Awas, Ini Deretan Aplikasi Android yang Bisa Kuras Uang Pengguna
Merdeka.com - Ternyata di platform Android banyak sekali aplikasi yang terdaftar di toko resmi Google Play Store, namun terinfeksi malware. Tak sekadar malware, infeksi ini bahkan tak diketahui pengguna.
Malware ini bisa memutar iklan di smartphone serta menghasilkan uang bagi aktor jahat di balik malware ini. Namun, smartphone yang terkena malware bisa cepat kehabisan baterai.
Malware rupanya juga bisa menggunakan platform pesan premium untuk mengirim pesan yang membuat pengguna bisa dicas sejumlah bayaran.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Apa saja jenis aplikasi penipuan? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
APK berbahaya seperti apa yang bisa menyamar? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
Aplikasi-aplikasi jahat ini bakal hilang ketika pengguna menginstal, tanpa ada ikon di app drawer. Jika pengguna memilih untuk menghapus aplikasi jahat ini, masalahnya bakal lebih rumit.
Kini, perusahaan keamanan Sophos menemukan sebuah "fleeceware" yang tengah dikembangkan mendapatkan uang dari pengguna Android.
Ada 15 aplikasi yang telah diunduh jutaan kali dengan memanfaatkan celah di fleeceware. Ke-15 aplikasi ini bisa mendapatkan sejumlah uang dari pengguna dengan upaya yang sangat minimal.
Mengutip laman Slashgear via Tekno Liputan6.com, fleeceware sendiri merupakan kombinasi dari fleecing dan ware dari kata software. Fleecing merupakan tindakan penipuan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan.
Tiruan Aplikasi Free Trial
Tipuan yang dijalankan adalah membuat pengguna untuk mengunduh sebuah aplikasi gratis atau trial selama beberapa bulan. Setelah mengunduh, pengguna diwajibkan memasukkan sejumlah detail pembayaran.
Informasi detail pembayaran ini nantinya bisa dipakai untuk membayar biaya langganan, ketika periode trial telah berakhir.
Biasanya, pengguna akan memasukkan informasi detail ini tanpa ragu. Pengguna juga berasumsi, jika mereka menghapus aplikasi sebelum masa trial berakhir, pengguna tidak akan membayar biaya langganan.
Sayangnya, sebenarnya aplikasi-aplikasi ini akan menagihkan sejumlah bayaran, meski pengguna sudah menghapus aplikasi trial yang dimaksud. Para pengembang yang memiliki aplikasi fleeceware juga tidak tergolong sebagai pihak yang melanggar hukum.
Sistem ini kerap dipakai untuk pengembang, pasalnya ketika mereka menaruh ketentuan di aplikasi mereka bakal bebas melakukan apapun sesuai dengan ketentuan tersebut.
Beberapa aplikasi bahkan menuliskan, mereka berhak menagih uang langganan ke pengguna sebanyak lebih dari USD 200.
Pengguna tak akan berpikir sudah jadi korban, hingga tagihan-tagihan muncul beberapa minggu kemudian, setelah aplikasi diunduh pertama kali.
Deretan Aplikasi Jahat
Berikut adalah sejumlah aplikasi jahat yang mengandung fleeceware, yang ditemukan oleh SophosLabs.
- Old Me
- Hide Photos
- QR Code Reader
- Compass Pro
- Camera Search By
- Pic Collage
- Gif maker free
- HiddenMe
Untuk menghindari jadi korban aplikasi-aplikasi di atas, jangan pernah mengautorisasi aplikasi untuk mengambil akses ke data personal, terutama yang terkait informasi keuangan.
Untuk itu, lebih baik hindari aplikasi-aplikasi yang sifatnya percobaan atau free-trial.
Sudah Dihapus Google
Kabar baiknya, Google telah mengetahui masalah ini dan segera menghapus sejumlah aplikasi yang mengandung fleeceware, yang ditemukan pertama kali oleh SophosLab.
Setelah melaporkan temuan ke Google, SophosLabs menemukan ada 14 dari 15 aplikasi yang diidentifikasi sudah dihapus dari Google Playstore.
Sayangnya, pengguna Android belum aman.
"Karena aplikasi tidak terlibat dalam segala jenis kegiatan yang berbahaya, sulit bagi Google mencari alasan untuk menghapus aplikasi-aplikasi ini dari Google Play," ungkap Analis Malware SophosLabs, Jagadeesh Chandraiah.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaBerikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Modus Penipuan File Apk ‘Surat Panggilan Polda Metro Jaya’
Baca Selengkapnya