Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berbagai Alasan Mengapa Internet di Area Perminyakan dan Gas Masih Sulit Ditemukan

Berbagai Alasan Mengapa Internet di Area Perminyakan dan Gas Masih Sulit Ditemukan Berbagai Alasan Mengapa Internet di Area Perminyakan dan Gas Masih Sulit Ditemukan. ©Shutterstock

Merdeka.com - Memiliki pekerjaan di bidang perminyakan dan gas memiliki sisi positif dan negatif nya tersendiri. Jika dilihat dari keuntungan yang di dapat, sudah pasti nominal gaji, tunjangan, serta relasi menjadi hal yang paling diincar. Sementara itu, minimnya jaringan internet yang tersedia menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh para pekerja di area tersebut.

Internet sendiri merupakan aspek penting yang diperlukan saat bekerja di bidang ini. Tak hanya untuk berkomunikasi dan melakukan koordinasi, internet juga mampu membuat pekerjaan jadi semakin mudah dilakukan. Hingga kini, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab sulitnya internet di kedua daerah tersebut. Apa saja?

Terletak di Area Kepulauan yang Sulit Dijangkau

berbagai alasan mengapa internet di area perminyakan dan gas masih sulit ditemukan©Shutterstock

Sebagian besar area perminyakan dan gas berada di area kepulauan yang memang sulit untuk dijangkau. Mulai dari pelosok Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan bahkan Papua. Dan rata-rata dari wilayah tersebut masih minim dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk akses internet.

Orang lain juga bertanya?

Berkat permasalahan ini, ada banyak sekali masyarakat dan pekerja yang kerap kali mengeluhkan betapa langkanya jaringan internet di tempat-tempat tersebut. Belum lagi, isu ini sangat menghambat pekerjaan sehari-sehari yang mereka lakukan.

Terletak di Daerah Perbukitan dan Bahkan di Tengah Hutan Belantara

berbagai alasan mengapa internet di area perminyakan dan gas masih sulit ditemukan©Shutterstock

Letaknya yang berada di perbukitan dan hutan belantara juga menjadi alasan selanjutnya mengapa akses internet sering kali sulit untuk menyentuh area pertambangan minyak dan gas. Sebab, area tersebut bisa menyebabkan kendala dalam membangun infrastruktur fisik, terutama dalam hal telekomunikasi.

Tak sampai di situ saja, untuk bisa mendapatkan jaringan internet di daerah terluar tersebut, maka akan dibutuhkan pemancar dengan kapasitas yang besar dan kuat. Padahal untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan biaya investasi dan operasional yang cukup besar. Nah, karena adanya masalah seperti inilah, mau tak mau para pekerja di daerah tersebut harus mencari cara agar bisa tetap bekerja dan menjalani keseharian mereka.

Tidak Memiliki Sumber Listrik yang Memadai

berbagai alasan mengapa internet di area perminyakan dan gas masih sulit ditemukan©Shutterstock

Berada jauh dari pemukiman, membuat daerah pertambangan minyak dan gas mendapatkan ketersediaan listrik yang sangat minim. Padahal, jaringan internet sendiri memiliki kerumitan yang sangat kompleks dan sangat bergantung dengan listrik terutama jaringan backbonenya. Jadi bukan tanpa alasan jika layanan telekomunikasi di area-area tersebut sangat sulit untuk ditemukan.

berbagai alasan mengapa internet di area perminyakan dan gas masih sulit ditemukan

Untungnya, saat ini terdapat solusi jaringan internet yang mampu menembus wilayah pelosok sekalipun. Yup, apalagi kalau bukan Bintang Broadband by Petro One Indonesia – Powered by Kacific. Produk ini merupakan satelite generasi terbaru yang mampu mengatasi permasalahan internet di daerah susah sinyal, termasuk area pertambangan dan eksplorasi minyak bumi serta gas.

Menariknya, kamu sudah bisa menikmati berbagai layanan internet dari satelite ini dengan harga bulanan yang terjangkau, mulai dari Rp 1,7 jutaan saja. Tak hanya itu, pelopor internet satelite KA Brand ini juga dibekali dengan kapasitas yang besar dan kuota unlimited. Sehingga, para pekerja dan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut bisa semakin dimudahkan dan memperoleh kenyamanan saat beraktivitas.

Bagi yang tertarik untuk menggunakan Bintang Broadband by Petro One Indonesia – Powered by Kacific, terdapat bermacam-macam variasi internet yang bisa dimiliki. Di antaranya adalah internet dengan kecepatan upload sebesar 3 Mbps, 10 Mbps, 15 Mbps, dan 20 Mbps serta internet dengan kecepatan download yang mencapai 100 Mbps. Jika kamu masih penasaran dengan produk ini, maka bisa langsung cek saja lewat link ini. (mdk/)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok

Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.

Baca Selengkapnya
Lokasi Ini Masih Menyimpan Banyak ‘Harta Karun’ Migas
Lokasi Ini Masih Menyimpan Banyak ‘Harta Karun’ Migas

Temuan baru migas di lokasi ini lebih banyak berbentuk gas kondensat.

Baca Selengkapnya
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan

Bagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh

Di wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

Baca Selengkapnya
Industri Tambang Tak Bikin Untung Masyarakat, Ini Buktinya
Industri Tambang Tak Bikin Untung Masyarakat, Ini Buktinya

Perbaiki tata kelola sektor pertambangan dan meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat lokal.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Negara Terancam Merosot Akibat Produksi Migas Indonesia Terus Anjlok
Penerimaan Negara Terancam Merosot Akibat Produksi Migas Indonesia Terus Anjlok

Investor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.

Baca Selengkapnya
Indonesia Barat Simpan Banyak ‘Harta Karun’ Migas, Ini Daftarnya
Indonesia Barat Simpan Banyak ‘Harta Karun’ Migas, Ini Daftarnya

Indonesia barat masih menyimpan sejumlah harta karun minyak dan gas bumi (migas) yang bisa dieksplorasi.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Instagram dan Facebook 'Down' di Dunia, Termasuk Indonesia
Ternyata Ini Biang Kerok Instagram dan Facebook 'Down' di Dunia, Termasuk Indonesia

Instagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Potret Desa di Jambi 30 Tahun Tanpa Internet, Warga Harus Tempuh 12 KM untuk Online
Potret Desa di Jambi 30 Tahun Tanpa Internet, Warga Harus Tempuh 12 KM untuk Online

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Provinsi Jambi belum merata. Desa Rantau kermas contohnya.

Baca Selengkapnya
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi

Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.

Baca Selengkapnya