Viral Polisi di Medan Nyaris Dihajar Massa, Ternyata Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Seorang oknum polisi di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), nyaris dihajar massa saat Ia ketahuan nekat memepet dan menilang seorang wanita pengendara motor. Aksi keributan tersebut viral di media sosial. Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @medantau.id pada Rabu (11/11).
Dalam video itu, di lokasi kejadian sudah ramai warga yang berusaha menangkap dan mencegah polisi tersebut agar tidak kabur. Sejumlah warga tampak menahan polisi itu dan menginterogasinya di lokasi.
Sambil menahan emosi, warga menanyakan di mana oknum polisi itu bertugas dan meminta ditunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA). Kepada warga, oknum polisi itu mengaku berpangkat Bripka berinisial P, yang bertugas di Polsek Deli Tua.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana kejadian pemobil wanita itu dibegal? Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
"KTA abang mana KTA abang?" tanya sejumlah warga.
"Tenang dulu pak tenang dulu, dengar," jawab oknum polisi itu mencoba ingin menjelaskan.
"Ini polisi mana? Dari mana?" tanya warga.
"Saya dari Polsek Deli Tua," jawab oknum polisi itu.
Namun, entah dikarenakan panik atau terlanjur takut, oknum polisi itu tidak dapat menunjukkan KTA-nya. Hal ini pun sempat membuat massa emosi.
"Wah nggak ada identitasnya. Jangan pancing massa marah," ujar warga.
Beruntungnya, kejadian itu tidak diwarnai aksi main hakim sendiri oleh warga, meskipun situasi di lokasi sangat ramai dan jadi viral.
Pengakuan Warga Sekitar
Instagram/@medantau.id ©2021 Merdeka.com
Menurut keterangan di unggahan itu, peristiwa tersebut terjadi di Jalan dr Mansyur, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan pada Kamis (11/11).
Salah seorang warga sekitar, Ridwan, mengatakan, peristiwa itu berawal saat seorang wanita mengendarai motor dipepet oleh oknum polisi itu. Saat diminta STNK dan SIM, ternyata pengendara itu tidak lengkap sehingga ketakutan.
Saat itu, warga sekitar mendengar sayup-sayup kalau oknum itu diduga meminta uang. Warga pun langsung berdatangan. Karena oknum polisi itu tidak bisa menunjukkan KTA-nya, maka warga sempat menuduhnya sebagai polisi gadungan.
Senada dengan warga, Kepling IX Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Budiman Sihombing juga mengatakan bahwa warga emosi lantaran oknum polisi tersebut diduga menilang pengendara tersebut untuk dimintai uang.
Respons Kapolsek Deli Tua
Instagram/@medantau.id ©2021 Merdeka.com
Usai diinterogasi warga di lokasi, warga kemudian membawa oknum polisi itu ke pos siskamling. Tak lama, sejumlah personel polisi berpakaian preman yang mendapat laporan turun ke lokasi. Kepada petugas provost yang datang ke lokasi, oknum polisi itu mengaku nekat memberhentikan pengendara tersebut untuk cari makan.Terkait hal ini, Kapolsek Deli Tua AKP Zulkfli Harahap telah membenarkan bahwa oknum polisi berinisial Bripka P itu bukan polisi gadungan, melainkan memang seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Deli Tua. Kapolsek mengaku justru kaget mendengar anggotanya diamuk massa.
"Iya pernah tugas di SPKT, tapi baru saja dimutasi," ungkapnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Si pemotor merasa takut kena tilang ketika melihat ada polisi yang berjaga di persimpangan lampu merah tersebut.
Baca SelengkapnyaBekerja sebagai polisi lalu lintas memiliki risiko kerja yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Bali menyematkan wanita dari godaan dua pemotor ugal-ugalan.
Baca SelengkapnyaViral anggota polisi lalu lintas bertindak arogan terhadap pemotor.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaPemotor itu tak terima ditegur satpam karena gebar geber hingga membuat kebisingan.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.
Baca SelengkapnyaPengendara motor pukul tukang parkir hingga tersungkur karena tak mau bayar Rp1.000, hampir dikeroyok warga.
Baca SelengkapnyaMomen orang Bandung kaget lihat lalu lintar di Medan. Banyak yang terobos lampu merah.
Baca SelengkapnyaSaat tengah mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Baca Selengkapnya