East Ventures Siap Investasi ke Startup dari Seluruh Sektor Industri di Indonesia
Merdeka.com - East Ventures, perusahaan modal ventura (venture capital) yang fokus ke pendanaan tahap awal (seed funding), memusatkan fokus investasinya di Indonesia dan terbuka bagi startup di seluruh sektor industri atau yang lebih dikenal dengan istilah sector agnostic. Hingga hari ini, East Ventures telah mendukung ratusan startup baik itu dari industri e-commerce, media, finansial, logistik, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan pendidikan.
Dari segi penargetan pangsa pasar, East Ventures mendanai startup dengan model B2C (Business to Customer) dan B2B (Business to Business).
Melisa Irene, Partner East Ventures, mengatakan Indonesia memiliki ekosistem startup yang sangat baik dan semakin mapan. East Ventures optimistis bahwa Indonesia dapat menjadi negara terbaik di era digital. East Ventures akan terus mendukung pertumbuhan ekosistem digital yang dapat membawa dampak positif bagi Indonesia.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Di mana kawasan potensial untuk investasi di Jakarta? Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
"Pasar Indonesia juga menjanjikan karena masih banyak masalah yang dapat diselesaikan melalui teknologi dan aplikasi digital, sehingga menjadikan Indonesia salah satu negara yang paling menarik minat bagi investor untuk berinvestasi," ujar Melisa di Jakarta, kemarin.
Sebagai negara keempat terbesar di dunia, East Ventures melihat Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi yang besar dan unik. Rumah dari 264 juta orang ini memiliki jumlah pengguna internet terbesar di kawasan Asia Tenggara yang mencapai 171 juta penduduk. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki ekonomi internet terbesar di kawasan Asia Tenggara sebesar US$ 27 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) tercepat sebesar 49 persen periode 2015-2018.
Tahun ini, East Ventures memperkenalkan hipotesis investasi baru, yakni New Consumption. Beberapa portofolio East Ventures yang sejalan dengan hipotesis tersebut adalah Fore Coffee dan The FIT Company, startup yang memanfaatkan teknologi dalam membangun wellness ecosystem dengan misi membantu individu mencapai tujuan hidup sehat.
"Saat pertama kali bertemu dengan tim East Ventures, kami langsung merasa cocok terhadap visi dan misi yang diusung. Kami yakin kemitraan dengan East Ventures akan membawa dampak luar biasa positif untuk kedua belah pihak," kata Jeff Budiman, CEO dan Co-founder The FIT Company, di tempat yang sama.
Elisa Suteja, mantan analis East Ventures yang kini menjabat Deputy CEO Fore Coffee, mengungkapkan dua nilai penting dari East Ventures yang dipelajarinya adalah kecepatan dan integritas. Kecepatan bukan hanya berarti mengeksekusi sesuatu dengan cepat, tapi juga cepat belajar dari kesalahan dan terus beradaptasi. Integritas berperan sebagai pondasi dari setiap langkah cepat yang kami lakukan. Bahwa meski kami terus bergerak, terdapat nilai moral utama yang berperan sebagai pedoman.
"East Ventures adalah mitra yang baik dan banyak memperkenalkan kami kepada berbagai mitra strategis serta membantu The FIT Company bersinergi dengan portofolio East Ventures lainnya, salah satunya Fore Coffee. Mereka telah membuka mata kami dan kami sangat semangat dengan masa depan perjalanan ini," ucap Jeff.
East Ventures didirikan tiga orang co-founder yang menjabat sebagai Managing Partners East Ventures. Mereka adalah Willson Cuaca dan Batara Eto asal Indonesia, serta Taiga Matsuyama (Jepang).
East Ventures dinobatkan sebagai modal ventura paling aktif di Indonesia dan Asia Tenggara oleh Tech in Asia pada awal tahun ini. East Ventures juga meraih predikat sebagai seed investor paling aktif di dunia pada tahun 2018 oleh Crunchbase.
Selain mendukung berbagai startup, East Ventures juga mengembangkan tiga proyek internal di Indonesia yaitu CoHive, Warung Pintar dan Fore Coffee. Ketiga proyek tersebut berhasil menemukan produk yang tepat untuk pasar (product market fit) dan kemudian berdiri menjadi startup mandiri. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerjasama ini bertujuan untuk membuka koridor investasi antara Korea dan Asia Tenggara
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca SelengkapnyaProgram akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca Selengkapnya