Google Play Store Sempat Hapus Aplikasi Element, Mengapa?
Merdeka.com - Google lewat toko aplikasi Android besutannya yakni Play Store, sempat hapus aplikasi olah pesan grup, Element. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dilengkapi enkripsi end-to-end tersebut diduga memuat konten yang melanggar peraturan Google.
Dalam keterangan tertulisnya, Element menyebut telah ditangguhkan dari Google Play. Kemudian Google meminta Element untuk membuat perubahan dan mengunggah kembali aplikasi baru ke PlayStore.
"Kami menerima pembaruan umum dari tim Kebijakan Google Play yang menyebutkan bahwa aplikasi telah dihapus karena konten yang melanggar persyaratan penggunaan mereka," tulisnya.
-
Apa dampak hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen.
-
Mengapa HMD Global menghapus smartphone Nokia dari situs web nya? Dalam langkah yang menandai berakhirnya era Nokia, HMD telah menghapus semua smartphone Nokia dari situs webnya di seluruh wilayah Eropa, menurut laporan dari Winfuture.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
-
Kenapa Google berhenti update Android Lollipop? Mengutip PhoneArena, Selasa (16/7), menghentikan dukungan untuk Android Lollipop akan memungkinkan para engineer Google untuk fokus pada versi sistem operasi yang lebih baru yang dapat menjalankan fitur-fitur yang masih digunakan hingga saat ini.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
Pihaknya menyebut aplikasi tersebut adalah aplikasi obrolan umum yang menyambung dengan jaringan komunikasi Matrix global. Jika diibaratkan, ia sama halnya seperti Chrome ke jaringan web secara luas.
Di bawah naungan Matrix, perusahaan mengaku mengikuti aturan-aturan ketat. Karena itu, Element mengklaim tidak dapat dikategorikan sebagai aplikasi yang melayani konten negatif.
Selain itu, perusahaan menyebut memiliki tim keamanan yang bekerja memantau laporan penyalahgunaan yang dikirim melalui emailnya atau melalui aplikasi. Tim keamanan itu bekerja penuh waktu dan mengambil tindakan.
Dengan begitu, Element dan Matrix meyakinkan bahwa pihaknya tidak mungkin melakukan pelanggaran dari kebijakan yang diberikan oleh Google Play.
Google Kembalikan Element
Hari berikutnya, Vice President Gooogle meminta maaf atas komunikasi yang buruk hingga terjadi penangguhan aplikasi Element di platformnya.
Dikatakan dalam keterangan tertulis, yang dipandang konten kekerasan oleh Google adalah induk dari Element, yakni dalam lingkup Matrix.org homeserver, bukan pada aplikasi tersebut.
Aplikasi Element telah kembali hadir di Google Play Store. Menurut pemantauan, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 100 ribu pengguna.
Seperti diketahui, Element adalah aplikasi perpesanan grup yang memanfaatkan jaringan Matrix global.
Sumber: Liputan6.comReporter: Arief Rahman Hakim
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun bukan berarti HP yang tak dapat update dari Google tidak bisa dipakai.
Baca SelengkapnyaAda rangkaian proses yang mesti dilewati agar aplikasi TEMU tidak muncul lagi di PlayStore.
Baca SelengkapnyaPemerintah bakal menegur pihak e-commerce yang masih ngeyel menjual iPhone seri 16 maupun Google Pixel.
Baca SelengkapnyaDennies Soesanto mengatakan penutupan TikTok Shop sangat berdampak pada pendapatan hariannya.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaBerikut jawaban Kominfo terkait tudingan memblokir Google Doc
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaFitur TikTok Shop sudah tidak bisa diakses alias sudah tidak terpampang produk-produk yang dijual di TikTok Shop.
Baca SelengkapnyaApabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.
Baca SelengkapnyaTikTok Shop resmi berhenti beroperasi sore ini, Rabu (4/10).
Baca SelengkapnyaDibukanya TikTok Shop ini bertepatan pada momentum perayaan Hari Belanja Online Nasional alias Harbolnas 12.12.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini merupakan buntut dari revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 menjadi Permendag Nomo 31 Tahun 2023.
Baca Selengkapnya