Hacker Rusia gunakan Kaspersky untuk retas Badan Keamanan AS
Merdeka.com - Anda mungkin tidak akan percaya jika kegiatan hacker, menyatut nama besar anti virus dunia.
Dilansir dari The Verge yang mengutip laporan dari Wall Street Journal, pada 2015 lalu, agen Rusia mencuri data yang sangat rahasia dari Badan keamanan AS, dan ini adalah tindakan kriminal yang sangat besar.
Hal ini ternyata dipicu dari pihak Badan Keamanan AS memindahkan berbagai data tersebut ke komputer pribadi di rumahnya, yang mana itu adalah pelanggaran prosedur yang sangat serius.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Apa saja yang ditemukan dalam penelitian Kaspersky? Pakar Kaspersky melakukan penelitian skala besar mengenai ketahanan 193 juta kata sandi, yang disusupi oleh infostealers dan tersedia di darknet, terhadap serangan brute force dan tebakan cerdas (smart guessing attacks).
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Kenapa Ransomware menyerang pusat data? Biasanya ransomware mengancam akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang penting, jika uang tembusan tidak diberikan.
-
Kenapa FBI buka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
Cara para hacker mengetahui bahwa ada pelanggaran prosedur berupa pemindahan file ke komputer pribadi, ternyata lewat scan anti virus dari Kaspersky. Kaspersky mengingatkan pada pengguna yang ternyata datanya dengan mudah untuk dilacak hacker, kalau ada file sensitif dalam komputer tersebut.
Salah satu kontraktor Badan Keamanan AS yang bernama Harold Martin-lah yang bertanggung jawab akan hal ini. Ia pun sudah didakwa di tahun 2016 lalu atas kasus ini. Dalam dakwaannya tahun lalu, nama Kaspersky belum disebut-sebut jadi biang masalahnya. Badan Keamanan AS pun bertemu banyak kasus lain, seperti salah satu kontraktor lain yang bernama Reality Winner yang juga terbukti membocorkan dokumen rahasia yang membahas campur tangan Rusia di Peilu AS tahun lalu.
Meski Kaspersky adalah kunci penting dari adanya pelanggaran ini, perusahaan anti virus asal Rusia itu diduga tak tahu menahu atas hal ini. Program anti virus ini memang secara rutin mengirim data telematika ke server pusat, yang mungkin berada di Rusia.
Transmisi ini tentu diproteksi enkripsi menggunakan SSL, namun jika hacker Rusia mampu menembus enkripsi tersebut, data akan dengan mudah dilacak tanpa diketahui pihak Kaspersky ataupun kontraktor Badan Keamanan AS.
Uniknya, seseorang di Twitter yang merupakan pegawai Google di bidang riset, menemukan rentannya intersepsi SSL dari Kaspersky. Sang periset yang bernama Tavis Omandy tersebut, menemukan bug di keamanan anti virus itu dan membuktikan bahwa hacker yang terampil pasti bisa membobolnya dengan mudah. Di titik ini, Kaspersky bahkan tak menyadarinya.
Berbahaya?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan alat sederhana untuk membobol ATM
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca Selengkapnya