Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Go-Jek Disebut-sebut Bakal Suntik Dana ke JD.ID

Go-Jek Disebut-sebut Bakal Suntik Dana ke JD.ID Aktivitas kantor JD.ID. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - JD.ID sebagai e-Commerce patungan antara perusahaan Tiongkok JD.com dengan perusahaan lokal disebut-sebut tengah membicarakan kemungkinan suntikan dana terbaru dari Go-Jek.

Mengutip laporan KR-Asia, Minggu (13/1), Go-Jek kabarnya akan berinvestasi senilai USD 100 juta di JD.ID. Jika Go-Jek benar-benar berinvestasi di JD.ID, e-Commerce ini bakal memiliki nilai valuasi sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 14,4 triliun dan menyandang status sebagai unicorn.

Saat ini, Indonesia telah memiliki empat startup unicorn yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Orang lain juga bertanya?

Sejauh ini, kabar mengenai investasi ini belum terkonfirmasi. Pihak Go-Jek sendiri belum memberikan komentar atas kabar ini. Namun demikian jika terbukti kemitraan Go-Jek dan JD.com di Indonesia akan makin meluas.

Pasalnya, raksasa e-Commerce Tiongkok itu pernah menginvetasikan USD 100 juta yang masuk dalam putaran pendanaan seri E Go-Jek senilai USD 1,5 miliar.

Berdasarkan sumber yang dikutip dari The Information, bila itu terjadi, maka Go-Jek dan JD.ID mempertimbangkan aplikasi Go-Jek bisa tertaut langsung ke situs belanja JD.ID. Laporan yang sama menyebut, Go-Jek berencana untuk mengakuisisi saham mayoritas bisnis logistik Indonesia yang sebagian dimiliki oleh JD.com melalui JD Logistic.

Untuk diketahui, JD.ID mulai beroperasi di Indonesia pada November 2015. Tak hanya e-Commerce, kini perusahaan juga menyediakan layanan pengiriman ke 365 kota di Indonesia untuk produk yang dipesan dari JD.ID.

Sekadar informasi, JD.ID merupakan situs e-Commerce patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh JD.com dan sisanya dimiliki oleh Provident Capital, perusahaan investasi regional yang berafiliasi dengan konglomerat Indonesia.

Laporan itu menyebutkan, Go-Jek kemungkinan akan masuk ke JD.ID sebagai pemegang saham terbesar kedua dan mengakuisisi beberapa saham milik Provident Capital.

Rencananya, investasi Go-Jek untuk JD.ID datang saat pasar e-Commerce Indonesia diperkirakan naik delapan kali lipat sejak 2002 hingga 2017. Laporan McKinsey per Agustus menyebut, tahun lalu, pasar e-Commerce Indonesia bernilai USD 8 miliar.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Usul Pungut Pajak Online Shop, Kemenkeu: Hati-Hati, Pajak Tidak Boleh Berganda
Pemprov DKI Usul Pungut Pajak Online Shop, Kemenkeu: Hati-Hati, Pajak Tidak Boleh Berganda

Sandy mengusulkan Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menjalin kerjasama dengan layanan ojol dan online shop tersebut.

Baca Selengkapnya
Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta Belum Terima Laporan PHK dari Tokopedia
Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta Belum Terima Laporan PHK dari Tokopedia

Sampai saat ini, Pemprov DKI belum menerima laporan resmi terkait pemecatan karyawan Tokopedia.

Baca Selengkapnya
Jelang Harbolnas, TikTok Suntik Investasi Tokopedia Rp23,4 Triliun
Jelang Harbolnas, TikTok Suntik Investasi Tokopedia Rp23,4 Triliun

TikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Rencana Pengenaan Pajak Ojol dan Online Shop Buat Tambah Pendapatan Daerah
Rencana Pengenaan Pajak Ojol dan Online Shop Buat Tambah Pendapatan Daerah

Pemprov DKI Jakarta mengusulkan pengenaan pajak ojol dan online shop.

Baca Selengkapnya
Fitur Tawar Menawar Tarif Gojek Jadi Perdebatan Netizen, Untung atau Rugi?
Fitur Tawar Menawar Tarif Gojek Jadi Perdebatan Netizen, Untung atau Rugi?

Kebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Analis Ungkap Keuntungan TikTok Investasi Rp23,4 Triliun ke Tokopedia
Analis Ungkap Keuntungan TikTok Investasi Rp23,4 Triliun ke Tokopedia

Tokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.

Baca Selengkapnya
GoPay Later Ada di ShopTokopedia, Limit Hingga Rp 10 Juta
GoPay Later Ada di ShopTokopedia, Limit Hingga Rp 10 Juta

Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sinergi BUMD, Bank DKI Bakal Salurkan Kredit Investasi Pengadaan Bus Transjakarta
Sinergi BUMD, Bank DKI Bakal Salurkan Kredit Investasi Pengadaan Bus Transjakarta

Bank DKI akan menyalurkan kredit investasi untuk pengadaan bus operator khusus dengan spesifikasi ukuran bus besar, sedang, maupun bus listrik.

Baca Selengkapnya
Kembali Dibuka, TikTok Shop Bisa Langgar Aturan Pemerintah
Kembali Dibuka, TikTok Shop Bisa Langgar Aturan Pemerintah

Dibukanya TikTok Shop ini bertepatan pada momentum perayaan Hari Belanja Online Nasional alias Harbolnas 12.12.

Baca Selengkapnya
Catat, Begini Cara Top Up JakCard Bank DKI dari Tokopedia dan Bisa Dapat Diskon
Catat, Begini Cara Top Up JakCard Bank DKI dari Tokopedia dan Bisa Dapat Diskon

JakCard Bank DKI menjadi salah satu pilihan metode pembayaran non tunai berbasis kartu seperti bayar tol dan tiket KRL.

Baca Selengkapnya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Bikin Utang Pemerintah Makin Bengkak
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Bikin Utang Pemerintah Makin Bengkak

PT KCIC telah menerima pinjaman sebesar USD4,55 miliar yakni sekitar Rp69,33 triliun dari China Development Bank milik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun
Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun

Bank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.

Baca Selengkapnya