Berapa Lama Idealnya Anak-anak Belajar Online? Ini Jawaban Ahli
Tak bagus jika anak-anak terus menerus terpapar layar. Ada ideal durasi untuk belajar online.
Tak bagus jika anak-anak terus menerus terpapar layar. Ada ideal durasi untuk belajar online.
Berapa Lama Idealnya Anak-anak Belajar Online? Ini Jawaban Ahli
Pasca pandemi Covid-19 usai dan sekolah mulai masuk seperti biasa, bukan berarti pola belajar online ditinggalkan begitu saja. Pola ini masih diadopsi untuk salah satunya melengkapi pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, anak-anak juga sebaiknya tak terlalu lama terpapar layar. Lantas, seberapa lama idealnya waktu anak untuk belajar online? Psikolog Pendidikan sekaligus Konselor Anak dan Remaja, Caesilia Ika W mengatakan sebaiknya pola belajar online tak membuat anak-anak terus-menerus terpapar layar. Harus ada jeda waktu ketika anak-anak belajar online.
-
Kapan waktu belajar yang ideal untuk anak? Usahakan buat waktu yang sama dan tidak berubah. Kebiasaan ini bisa diterapkan sedini mungkin.
-
Kenapa siswa Binus belajar online? 'Enggak ada (Drop out), kita tadi nanya belajarnya daring semuanya karena lagi ada proses hukum. Tapi tetap hak pendidikan dapat.' Menurut Tri, kebijakan belajar daring hanya diterapkan Binus School terhadap siswa-siswa yang berkaitan dengan perundungan di warung ibu gaul.
-
Kapan belajar anak paling cepat? Kecepatan dalam belajar ini sangat intensif sebelum anak mencapai usia lima tahun, ketika hampir semua yang mereka alami atau temui terasa baru bagi mereka.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Bagaimana cara belajar yang menyenangkan buat anak? Cara ini tidak hanya membuat anak belajar lebih banyak dan mengembangkan keterampilan non-kognitifnya, tetapi juga dapat memotivasinya untuk belajar. Menggunakan basis permainan juga bisa membuat anak semangat belajar dan dapat memotivasi anak untuk mau terlibat dalam proses belajar dan meningkatkan rasa ingin tahunya.
-
Bagaimana cara menjadi tutor online? Penghasilan diperoleh dengan membebankan biaya per jam atau sesi.
"Soal ideal ini perlu adanya riset yang lebih mendalam ya. Tetapi begini, belajar online itu kan berhadapan dengan layar kan ya, itu harus misalnya sekitar 15 menit sekali berhenti. Jadi jangan sampai anak-anak ini terlalu terekspose terhadap layar ya. Itu tidak baik,"
Psikolog Pendidikan sekaligus Konselor Anak dan Remaja, Caesilia Ika W.
Ia pun menyontohkan, jeda 15 menit ini bisa digunakan oleh anak-anak untuk mengerjakan soal-soal yang telah dijelaskan dalam materi yang disampaikan melalui video. Sehingga, mata anak tidak terlalu terpapar layar.
"Kalau belajar online itu kan ada yang lewat video, kemudian mengerjakan soal, itu kan mata gak melihat layar. Jadi itu gak papa. Tetapi kalau kemudian eksposure terhadap layar itu berlebihan perlu dipikirkan,"
Psikolog Pendidikan sekaligus Konselor Anak dan Remaja, Caesilia Ika W.
Menurut riset The National Board of Professional Teaching Standard merekomendasikan siswa untuk merencanakan menghabiskan sejumlah jam tertentu belajar online tergantung pada usia dan tingkat kelasnya. Berdasarkan rekomendasinya itu disebutkan bahwa untuk anak-anak dengan jenjang SD, paling tidak mereka boleh menghabiskan waktu belajar online sekitar 1-2 jam. Kemudian untuk anak SMP direkomendasikan 2-3 jam dan anak SMA 3-4 jam belajar online. Namun tetap dengan jeda selama waktu tersebut.
Di sisi lain, study-life balance juga penting untuk anak-anak. Study-life balance adalah konsep penting yang mengacu pada keseimbangan waktu belajar dengan kegiatan pribadi, keluarga, dan rekreasi.
Dalam konteks anak, study-life balance membantu menjaga kesejahteraan emosional dan mental mereka.
Namun faktanya, jumlah waktu yang harus dihabiskan para siswa untuk belajar di sekolah dan di rumah menjadi masalah. Mereka menjadi lelah dan juga memerlukan lebih banyak waktu untuk menjelajahi apa yang mereka sukai di luar aspek akademis. "Keseimbangan antara kehidupan belajar dan kehidupan pribadi itu penting. Ini fase di mana anak-anak memerlukan kebebasan untuk menjelajahi kehidupan dan menemukan apa yang mereka sukai baik di dalam maupun di luar sekolah," jelas Fernando Uffie, Founder dan CEO Kelas Pintar.