeka.com

Zaman dahulu, orang Nias membuat pakaian dari kulit pohon. Mereka menenun serat dari pohon dan rerumputan, karena pada saat itu orang Nias belum mengenal dan tidak dapat akses bahan tekstil hingga kapas.

Kulit kayu yang digunakan berasal dari pohon oholu untuk membuat cawat (Saombö) dan rompi (Baru Oholu) bagi laki-laki. Orang Nias percaya bahwa orang yang mengenakan pakaian tenun dengan serat Isitö menjadi sangat berkuasa.

Untuk busana wanita, serat Isitö juga digunakan untuk membuat rok (U'i) dan kain.

Setelah tekstil sampai di Pulau Nias, masyarakat mulai menggunakan bahan baru, menggunakan bahan dari katun, belacu dan bahkan sutra untuk wanita bangsawan. Kemudian mulai digunakan beberapa corak warna terutama merah dan kuning sebagai warna dasarnya.

Gunakan Beberapa Warna

pakaian adat nias penuh makna

museum-nias.org ©2022 Merdeka.com

Mengutip dari "Ya'ahowu: Catatan Etnografis tentang Nias" karya Raedu Basha, pakaian adat Nias Baru Oholu dan Õröba Si’öli biasanya berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti hitam, merah dan putih.

Untuk perempuan dari selatan, biasanya memakai pakaian yang didominasi warna kuning, sementara perempuan dari utara memakai pakaian yang didominasi warna merah.

Selain warna, pakaian adat Nias juga menggabungkan pola dan lambang motif tertentu.

Motif yang sering digunakan adalah deretan corak Ni’ohulayo berbentuk segitiga menyerupai tombak. Pola ini melambangkan kepahlawanan orang Nias.

Filosofi dalam Warna

pakaian adat nias penuh makna

museum-nias.org ©2022 Merdeka.com

Mengutip dari "Ya'ahowu: Catatan Etnografis tentang Nias" karya Raedu Basha, perpaduan warna dan motif dalam busana adat Nias tentunya memiliki makna masing-masing, di antaranya:

1. Warna kuning dengan corak persegi empat (Ni'obakola) dan pola bunga kapas (Ni'obowo Gafasi), sering dipakai oleh bangsawan untuk menggambarkan kejayaan, kekuasaan, kekayaan, kemakmuran, dan kebesaran.

2. Warna merah yang dipadukan dengan corak segitiga (Ni'ohulayo atau Ni'ogona), sering dikenakan oleh prajurit untuk menggambarkan darah, keberanian, dan keahlian prajurit.

3. Warna hitam biasa dikenakan oleh rakyat tani yang menggambarkan situasi kesedihan, ketabahan, dan kewaspadaan.

4. Warna putih sering digunakan para pemuka agama kuno (ere) menggambarkan kesucian, kemurnian, dan kedamaian. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP