Ide gila, ilmuwan ciptakan sistem keamanan yang dibuka pakai bau badan
Merdeka.com - Di smartphone, sistem keamanan paling populer adalah fingerprint scanner dan juga pemindai wajah yang kini sedang populer berkat Face ID dari iPhone X.
Permasalahan keduanya adalah soal replikasi: sidik jari bisa direplikasi dengan kemungkinan 1 banding ratusan ribu, sementara pemindai wajah juga bisa dengan kemungkinan 1 banding sejuta, atau Anda memiliki saudara kembar.
https://www.merdeka.com/teknologi/begini-jadinya-jika-face-id-di-iphone-x-diuji-ke-anak-kembar-identik.html
-
Bagaimana iPhone mendeteksi wajah pengguna? 'Face-ID secara otomatis beradaptasi dengan perubahan penampilan, seperti penggunaan riasan kosmetik atau pertumbuhan rambut wajah,' Kata Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
-
Kenapa iPhone merekam wajah pengguna? Kamera TrueDepth ini berfungsi untuk merekam data wajah secara akurat dengan memproyeksikan dan menganalisis ribuan titik tak terlihat untuk membuat peta kedalaman wajah dan juga menangkap gambar inframerah wajah.
-
Kapan iPhone merekam wajah pengguna? 'Face-ID secara otomatis beradaptasi dengan perubahan penampilan, seperti penggunaan riasan kosmetik atau pertumbuhan rambut wajah,' Kata Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
-
Siapa yang teliti fungsi sidik jari untuk sentuhan? Penelitian ini dilakukan oleh George Debrégeas, fisikawan yang menjadi ahli biologi di Universitas Sorbonne, Paris, beberapa tahun yang lalu.
-
Siapa yang menemukan iPhone? Seorang pria di Vancouver, Washington, Sean Bates, memposting di X bahwa dia menemukan iPhone di Portland pada hari Minggu .Ia menemukan setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional meminta orang-orang di daerah tersebut untuk mencari potongan-potongan yang mungkin jatuh dari jet.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
Keresahan ini membuat para ilmuwan ingin membuat sistem keamanan yang membukanya menggunakan sesuatu yang hanya dimiliki satu tiap orang: keringat.
Benar, hal ini bahkan telah diuji coba dan ditulis dalam jurnal berjudul "Promises and Challenges in Continuous Tracking Utilizing Amino Acids in Skin Secretions for Active Multi-Factor Biometric Authentication for Cybersecurity" yang ditulis oleh seorang asisten profesor dari sebuah universitas di Albania bernama Jan Halamek.
Gagasan ini sebenarnya cukup sederhana, di mana setiap orang pasti memiliki keringat dengan kombinasi yang berbeda-beda dan sebuah perangkat cerdas akan mengidentifikasi campuran sekresi unik tiap penggunanya.
Hal ini juga diharapkan menjadi sistem keamanan yang lebih ramah ke orang-orang tertentu. Seperti mereka yang mengidap penyakit yang tak akan bisa mengingat PIN, penyandang cacat sehingga tak bisa menggunakan pemindai sidik jari, dan beberapa orang lain yang kesulitan menggunakan sistem keamanan lain di smartphone.
Sang penulis mengungkap bahwa hal ini akan nyata dalam 5 hingga 10 tahun mendatang. Menarik?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
iPhone memiliki fitur merekam wajah penggunanya setiap beberapa detik sekali. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaIni masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Baca SelengkapnyaIni merupakan uji coba oleh 2 orang mahasiswa bagaimana kacamata Ray-Ben Meta bisa men-doxing orang.
Baca SelengkapnyaIni letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaKampus ini serius memperhatikan keamanan data mahasiswanya
Baca SelengkapnyaHasil yang mengejutkan dijelaskan ilmuwan dengan model komputerisasi.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap tentang bagaimana cara kerjanya.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaWaktu berganti, zaman semakin modern, alat pendeteksi kebohongan alias lie detector pun diciptakan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya bisa jadi bukti tindakan kriminal, sidik jari punya fungsi lain.
Baca Selengkapnya