Ilmuwan Menduga Ada Hujan Berlian di Planet ini
Terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
Terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
Ilmuwan Menduga Ada Hujan Berlian di Planet ini
Baru bulan lalu para ilmuwan mengetahui bahwa 'sumber berlian' dapat terlempar ke permukaan bumi sebagai bagian dari peristiwa geologis besar.
Kini, terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan. Kok bisa?
-
Dimana letak berlian di Merkurius? 'Kami yakin berlian bisa terbentuk melalui dua proses. Yang pertama adalah kristalisasi lautan magma, namun proses ini kemungkinan besar berkontribusi pada pembentukan hanya lapisan berlian yang sangat tipis di antarmuka inti/mantel,' jelas Namur. 'Kedua, dan yang terpenting, kristalisasi inti logam Merkurius.'
-
Siapa yang menemukan berlian di Merkurius? Menggunakan data dari pesawat luar angkasa Messenger NASA, para ilmuwan mengatakan Merkurius memiliki banyak kualitas yang tidak ditemukan di planet lainnya.
-
Bagaimana berlian di Merkurius terbentuk? Tim di balik temuan ini berpendapat, mantel ini bukanlah graphene, seperti dugaan sebelumnya, namun terdiri dari alotrop karbon lain yang jauh lebih berharga: berlian.'Kami menghitungnya, berdasarkan perkiraan tekanan baru pada batas inti mantel, dan mengetahui bahwa Merkurius adalah planet yang kaya karbon, mineral pembawa karbon yang akan terbentuk pada antarmuka antara mantel dan inti adalah berlian dan bukan grafit,' jelas anggota tim Olivier Namur, seorang profesor di KU Leuven kepada Space.com.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
Mengutip Indy100, Jumat (2/2), sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Astronomy, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ekstrem yang melibatkan presipitasi batu mulia atau berlian mungkin relatif umum terjadi di luar angkasa.
Para ilmuwan telah mempelajari proses di balik pembentukan berlian.
Dari proses mempelajari itu, mereka menemukan bahwa meskipun berlian masih membutuhkan tekanan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi untuk membuatnya, kondisi yang diperlukan tidaklah ekstrim seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Artinya, banyak planet gas yang dijuluki “mini-Neptunus” mungkin memiliki hujan berlian yang secara gagasannya cukup sulit untuk dipahami.
Siegfried Glenzer dari SLAC National Accelerator Laboratory mengatakan tentang temuan ini.
Menurut mereka, penemuan inovatif ini tidak hanya memperdalam pengetahuan tentang planet es lokal, namun juga memiliki implikasi untuk memahami proses serupa di exoplanet di luar Tata Surya
Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Mungo Frost, dari SLAC National Accelerator Laboratory, mengatakan:
“Ini mungkin memicu pergerakan di dalam es konduktif yang ditemukan di planet-planet ini, sehingga mempengaruhi pembentukan medan magnetnya.”