Kata Kemkominfo soal internet seluruh dunia lumpuh 48 jam
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) merespon kabar mengenai internet di seluruh dunia akan lumpuh dalam waktu 48 jam ke depan.
Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu menyampaikan bahwa tak perlu risau terkait dengan isu tersebut. Sebab kata dia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) hanya melakukan pergantian key signing key (KSK) pada root server-nya. Dampaknya memang, DNS resolver milik Internet Service Provider (ISP) yang dituju akan terganggu.
Namun, kata dia, berdasarkan pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Andi Budimansyah kepada pihaknya, pergantian root server ICANN ini telah diantisipasi oleh pengelola nama domain di seluruh dunia sejak 2 tahun lalu.
-
Bagaimana Kominfo mengecek kunci? 'Kami juga mendapatkan (kunci enkripsi-red). Tapi ini sedang dikerjakan. Dan kita sudah coba di spesimen kita, memang berhasil dibuka. Tapi kita belum tahu karena kan di kunci banyak. Jadi, itu masih lagi dikerjakan,' ungkap pria yang akrab disapa Semmy saat konferensi pers di Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7).
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Kenapa Menkominfo ubah singkatan nama kementeriannya? 'Komdigi,' jelasnya.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Apa fungsi utama Pengelola Kata Sandi? Tujuannya untuk menghasilkan kata sandi yang kuat dan unik buat setiap akun. Jadi, jika ada satu kata sandi yang diretas misalnya, maka akun lainnya tak langsung kebobolan, kan?
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
"Artinya para ISP yang telah menggunakan DNS Resolver terbaru, tidak akan terdampak oleh pergantian KSK root server ICANN," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (12/10).
Meski begitu, pihak Kemkominfo mengimbau para ISP Indonesia yang belum menggunakan DNS Resolver terbaru agar tetap waspada. Hal ini agar pergantian root server ICANN tidak berpotensi merugikan para pelanggan ISP.
"Kemkominfo mengimbau ISP atau provider yang menjalankan DNS resolver harus memastikan bahwa keys root di server DNS Resolver update. ISP juga diimbau agar menggunakan versi terbaru dari software DNS-nya untuk menjamin update key-nya berjalan dengan baik," ungkap dia.
"Sekali lagi, Kemkominfo mengimbau pengguna internet Indonesia tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan apa-apa untuk koneksi internetnya. Jika terjadi anomali harap hubungi ISP atau provider yang mengelola DNS resolvernya untuk memastikan DNS resolver-nya berjalan dengan baik," tambahnya.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Budi Arie memastikan keamanan data masyarakat.
Baca SelengkapnyaAdapun hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak pada layanan PDNS 2, mengganggu 239 instansi pengguna.
Baca SelengkapnyaPolri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi mengakui server PDSN yang lumpuh disebabkan oleh serangan LockBit.
Baca SelengkapnyaBudi Arie dicecar oleh anggota komisi 1 dengan pertanyaan-pertanyaan seputar peretasan yang terjadi
Baca SelengkapnyaPenyerang server PDN meminta uang tebusan senilai USD8 miliar.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional yang dibawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami down. Pengamat menduga ada unsur serangan siber.
Baca SelengkapnyaTak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca Selengkapnya