Anak SD Mulai Diajari Dasar-dasar Visual Coding di Sekolah Ini
Di sekolah ini coding visual sudah diajarkan kepada anak-anak SD usia 5 tahun.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil langkah strategis dengan mempersiapkan generasi muda Indonesia yang menguasai keterampilan digital, khususnya pemrograman visual.
Program pelatihan ini dirancang untuk memperkenalkan dasar-dasar koding kepada siswa sekolah dasar sejak dini.
Nezar Patria, Wakil Menteri Komdigi, menegaskan bahwa program ini mulai diperkenalkan pada siswa kelas 5 SD.
"Sejak kelas 5 SD, coding mulai diperkenalkan agar ketika mereka naik ke kelas 6, kemampuan memahami dan mempraktikkan koding lebih matang. Harapannya, saat melanjutkan ke jenjang SMP, keterampilan coding mereka sudah lebih baik dan siap dikembangkan," jelasnya saat mengunjungi Kantor BPSDM Komdigi di Yogyakarta, Rabu (19/2).
Menurutnya, penguasaan keterampilan digital sejak usia dini akan memperkaya pilihan pendidikan para siswa di masa depan.
"Di tingkat SMP, keterampilan ini menjadi bekal penting. Ketika masuk SMA, mereka akan memiliki banyak pilihan, baik melanjutkan ke SMK, universitas, atau mendalami keterampilan digital secara khusus," tambah Nezar.
Platform Pembelajaran Koding Visual
Sebagai upaya mempermudah proses belajar, BPSDM Komdigi menyediakan platform Learning Management System (LMS) berbasis aplikasi Scratch.
Platform ini memungkinkan siswa belajar koding secara visual, yang memudahkan pemahaman konsep pemrograman. Saat ini, 50 siswa kelas 5 SD Negeri Pangukan, Sleman, telah memanfaatkan platform tersebut.
"Dengan platform ini, siswa SD dapat memahami bagaimana aplikasi digital dan komputer bekerja. Ini adalah langkah awal penting dalam menciptakan talenta digital yang kompeten di masa depan," jelas Nezar.
Nezar juga menekankan pentingnya penguatan keterampilan digital untuk menghadapi pesatnya perkembangan teknologi. Ia menyoroti tantangan kesenjangan digital yang masih terjadi di Indonesia.
"Digital divide ini perlu segera diatasi agar semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses dan menguasai teknologi digital," tegasnya.