Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Euthanasia Roller Coaster, alat hiburan atau alat pembunuh?

Euthanasia Roller Coaster, alat hiburan atau alat pembunuh? © Io9.com

Merdeka.com - Konsep lintasan dan bangku dari rooler coaster ini memanglah sangat unik dari lintasan roller coaster pada umumnya. Penumpang dari roller coaster ini tidak hanya dikejutkan dengan banyaknya tikungan, tanjakan, ataupun turunan yang terdapat di lintasannya, akan tetapi panjang dari lintasannya juga dapat membuat penumpangnya pingsan. Memang, Euthanasia Roller Coaster sangat cocok bagi para pemburu aktifitas ekstrim karena permainan ini dapat membuat jantung penumpangnnya tidak berhenti berdebar. Julijonas Urbonas adalah penemu sekaligus perancang dari Euthanasia Roller Coaster ini. English.News.cn mengatakan bahwa Julijonas terinspirasi untuk membuat permainan semacam ini setelah membaca tulisan John Allen pendiri dari Famous Ride Maker dari Philadelphia Toboggan Company. Allen mengatakan bahwa roller coaster yang menarik itu adalah roller coaster yang dapat memuat 24 orang dalam keadaan hidup dan kembali dalam keadaan mati. Terlepas dari yang dikatakan oleh Allen tersebut merupakan kelakar atau hal yang serius, akan tetapi Julijonas malah menganggap hal tersebut adalah suatu ide yang cemerlang.

Dengan sentuhan artistik dan perhitungan yang akurat, Julijonas mulai membuat konsep dari Euthanasia Roller Coaster. Dia mengatakan, "Proyek ini merupakan proyek yang memadukan antara grafitasi, teknologi bahan baku, dan juga ilmu mekanik". Dailymail.co.uk juga memuat bahwa dalam perhitungan matematisnya, roller coaster ini akan melaju dengan kecepatan 223 km/jam.

Ternyata, Euthanasia Roller Coaster mendapat banyak cercaan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Dr. Peter Saunders seorang peneliti dari Care Not Killing mengatakan, "Manusia bukanlah mainan atau kelinci percobaan. Ketika menaiki roller coaster ini dengan kecepatan 223 km/jam, maka seseorang akan mengalami cerebral hypoxia atau kurangnya asupan oksigen ke otak. Hal tersebut dapat menyebabkan kematian secara serius". Walaupun mendapat banyak reaksi penolakan, tetapi Julijonas mempunyai pendapat sendiri mengenai kematian. "Euthanasia Roller Coaster tidak akan membuat seseorang meninggal dunia, kecuali dia mempunyai penyakit jantung. Untuk masalah kematian, semua diatur oleh Tuhan. Tidak perlu roller coaster untuk membuat seseorang meninggal".

(mdk/das)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP