Gamer Fortnite Terjerat Ransomware Berkedok Cheat
Merdeka.com - Pengguna dan gamer dari salah satu gim Battle Royale populer yakni Fortnite menjadi target serangan ransomware. Ransomware ini 'menyamar' menjadi cheat di dalam gim besutan Epic Games tersebut.
Adapun cheat yang dimaksud memungkinkan pemain dapat membidik lawan lebih akurat dan dapat membantu gamer mengetahui lokasi lawan saat di dalam gim.
Diberi nama Syrk, ransomware yang disamarkan sebagai cheat gim Fortnite ini pertama kali ditemukan oleh tim peneliti keamanan di Cyren Ltd.
-
Ransomware itu apa? Ransomware adalah salah satu jenis malicious software atau malware yang dapat menyebabkan penyebaran atau malah pemblokiran akses data milik korban.
-
Bagaimana hacker menargetkan para gamer? Kaspersky menyelidiki ancaman yang disamarkan sebagai video game anak-anak populer dan menganalisis periode dari 1 Juli 2023 hingga 30 Juni 2024. Selama periode yang dilaporkan, terdeteksi lebih dari 6,6 juta percobaan serangan, di mana penjahat siber mengeksploitasi merek game anak-anak sebagai umpan.
-
Mengapa hacker menargetkan Minecraft? Dari 18 game yang dipilih untuk penelitian ini, sebagian besar serangan terkait dengan Minecraft, Roblox, dan Among Us. Menurut statistik Kaspersky, lebih dari 3 juta percobaan serangan dengan kedok Minecraft diluncurkan selama periode yang dilaporkan.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Kenapa ransomware menyerang pengguna? Pelaku kemudian meminta uang tebusan dalam jumlah tertentu agar korban bisa mendapatkan kembali data yang dienkripsi atau dikunci tersebut.
Kode untuk Syrk ini dibuat menggunakan Hidden-Cry, kode ransomware sumber terbuka (open source) yang tersedia secara gratis di GitHub, sebagaimana dikutip dari laman Siliconangle via Tekno Liputan6.com.
Seperti ransomware lainnya, kode ini akan mengenkripsi file dan menuntut korban membayar tebusan bilamana ingin memulihkan file mereka.
Tak tanggung-tanggung, peretas juga bakal dengan sengaja menghapus file korban setiap dua jam hingga waktu pembayaran tebusan yang ditentukan. Karena menggunakan kode berbasis sumber terbuka, sejumlah peneliti keamanan telah menemukan 'kunci' yang dapat memulihkan file korban.
Dengan jumlah pemain sebanyak 250 juta di berbagai negara di dunia, gamer Fortnite acap kali menjadi target penipuan oleh penjahat siber.
"Menggabungkan malware dan ransomware ke gim memang sebuah hal yang tidak bisa dihindari," ujar Chris Morales, kepala analitik keamanan di perusahaan keamanan siber Vectra AI Inc.
"Aksi ini sebenarnya sudah berlangsung beberapa waktu, gamer adalah target korban yang besar karena sering kali mencari jalan pintas dalam bermain gim."
Sumber: Liputan6.comReporter: Yuslianson
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaMenurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaPolresta Banyumas membongkar kasus judi online di Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaRapat tersebut untuk membahas evaluasi server PDNS yang diretas.
Baca SelengkapnyaDengan menyebarkan atau mempromosikan ketiga link judi online tersebut, pelaku mendapatkan upah sebesar Rp 30 juta rupiah per bulan.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaKetua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku telah memanggil Cinta Mega untuk diminta klarifikasi.
Baca Selengkapnya