Apakah Naga Benar-Benar Ada? Inilah Catatan Sejarah Tentang Keberadaannya
Naga, makhluk misterius yang selama ini dianggap sebagai mitos belaka, rupanya memiliki akar sejarah yang kuat. Yuk simak seajarhnya disini!
Naga tidak hanya menjadi bagian dari mitos suatu daerah, tetapi juga telah menciptakan jejak dalam mitologi berbagai budaya di seluruh dunia. Yuk simak selengkapnya disini!
Apakah Naga Benar-Benar Ada? Inilah Catatan Sejarah Tentang Keberadaannya
Citra naga menjadi semakin kompleks dan bervariasi.
Beberapa digambarkan memiliki sayap, sementara yang lainnya tidak. Ada yang bisa berbicara dan menyemburkan api, sementara naga lainnya tidak memiliki kemampuan tersebut.
Naga juga dapat diartikan sebagai makhluk baik atau jahat. Meski tak dapat dipastikan kapan pertama kali muncul, Naga diyakini telah menjadi bagian dari cerita-cerita mitologi sejak awal masa Yunani dan Sumeria Kuno.
-
Kapan 'Manusia Naga' hidup? Peneliti meyakini individu yang berusia 900.000 tahun tersebut adalah hibrida—sebagian dari Homo sapiens, dan sebagian lagi dari Homo longi, spesies yang telah lama hilang dan dikenal sebagai 'Manusia Naga'.
-
Kenapa mitos Naga berkembang? Banyak budaya, termasuk Tiongkok, mulai mengembangkan cerita tentang naga setelah menemukan fosil dinosaurus. Dengan gigi tajam, cakar besar, dan kerangka yang masif, tak heran banyak orang menghubungkan fosil-fosil ini dengan makhluk-makhluk menakutkan yang beredar dalam cerita rakyat.
-
Dimana fosil naga ditemukan? Fosil tersebut ditemukan di deposit batu kapur kuno di China selatan.
-
Kapan 'naga' itu hidup? Dinocephalosaurus orientalis hidup pada 240 juta tahun yang lalu.
-
Bagaimana kepala naga ditemukan? 'Kami tidak langsung memahami apa yang kami temukan, butuh waktu beberapa menit,' jelas Profesor Sven Kalmring dari Pusat Arkeologi Baltik dan Skandinavia, yang melakukan penggalian di pelabuhan kota kuno tersebut bersama dengan Departemen Arkeologi di Universitas Stockholm.
-
Di mana fosil 'naga' ditemukan? Dinocephalosaurus orientalis, yang berarti 'kadal berkepala mengerikan' dari timur Samudra Tethys (samudra kuno masa Mesozoikum), pertama kali ditemukan di wilayah Provinsi Guizhou, Tiongkok oleh Profesor Li Chun pada tahun 2003.
Arti Naga
Kata ‘Dragon’ dalam bahasa Inggris memiliki akar kata dari bahasa Yunani Kuno, yaitu ‘draconta,’ yang memiliki arti ‘untuk mengawasi.’
Gereja Kristen menciptakan legenda epik tentang orang-orang kudus yang memerangi dan mengalahkan setan dalam wujud naga
Pada masa itu kemungkinan besar orang Kristen meyakini keberadaan naga secara harfiah, demikian disampaikan oleh laman Livescience.
Naga dalam Tradisi Hindu maupun Buddha
Naga memegang peran sentral dalam tradisi Hindu dan Buddha, di mana mereka dianggap sebagai makhluk mistis yang sering dikaitkan dengan keberkahan.
Dalam literatur dan seni Hindu, menurut John Miksic dalam bukunya 'Borobudur: Golden Tales of the Buddha', di situs seperti Borobudur, mereka dapat digambarkan dalam bentuk manusia atau sebagai hewan yang asli.
Naga dalam Tradisi Tiongkok
Dalam budaya Tiongkok, Naga, atau dikenal sebagai ‘Long,’
Masyarakat Tiongkok memandang Naga sebagai simbol kehidupan, keberuntungan, dan kesuburan.
Naga dalam Mesopotamia Kuno
Kisah naga mengakar dalam mitologi Mesopotamia kuno, dengan makhluk mitologis bernama Mušḫuššu.
Mušḫuššu digambarkan sebagai makhluk drakonik bersisik, dengan lidah dan kepala ular, serta cakar elang. Dewa Marduk, yang sering muncul dalam bentuk mirip naga, diyakini melambangkan kemenangan atas dewa Tiamat.
Keberadaan makhluk drakonik ini terlihat jelas dalam ukiran Gerbang Ishtar di Babilonia, berasal dari abad ke-6 SM. Meskipun asal-usul mitos naga ini tidak diketahui dengan pasti, cerita ini menyebar ke berbagai wilayah.
Kekeliruan Terhadap Naga
Dilansir dari laman Livescience, beberapa abad yang lalu mengenai keberadaan naga terkonfirmasi oleh saksi mata, oleh para pelaut. Mereka melaporkan telah bertemu dengan makhluk yang disebut-sebut mirip kadal, agresif, dan berpotensi mematikan, dengan panjang mencapai 10 kaki.
Namun, pada akhirnya, ternyata ini adalah deskripsi tentang komodo. Hal ini dikalrifikasi oleh tim peneliti dari Universitas Queensland pada tahun 2013.