Ada Cara Baru Menolak Undangan Masuk Grup WA yang Tak Dikenal
Berikut cara baru tolak undangan masuk di grup WA yang tak dikenal.
WhatsApp atau WA, menghadirkan fitur terbaru. Fitur baru ini demi menunjang kenyamanan penggunanya.
Lalu, apa fitur anyarnya itu? Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi grup tak dikenal dan meninggalkan grup tersebut dengan mudah.
Maklum, pengguna sering kali mendapatkan undangan masuk ke grup yang tak dikenal. Memungkinkan orang asing mengundang masuk ke sebuah grup.
Oleh sebab itu, keluhan ini menjadi catatan bagi WA untuk mengembangkan fitur terbaru. Khususnya menangkal grup-grup aneh yang tak dikenal.
Lantas, bagaimana caranya? Mengutip Android Authority, Jumat (12/7), pengguna yang diundang di grup akan mendapatkan context card.
Context card tersebut nantinya akan berisi informasi lengkap bagi pengguna.
Maksud informasi itu seperti siapa yang membuat grup, kapan grup dibuat, deskripsi grup, hingga apakah orang yang mengundang berada di daftar kontak atau tidak.
-
Apa yang dimaksud dengan "grup kocak WhatsApp"? Nama grup kocak untuk WA ini juga bisa menjadi hiburan ketika notifikasi dari grup tersebut muncul.
-
Siapa yang sering menggunakan grup WhatsApp? Melalui aplikasi tersebut, kita bisa melakukan telepon, chatting hingga video call secara pribadi maupun grup.
-
Bagaimana cara berpamitan yang baik di grup Whatsapp kerja? Menyampaikan salam dan perkenalan saat masuk, berpamitan saat keluar grup. Ini menunjukkan rasa hormat dan sopan santun kepada anggota grup lainnya.
-
Bagaimana cara WhatsApp Channel berbeda dengan grup? Bedanya adalah Saluran WA ini bersifat satu arah. Pengguna tak bisa mengomentari konten apapun yang diunggah dalam channel yang diikuti. Hanya saja dapat memberikan reaksi emoji di setiap unggahan.
-
Mengapa WhatsApp meluncurkan fitur balasan di Grup Pengumuman? “Kami juga akan menghadirkan balasan ke Grup Pengumuman, sehingga admin dapat mendengar masukan dari anggotanya sambil menjadikan grup-grup ini tempat yang mudah untuk mengetahui informasi terbaru di Komunitas Anda. Balasan akan dikelompokkan menjadi satu dan diminimalkan sehingga Anda dapat melihat apa yang dikatakan orang lain sesuai konteksnya, dan notifikasi akan dibisukan untuk semua orang,” terang dia.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
Setelah mengetahuinya, pengguna akan diberikan wewenang tombol untuk masuk atau tidak di dalam grup tersebut dengan cepat.
Lebih lanjut, fitur baru ini akan memungkinkan pengguna untuk menghindari obrolan dengan orang-orang yang ingin mereka hindari dan dengan lebih cepat mengidentifikasi apakah mereka telah ditambahkan ke dalam grup yang melakukan penipuan atau terlibat dalam aktivitas penipuan lainnya.
Kartu konteks obrolan grup telah mulai diluncurkan secara global dan akan tersedia untuk semua pengguna dalam beberapa pekan ke depan.
- Ini Sebenarnya Kunggulan Indonesia yang Berpotensi Jadi Pemain Kunci Ekosistem Baterai Global
- Setelah 12 tahun menunggu sebagai cadangan, Marc-Andre ter Stegen kini bahagia karena akhirnya mendapatkan posisi utama di Timnas Jerman.
- Evaluasi Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Maarten Paes debut impian, Ragnar Oratmangoen tampil impresif bak seorang Haji.
- Didier Deschamps merasa frustrasi dengan keadaan Adrien Rabiot yang belum memiliki klub.
- Update Tarif Tol Helvetia dan Destinasi Wisata Seru di Dekatnya
-
Fauzan Jamaludin
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Intip Lagi Momen-Momen Menyentuh Paus Fransiskus di RI, Dicium 2 Kali Imam Besar Istiqlal
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Kejutan Jokowi, Blak-blakan Sosok Faisal Basri "Pengoreksi Saat Pemerintah Tak Baik"
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024 "Yaa Proses Demokrasi"
merdeka.com 06 Sep 2024 -
VIDEO: Sampai Ngantuk, Jokowi Terpukau Aksi Martin Paes saat Timnas Indonesia 1-1 Lawan Arab
merdeka.com 06 Sep 2024 -
Resmikan Gedung Baru RSUP Wahidin Makassar, Presiden Jokowi Ingin Tekan Kematian Ibu dan Anak
merdeka.com 06 Sep 2024
