4 Misteri dan peristiwa langka yang terjadi di gunung berapi
Merdeka.com - Gunung berapi, di samping penamaannya yang cukup membuat kita merinding dengan bencana yang mungkin bakal datang, tentu adalah sebuah tempat yang menakjubkan. Keindahan dataran tinggi dengan suasana perkebunan subur yang biasanya mengelilinginya, tentu akan membuatnya jadi tempat wisata menarik.
Meski demikian, gunung berapi adalah fitur geologi paling kuat di dunia. Beberapa kali kejadian di mana letusan gunung berapi bisa membuat peta berubah: mulai berpisahnya sebuah pulau hingga munculnya danau vulkanik.
Seringkali, penemuan-penemuan di dalam atau di area sekitar gunung berapi bisa mengungkap misteri kuno ataupun membuat peristiwa langka yang tak akan bisa didapat di lokasi lain.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Bagaimana gunung berapi bisa terbentuk? Proses inilah yang dapat menciptakan gunung berapi. Contohnya adalah Gunung Saint Helens di Amerika Utara dan Gunung Fuji di Jepang.
-
Apa yang ditemukan di gunung api? Ilmuwan yang sedang meneliti gunung api kuno di bawah Laut Pasifik itu menemukan gunung itu masih aktif dan dipenuhi ribuan telur raksasa.
-
Apa yang terjadi di Gunung Marapi? Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 22 pendaki ditemukan meninggal dunia.
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
Berikut beberapa di antaranya.
Gambaran pemanasan global dari burung Tingmiatornis arctica
Seekor burung berukuran besar yang berhabitat di dekat perairan bernama Tingmiatornis arctica, hidup di Arktik Kanada pada 90 juta tahun yang lalu. Fosilnya ditemukan pada 2016 yang lalu dengan catatan bahwa secara struktur fosil, habitat burung ini adalah tanah vulkanis luas yang ditinggali juga oleh dinosaurus dan reptil lain. Ditemukannya fosil burung ini yang justru di daerah Arktik, mengubah pandangan para ilmuwan soal pemanasan global.
Pemanasan global diperkirakan muncul sekitar 93,9 hingga 98,8 juta tahun yang lalu. Awalnya, ilmuwan menyebut bahwa area Arktik adalah area yang tak terpapar pemanasan global karena cuaca, yang sebabkan di tiap musim dingin, area tersebut akan selalu memproduksi es.
Dengan ditemukannya fosil burung ini di sana, pemanasan global yang tak berpengaruh ke daerah Arktik tentu jadi tidak masuk akal. Diperkirakan karena pemanasan global yang disebabkan letusan gunung berapi masif yang menyebabkan efek rumah kaca, burung ini berpindah ke Arktik dan tetap bisa mencari makan di perairannya yang meleleh terpapar pemanasan global.
Hal ini juga memberi gambaran bahwa nantinya, daerah-daerah kutub yang kini masih melimpah es, akan terpapar dampak dari pemanasan global.
Cincin raksasa
Di dalam sebuah taman nasional di Afrika Selatan yang bernama Taman Nasional Pilanesberg, ada sebuah cincin raksasa yang terlihat terbentuk dari gunung-gunung dan lembah. bentuknya yang bulat sempurna sangat menarik untuk dilihat dari angkasa.
Namun alih-alih merupakan pegunungan dan lembah, ini adalah retakan gunung berapi kuno yang berkali-kali meletus.
Berbekal sebuah citra satelit dari NASA, ilmuwan memprediksi bagaimana cincin tersebut lahir dan mati sebagai gunung berapi. Dimulai dari milyaran tahun lalu di mana embrio gunung berapi muncul, atau disebut "hot spot". Hot spot ini tak tanggung-tanggung langsung menyembutkan lahar, menerobos kerak, dengan kekuatan dan volume yang sangat besar.
Tak semua magma tersembur ke luar, dan lebih banyak yang keluar begitu saja dan langsung mendingin dan mengeras. Magma ini keluar dan menyebar ke retakan yang bentuknya bulat dan membuat bentuk. Hal ini oleh ilmuwan disebut tanggul cincin.
Hal ini berulang terus dalam berjuta tahun lamanya. Tiap letusan menambah cincin baru di bawah tanah. Akhirnya gunung berapi Pilanesberg tidak aktif lagi setelah pergeseran lempeng benua menjauhkannya dari cincin api.
Ditemukannya fosil hutan
Pada 2012 lalu, para ilmuwan menemukan sebuah fosil hutan di sebuah tempat di provinsi Mongolia Dalam di China utara. Hutan ini menjadi semacam fosil karena pada 300 juta tahun yang lalu, terdapat letusan gunung berapi yang abunya menutup hutan tersebut dan seakan membekukannya. Abu vulkanik menutup hutan tersebut hingga lebih dari satu meter.
Di saat itu, Bumi tak memiliki benua, hanya ada satu benua besar yang dikenal sebagai Pangaea. Meski dalam waktu tersebut sudah banyak yang terjadi dan terkuburnya hutan sudah terjadi sangat lama, ada sebuah tanaman yang ditemukan dalam kondisi bersih. Hal ini membuat ilmuwan bisa menganalisis ekosistem hutam era Permian. Tanaman lain seperti pepohonan yang tinggi, disebut telah runtuh ketika gunung meletus dan tertutup abu.
Hasil dari penelitian ini berupa ditemukannya tanaman setinggi 25 meter dengan dari genus Sigillaria dan Cordaites yang membentuk kanopi hutan tersebut. Di bawahnya, terdapat kanopi sekunder dari berbagai tanaman pakis, dan paling bawah ada berbagai tanaman dari jenis pakis haji dan ordo Noeggerathiales. Noeggerathiales, Sigillaria, dan Cordaites kesemuanya telah punah.
Letusan Toba yang sebabkan manusia kurang bhineka
Pada 73.000 tahun yang lalu, manusia adalah spesies yang hampir punah. Hal ini penyebabnya adalah meninggalnya banyak manusia ketika letusan gunung berapi di Sumatra, yang pada akhirnya menyebabkan lahirnya danau Toba. Letusannya sangatlah masif, hingga sebabkan sinar matahari tertutup abu vulkanik selama 6 tahun lamanya. Tak cuma itu, temperatur Bumi turun 16 derajat Celcius, dan akhirnya Bumi mengalami Zaman Es selama 1.800 tahun.
Hal ini sebabkan manusia modern memiliki gen yang terbatas, karena manusia yang tersisa ketika itu sudah sangat langka adanya. Akhirnya kebhinekaan secara ras tidak terjadi secara luas dan nenek moyang kita adalah orang-orang yang selamat dari letusan Toba. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya keindahan alamnya, 10 gunung ini juga menyimpan kisah mistis yang bikin bergidik ngeri
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 10 fakta Gunung Rinjani yang sarat legenda dan keindahan alam.
Baca SelengkapnyaMeski sering dijadikan sebagai lokasi untuk mendaki, ternyata Gunung Burangrang menyimpan kisah misterius yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaBagi para pencinta petualangan, kawasan lereng Merapi menawarkan banyak kegiatan menarik.
Baca SelengkapnyaGunung dengan aktivitas vulkanik paling tinggi di Pulau Sumatera ini tak lepas dari mitos
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa dampak positif gunung meletus dan dampak negatifnya dari berbagai sisi.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang 10 gunung terindah di Indonesia yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaGunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaSalah satu gunung api aktif yang berada di Selupu Rejang ini memiliki keindahan yang luar biasa, namun dibalik itu semua terdapat sebuah misteri.
Baca SelengkapnyaBeberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.
Baca Selengkapnya