Internet dianggap tidak aman untuk anak-anak
Merdeka.com - Data survei pengguna dan perilaku internet Indonesia 2016 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa anak usia rentang 10 – 14 tahun kini sudah mulai terpapar internet. Jumlahnya pun telah mencapai 768 ribu.
Namun seiring dengan banyaknya pengguna internet dari kalangan anak-anak, mayoritas pengguna menilai bahwa internet masih tidak aman bagi anak-anak. Dari hasil survei itu disebutkan 101,3 juta pengguna internet Indonesia dari 132,7 juta pengguna menyatakan tidak aman.
"Mayoritas pengguna menganggap internet tidak aman bagi anak-anak dan menghendaki pemerintah terus meningkatkan program terpadu dalam penanganan konten negatif ini," jelas Ketua Umum APJII, Jamalul Izza di Jakarta, Senin (24/10).
-
Siapa yang bilang media sosial berbahaya bagi anak? Seorang Ahli Bedah Umum asal Amerika Serikat (AS) Vivek Murphy mengatakan bahwa media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja.
-
Apa dampak internet pada otak remaja? Kecanduan internet di kalangan remaja dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak mereka, demikian temuan terbaru dari sebuah studi yang dipublikasikan di Plus Mental Health. Dilansir dari Medical Daily, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan internet memiliki gangguan signifikan dalam jaringan otak yang kritis, memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan, perhatian, ingatan, koordinasi, dan kesehatan mental.
-
Apa saja bahaya media sosial untuk anak? Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan online anak? Fokus pada Satu Tugas Saja Batasi Penggunaan Layar Sebelum Tidur Jauhkan Gawai dari Area Belajar Selama waktu belajar atau saat anak-anak harus berkonsentrasi, pastikan semua perangkat digital berada di luar jangkauan.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Bagaimana cara internet memengaruhi otak remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023. Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
Penanganan konten negatif memang masih menjadi pekerjaan rumah seluruh masyarakat di Indonesia. Hal itu dibuktikan pula dari data yang disajikan dalam survei tersebut di mana pemblokiran situs tertentu dirasa belum cukup. 91,8 juta pengguna internet merasa belum puas dengan pemblokiran situs tertentu.
"Rata-rata memakai internet untuk menonton video. Biasanya mengakses video itu dari YouTube," katanya.
Mengenai konten negatif ini, Jamal berpendapat seluruh Asosiasi bisa untuk berkontribusi dengan membuat program internet bersama guna meningkatkan keamanan berinternet.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
dua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.160 anak berumur kurang dari 11 tahun melakukan 22 ribu transaksi judi online dengan nilai sedikitnya Rp3 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah membutuhkan kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat mengakses internet.
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan agar Pemerintah berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk berantas judol dari semua kalangan.
Baca SelengkapnyaIvan mengatakan permasalahan judi online pada anak ini harus ditangani bersama
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaKepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa umur pemain judi online di Indonesia cenderung merambah usia kurang dari 10 tahun.
Baca SelengkapnyaKPAI memiliki fokus utama untuk memastikan terselenggaranya perlindungan anak di ranah daring
Baca SelengkapnyaMereka tercatat dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp2,29 miliar.
Baca SelengkapnyaPenggunaan media sosial secara teratur dapat mengubah perkembangan otak anak-anak secara berbahaya, bahkan anak-anak di usia 13 tahun.
Baca Selengkapnya