Ini Alasan Mengapa iPhone Akan Selalu 'Made in China'
Merdeka.com - Salah satu dari banyak sekali kontroversi presiden AS Donald Trump yang 'menyenggol' ranah teknologi, yang paling berpengaruh adalah rencana dipajaknya vendor yang berpabrik di Tiongkok.
Hal ini adalah buntut dari perang tarif antar dua negara tersebut. Melansir Phone Arena, Google dilaporkan segera memindah produksi Pixel ke Vietnam, dan Google Home ke Thailand.
Apple sendiri pernah dilaporkan untuk memindah 30 persen produksinya keluar dari Tiongkok. Perpindahannya pun dilaporkan juga menuju Vietnam.
-
Kenapa Apple terus menerus mengeluarkan iPhone baru? CEO Apple, Tim Cook, kemudian merespon hal tersebut dengan mengatakan bahwa penemuan yang dilakukan dan dihasilkan secara terus menerus merupakan sesuatu yang hebat. Bahkan, menurutnya hal ini merupakan salah satu cara untuk menjaga perusahaan secara berkelanjutan dan menciptakan pola pergantian ponsel baru dengan teratur.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Kenapa iPhone mahal walaupun aman? Salah satu alasan mengapa iPhone lebih aman dibandingkan ponsel Android adalah karena, biasanya, iPhone dijalankan pada iOS, yang merupakan platform tertutup.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Bagaimana cara Apple menjaga iPhone mahal? Strategi pemasaran Apple telah menjadi penentu kesuksesannya selama dua dekade terakhir. Pengisahan cerita yang hebat dan penyampaian pesan merek kepada konsumen secara unik selalu menjadi kekuatan Apple.
Pemindahan fasilitas pabrik ini sendiri merupakan hal yang sangat susah dan tak akan terjadi dalam sekejap. Mencari lokasi, rantai pasokan terpercaya, hingga pekerja yang cakap dan berpengalaman tentu tak akan muncul dalam hitungan hari.
Buntutnya, Apple telah diharuskan membayar pajak sebesar 15 persen untuk mengimpor iPhone masuk ke AS, mulai 15 Desember mendatang.
Pabrik Apple Justru Makin Banyak di Tiongkok
Namun fakta pemajakan Apple ini tidak membuat raksasa teknologi yang bermarkas di Cupertino, California ini makin mantap pindah. Justru, pabrik mereka makin banyak.
Foxconn, mitra Apple dalam memproduksi iPhone di Tiongkok, kini memiliki 29 pabrik. Naik dari hanya 19 pabrik di tahun 2015 silam. Pegatron yang merupakan mitra Apple perakit iPhone, kini memiliki 12 pabrik dari hanya 8 di tahun sebelumnya.
Saat ini, hampir separuh dari keseluruhan pemasok onderdil iPhone juga didatangkan dari Tiongkok. Tepatnya, 47,6 persen.
Tentu untuk tiba-tiba memindahkan tempat produksi ke negara lain, 'harga' yang dibayar bisa jadi lebih mahal ketimbang membayar pajak kepada rezim Donald Trump.
Alasan iPhone Made in China
Google dengan Pixel besutannya memang bisa sangat mudah memindahkan pabrik ke Vietnam. Sementara Apple, seperti yang telah dijelaskan, punya banyak pertimbangan rumit untuk melakukan hal serupa.
Alasannya? Karena memang produksi Google untuk Pixel ternyata sedikit. Dilaporkan Phone Arena, Google hanya memproduksi 8 juta hingga 10 juta unit Pixel di 2019 lalu. Angka ini sangat kecil dibanding produksi iPhone.
Bagaimana tidak, melansir firma analisis rantai pasokan bernama Fictiv, produksi iPhone HARUS bisa mencapai 600.000 unit per harinya.
Tentu untuk mengejar kuantitas yang dibarengi kualitas, tengkulak onderdil yang kini sudah digandeng tak bisa ditinggal begitu saja dan mencari yang baru. Belum lagi tenaga kerja yang mampu dengan jumlah sebanyak itu.
Oleh karena itu, Apple akan selalu jadi buatan Tiongkok meskipun terjerat pajak tinggi. Gantinya, di tahun-tahun berikutnya, Apple akan membanderol iPhone dengan harga lebih mahal, ketika penjualan iPhone kembali membaik.
Saat ini, penjualan seluruh smartphone, termasuk iPhone, memang sedang mengalami tren penurunan dan pajak tarif impor ini akan ditanggung sepenuhnya oleh Apple terlebih dahulu sebelum ditanggungkan ke pengguna.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaAnomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaApple dikabarkan mulai memindahkan produksi iPhone berkelasnya ke India.
Baca SelengkapnyaPolri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
Baca SelengkapnyaEks Mendag bongkar biaya produksi satu unit iPhone yang ternyata sangat murah.
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaiPhone identik dengan harga mahal. Nah, berikut adalah komponen yang menyumbang mahalnya harga HP Apple ini,
Baca SelengkapnyaPihak Apple berupaya menemui pejabat Kementerian Perindustrian demi iPhone 16 bisa terjual di Indonesia.
Baca Selengkapnya