Ingin Bersaing dengan Spotify, TikTok Siapkan Aplikasi Streaming Musik
Merdeka.com - Saat ini, TikTok menjadi aplikasi media sosial terpopuler di kalangan warganet. TikTok memungkinkan pengguna mereka untuk membuat video pendek berisi gerakan lip-sync mereka diiringi lagu yang sedang tren saat itu.
TikTok sudah terbukti laris di pasaran, sampai-sampai sang pengembang beberkan rencana untuk meluncurkan aplikasi streaming musik yang mirip Spotify untuk menarik lebih banyak pengguna.
Dilansir dari Ubergizmo, Sabtu (25/5), ByteDance, perusahaan pengembang TikTok asal Tiongkok sedang membuat layanan paid streaming sendiri untuk bersaing dengan Spotify di pasaran.
-
Siapa yang membuat TikTok? Sejak diluncurkan oleh raksasa teknologi Tiongkok, ByteDance di 2016, TikTok telah menjadi sangat populer, terutama setelah menggabungkan dengan Musical.ly di 2018.
-
Apa yang TikTok lakukan sebagai platform pencarian? TikTok kini menjadi pilihan banyak orang jika ingin mencari hal yang ingin diketahui. Artinya secara perlahan semuanya pindah ke aplikasi Tiktok sebagai platform pencarian.
-
Bagaimana streamer di China berkontribusi pada ekonomi? Para penulis menemukan bahwa e-commerce streaming langsung, menjual produk secara daring melalui siaran langsung, memiliki dampak yang signifikan pada pasar kerja, dengan setiap peningkatan 100 juta yuan dalam nilai barang dagangan kotor menciptakan 1.100 pekerjaan baru.
-
Kapan TikTok pertama kali diluncurkan? Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Siapa yang tertarik pada pekerjaan streamer di China? Siaran langsung adalah profesi yang menarik bagi veteran militer, pekerja migran, dan mahasiswa yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan, menurut sebuah laporan penelitian bulan Februari oleh Universitas Renmin China.
-
Siapa yang menggugat TikTok? Tujuh keluarga di Prancis telah mengajukan gugatan terhadap TikTok, raksasa media sosial, dengan tuduhan bahwa platform ini telah mengekspos anak-anak remaja kepada konten berbahaya.
Pasar TikTok terbesar saat ini adalah India dan Spotify berusaha sangat keras untuk bisa masuk ke sana. Belum diketahui nama aplikasi musik yang bakal dibesut, yang jelas aplikasi ini bakal menyasar negara yang belum terjamah Spotify dan Apple Music.
Aplikasi paid streaming ini juga akan bersaing dengan QQ Music milik Tencent, layanan gratis yang tersedia di seluruh dunia. ByteDance tampaknya tidak mendapatkan hak musik dari label di Amerika Serikat (AS) sehingga mungkin tidak terburu-buru membawa layanannya ke Amerika.
Tidak jelas berapa biaya layanan streaming musiknya, tetapi kemungkinan besar akan lebih murah daripada Spotify.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Athika Rahma (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini merupakan perubahan strategi perusahaan, yang tidak lagi ingin bersaing dengan layanan streaming pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaDi Asia Tenggara, TikTok juga berencana bekerja sama dengan operator mapan untuk layanan lokal on-demand seperti pesan-antar makanan.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Tiktok pun kini mulai menggantikan keberadaan Google sebagai situs pencarian informasi di ruang maya.
Baca SelengkapnyaZhang memulai bisnis ByteDance pada tahun 2012 dari sebuah apartemen kecil di Beijing.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaNggak lagi bikin bokek, langganan aplikasi kini bisa jadi cuma setengah harga!
Baca SelengkapnyaPengurangan tersebut setara dengan sekitar 9 persen dari karyawan dalam bisnis e-commerce ByteDance.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ini bahkan menolak kehadiran TikTok di wilayahnya. TikTok dianggap mengancam kedaulatan.
Baca Selengkapnyaebagai influencer TikTok yang populer, Anda bisa menarik perhatian merek untuk bekerja sama dalam kampanye sponsor atau endorsement produk mereka.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, Pemprov DKI belum menerima laporan resmi terkait pemecatan karyawan Tokopedia.
Baca Selengkapnya