Mengenal Permakultur, Ketahui Prinsipnya untuk Pertanian yang Berkelanjutan
Merdeka.com - Sebagian besar dari kita sekarang memahami bahwa cara hidup kita di planet ini harus berubah jika umat manusia ingin bertahan. Kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam keberadaan kita.
Teknik pertanian monokultur telah dihadapkan pada permasalahan kerusakan lingkungan akibat pemakaian pestisida dan penurunan keanekaragaman spesies.
Namun ada sebuah sistem pertanian yang sebenarnya bisa selaras dengan alam tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebih, yaitu permakultur.
-
Kapan gerakan pecinta lingkungan dimulai? Saat ini, mulai banyak gerakan hijau yang dilakukan masyarakat.
-
Apa arti gaya hidup berkelanjutan? Gaya hidup berkelanjutan menggambarkan gaya hidup yang mengurangi penggunaan sumber daya alam bumi, baik oleh individu maupun masyarakat.
-
Siapa yang menemukan perkampungan? Kementerian menjelaskan, tim arkeolog menemukan perkampungan ini saat menggali lahan kosong di Stobreč menjelang proyek konstruksi di masa depan. Lahan tersebut terdaftar sebagai situs bersejarah, namun hanya sedikit penelitian yang dilakukan di sana dalam beberapa dekade terakhir.
-
Apa itu gaya hidup berkelanjutan? Gaya hidup berkelanjutan adalah suatu konsep di mana individu mengadopsi praktik dan keputusan sehari-hari yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial.
-
Siapa yang menemukan permukiman? Permukiman ini ditemukan tim arkeolog dari ROOTS Cluster of Excellence, bekerja sama dengan Museum Vojvodina di Novi Sad (Serbia), Museum Nasional Zrenjanin, dan Museum Nasional Pančevo.
-
Siapa yang mendapat penghargaan tokoh lingkungan? Mengutip ANTARA, baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan penghargaan kepada Abah Jajang. Ia dianugerahi gelar sebagai tokoh lingkungan dan ekonomi karena menolak untuk menjual rumahnya.
Istilah permakultur diciptakan pada tahun 1970-an oleh David Holmren dan Bill Mollison, dua orang Australia yang berdedikasi pada penggunaan lahan yang berkelanjutan. Meskipun mereka yang pertama menggunakan kata tersebut, cita-cita permakultur dalam arti modern telah ada setidaknya sejak awal abad ke-20, dan praktik yang membentuk inti permakultur sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Berikut selengkapnya mengenal permakultur, etika, beserta prinsipnya:
Mengenal Permakultur
Permakultur adalah teknik yang mengintegrasikan tanah, sumber daya, manusia, dan lingkungan melalui sinergi yang saling menguntungkan meniru sistem tanpa limbah, sistem loop tertutup yang terlihat dalam beragam sistem alam menurut Permaculture Research Institute.
Mempelajari permakultur dan menerapkan solusi holistik, dapat diterapkan dalam konteks pedesaan dan perkotaan pada skala apa pun. Sistem ini adalah kotak alat multidisiplin termasuk pertanian, pemanenan air dan hidrologi, energi, bangunan alam, kehutanan, pengelolaan limbah, sistem hewan, budidaya, teknologi tepat guna, ekonomi serta pengembangan masyarakat.
Pada dasarnya, permakultur hanyalah salah satu bentuk pertanian yang bisa dipraktekkan selamanya. Teknik pertanian industri dipandang sebagai sesuatu yang secara inheren terbatas, dengan batasan yang akhirnya menyebabkan sebidang tanah tidak dapat lagi digunakan.
Tanaman dengan kepadatan tinggi dan penggunaan tanaman tunggal di lahan yang luas menghilangkan nutrisi yang diperlukan seiring berlalunya generasi, yang akhirnya membuat tanah menjadi tandus. Pada saat yang sama, pupuk buatan dapat menumpuk garam seiring waktu, membuat tanah menjadi tidak ramah bagi tanaman.
Permakultur mencoba untuk melihat sebidang tanah secara holistik, mengintegrasikan setiap hewan dan tumbuhan yang hidup di atasnya, dan menggabungkannya dengan struktur sosial yang dirancang untuk mendorong pertanian yang tahan lama juga. Setiap elemen dari siklus makanan dipecah menjadi apa yang dibutuhkan dan apa kontribusinya, dan kemudian setiap elemen disatukan untuk membentuk keseluruhan yang mandiri secara dinamis.
Teknik dan strategi yang digunakan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini sangat bervariasi tergantung pada lokasi, kondisi iklim, dan sumber daya yang tersedia. Metodenya mungkin berbeda, tetapi dasar dari pendekatan holistik ini tetap konstan.
Filosofi Permakultur
Filosofi di balik permakultur adalah bekerja dengan, bukan melawan, alam, pengamatan yang dalam dan bijaksana alih-alih tindakan yang berlarut-larut dan tidak dipikirkan, tentang melihat sistem dalam keseluruhan fungsinya, daripada mengambil satu hasil dari masing-masing bagian sistem secara terpisah.
©Shutterstock/Dirima
Karena dasar permakultur adalah desain yang bermanfaat, ia dapat ditambahkan ke semua pelatihan dan keterampilan etis lainnya, dan berpotensi terjadi dalam semua upaya manusia. Namun, dalam lanskap yang luas, permakultur terkonsentrasi di area yang sudah dihuni dan lahan pertanian. Hampir semua ini membutuhkan rehabilitasi dan pemikiran ulang yang drastis.
Etika Permakultur
Etika permakultur adalah dasar dari desain permakultur. Desain permakultur akan membutuhkan lebih banyak pekerjaan awal dan pemahaman tentang atau kemauan untuk belajar tentang kompleksitas sistem alam.
Karena itu, kita baru akan merasa termotivasi untuk merancang dengan strategi permakultur jika kita menghargai standar etika yang digunakan untuk pendekatan permakultur.
Etika permakultur yaitu peduli pada Bumi, peduli pada manusia, dan berbagi dengan adil.
1: Peduli BumiApabila kita sehat, maka seharusnya bumi kita juga sehat begitu pun sebaliknya. Merawat hutan, saluran air, dan keragaman bentuk kehidupan di planet kita yang luar biasa, sangat bermanfaat bagi kita secara langsung.
Sebagai desainer permakultur, selalu muncul pertanyaan, 'Apakah tindakan ini membantu atau merugikan bumi? Apakah ada cara yang lebih ekologis dan efisien untuk mencapai tujuan ini? '
2: Peduli ManusiaPeduli manusia dimulai dari diri kita sendiri dan berkembang hingga mencakup keluarga, tetangga, dan komunitas yang lebih luas. Tantangannya adalah untuk tumbuh melalui kemandirian dan tanggung jawab pribadi.
Kemandirian menjadi lebih mungkin jika kita berfokus pada kesejahteraan non-materi, menjaga diri sendiri dan orang lain tanpa menghasilkan atau mengonsumsi sumber daya yang tidak perlu.
Dengan menerima tanggung jawab pribadi atas situasi kita sejauh mungkin, daripada menyalahkan orang lain, kita memberdayakan diri kita sendiri. Jika kita dapat mengenali bahwa kebijaksanaan yang lebih besar ada di dalam sekelompok orang, kita dapat bekerja dengan orang lain untuk memberikan hasil terbaik bagi semua yang terlibat.Pendekatan permakultur adalah fokus pada hal-hal positif, peluang yang ada daripada hambatan, bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan.
3: Berbagi dengan AdilSaat kita merawat Bumi, alam merespons dengan kelimpahan, yaitu lebih banyak keanekaragaman hayati, lebih banyak tumbuhan, lebih banyak hewan, air lebih sehat, udara lebih sehat, dan sebagainya.
Kita dapat menginvestasikan kembali aliran yang bergunam seperti air hujan atau kompos kembali ke sistem untuk menciptakan ekosistem yang dapat mempertahankan dirinya sendiri yang membutuhkan lebih sedikit masukan dari sumber di luar lokasi.
Inilah puncak dari konservasi tanah: Menghormati dan mendorong kelimpahan tanah yang kita tempati, daripada melihat sumber daya kita langka dengan fokus pada impor bahan.
Saat kita merawat diri sendiri dan bertindak sebagai konsumen yang bertanggung jawab, hidup menjadi berlimpah. Kita memiliki akses ke pasokan makanan rumahan yang sehat dan berlimpah.
Kita juga lebih tangguh secara finansial. Pada akhirnya, merawat keberadaan kita sendiri memberikan kelimpahan yang dapat diinvestasikan kembali ke dalam komunitas kita melalui berbagi makanan, keterampilan, atau bantuan keuangan.
Prinsip Permakultur
Berikut beberapa prinsip permakultur seperti yang dijelaskan oleh David Holmgren:
Contoh Dan Praktek Permakultur
©2020 Merdeka.com/Anugerah Ayu Sendari
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah Punah 2 Juta Tahun Lalu, Pohon Ini Kembali Ditemukan Masih Hidup
Baca SelengkapnyaMasyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaFAO menjelaskan salak bali memiliki arti penting bagi pertanian global, di mana sistem tanamnya menunjukkan penghidupan dan keanekaragaman hayati.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyatakan, kaum millenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Baca SelengkapnyaLokasi carbon project pertama berada di Hutan Pertamina-UGM yang berlokasi di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong.
Baca SelengkapnyaGerindra Luruskan Tudingan PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon
Baca SelengkapnyaKampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca SelengkapnyaMelalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Baca SelengkapnyaMisi ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem pertanian di luar angkasa, sehingga dapat menyediakan pasokan makanan bagi astronaut di bulan dan Mars.
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaKeinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan untuk memiliki lahan pertanian padi akhirnya terpenuhi.
Baca Selengkapnya