Berbagai Alasan Mengapa Internet di Area Perminyakan dan Gas Masih Sulit Ditemukan
Merdeka.com - Memiliki pekerjaan di bidang perminyakan dan gas memiliki sisi positif dan negatif nya tersendiri. Jika dilihat dari keuntungan yang di dapat, sudah pasti nominal gaji, tunjangan, serta relasi menjadi hal yang paling diincar. Sementara itu, minimnya jaringan internet yang tersedia menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh para pekerja di area tersebut.
Internet sendiri merupakan aspek penting yang diperlukan saat bekerja di bidang ini. Tak hanya untuk berkomunikasi dan melakukan koordinasi, internet juga mampu membuat pekerjaan jadi semakin mudah dilakukan. Hingga kini, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab sulitnya internet di kedua daerah tersebut. Apa saja?
Terletak di Area Kepulauan yang Sulit Dijangkau
©ShutterstockSebagian besar area perminyakan dan gas berada di area kepulauan yang memang sulit untuk dijangkau. Mulai dari pelosok Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan bahkan Papua. Dan rata-rata dari wilayah tersebut masih minim dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk akses internet.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Kenapa warga negara tertentu tidak dapat akses internet? Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet. Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet. Lalu, rakyat negara mana saja yang masih belum terkoneksi internet? Apakah Indonesia termasuk?
-
Apa saja hambatan komunikasi? • Kesibukan anggota keluarga yang berbeda-beda • Rasa segan terhadap orang tua • Kurangnya rasa percaya kepada keluarga • Terlalu asyik dengan gadget pribadi • Ikatan dalam keluarga yang renggang dan intensitas komunikasi yang kurang • Berkurangnya pekerjaan yang dilakukan di rumah • Perubahan sikap orang tua • Berubahnya kondisi atau susunan keluarga karena sesuatu • Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses komunikasi • Penguasaan teknik dan metode komunikasi yang tidak sesuai • Kondisi fisik yang menghambat terjadinya proses komunikasi • Kesalahpahaman dalam menafsirkan pesan • Jaringan yang tidak stabil, kebisingan dari lingkungan, miskomunikasi saat jaringan terputus • Gangguan luar biasa berkaitan dengan situasi, tempat, dan suasana pada saat komunikasi berlangsung
-
Kenapa internet berkembang di negara-negara tersebut? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Apa aja kendala cari kerja? Selain bahasa, kesulitan generasi muda mendapatkan pekerjaan adalah keengganan untuk menggapai pekerjaan impian Generasi muda menginginkan yang instan, padahal karier sebaiknya dirintis dari nol
Berkat permasalahan ini, ada banyak sekali masyarakat dan pekerja yang kerap kali mengeluhkan betapa langkanya jaringan internet di tempat-tempat tersebut. Belum lagi, isu ini sangat menghambat pekerjaan sehari-sehari yang mereka lakukan.
Terletak di Daerah Perbukitan dan Bahkan di Tengah Hutan Belantara
©ShutterstockLetaknya yang berada di perbukitan dan hutan belantara juga menjadi alasan selanjutnya mengapa akses internet sering kali sulit untuk menyentuh area pertambangan minyak dan gas. Sebab, area tersebut bisa menyebabkan kendala dalam membangun infrastruktur fisik, terutama dalam hal telekomunikasi.
Tak sampai di situ saja, untuk bisa mendapatkan jaringan internet di daerah terluar tersebut, maka akan dibutuhkan pemancar dengan kapasitas yang besar dan kuat. Padahal untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan biaya investasi dan operasional yang cukup besar. Nah, karena adanya masalah seperti inilah, mau tak mau para pekerja di daerah tersebut harus mencari cara agar bisa tetap bekerja dan menjalani keseharian mereka.
Tidak Memiliki Sumber Listrik yang Memadai
©ShutterstockBerada jauh dari pemukiman, membuat daerah pertambangan minyak dan gas mendapatkan ketersediaan listrik yang sangat minim. Padahal, jaringan internet sendiri memiliki kerumitan yang sangat kompleks dan sangat bergantung dengan listrik terutama jaringan backbonenya. Jadi bukan tanpa alasan jika layanan telekomunikasi di area-area tersebut sangat sulit untuk ditemukan.
Untungnya, saat ini terdapat solusi jaringan internet yang mampu menembus wilayah pelosok sekalipun. Yup, apalagi kalau bukan Bintang Broadband by Petro One Indonesia – Powered by Kacific. Produk ini merupakan satelite generasi terbaru yang mampu mengatasi permasalahan internet di daerah susah sinyal, termasuk area pertambangan dan eksplorasi minyak bumi serta gas.
Menariknya, kamu sudah bisa menikmati berbagai layanan internet dari satelite ini dengan harga bulanan yang terjangkau, mulai dari Rp 1,7 jutaan saja. Tak hanya itu, pelopor internet satelite KA Brand ini juga dibekali dengan kapasitas yang besar dan kuota unlimited. Sehingga, para pekerja dan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut bisa semakin dimudahkan dan memperoleh kenyamanan saat beraktivitas.
Bagi yang tertarik untuk menggunakan Bintang Broadband by Petro One Indonesia – Powered by Kacific, terdapat bermacam-macam variasi internet yang bisa dimiliki. Di antaranya adalah internet dengan kecepatan upload sebesar 3 Mbps, 10 Mbps, 15 Mbps, dan 20 Mbps serta internet dengan kecepatan download yang mencapai 100 Mbps. Jika kamu masih penasaran dengan produk ini, maka bisa langsung cek saja lewat link ini. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaTemuan baru migas di lokasi ini lebih banyak berbentuk gas kondensat.
Baca SelengkapnyaBagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.
Baca SelengkapnyaDi wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).
Baca SelengkapnyaPerbaiki tata kelola sektor pertambangan dan meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaInvestor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca SelengkapnyaIndonesia barat masih menyimpan sejumlah harta karun minyak dan gas bumi (migas) yang bisa dieksplorasi.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaInstagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur telekomunikasi di Provinsi Jambi belum merata. Desa Rantau kermas contohnya.
Baca SelengkapnyaJumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca Selengkapnya