Kendaraan Bermotor (KKB) dan aplikasi MUF ON, berbasis Android

Merdeka.com - Stanley Setia Atmadja, Presiden Direktur MUF, mengatakan pihaknya memanfaatkan ajang GIIAS untuk memperkenalkan MUF sebagai perusahaan pembiayaan. Sebab arena GIIAS adalah marketplace yang paling ditunggu-tunggu di Indonesia. Selain melihat model baru, pengunjung bisa melakukan test drive mobil yang diinginkannya.

"Ini kali kedua MUF mengikuti GIIAS. Sebagai perusahaan pembiayaan baru, MUF berkomitmen dan serius di industri pembiayaan otomotif. Sebagai anak usaha Bank Mandiri, MUF menyediakan produk pembiayaan otomotif yang lengkap, seperti pembiayaan mobil baru, mobil bekas, motor baru, motor bekas, dan multiguna," ujar Stanley di booth MUF GIIAS di Prefunction Hall 10 ICE-BSD City, Tangerang, Selasa (15/8).

Yanto Tjia, Direktur Pemasaran MUF, menambahkan Mandiri KKB ditujukan kepada para nasabah Bank Mandiri selama bertransaksi di pameran GIIAS. Produk ini memiliki delapan keunggulan. Antara lain suku bunga murah untuk kredit mobil baru, yakni 2,5 persen untuk tenor satu tahun dan 3,58 persen tenor tiga tahun. Kemudian 2,39 persen per tahun untuk sepeda motor baru.

"Keunggulannya lainnya, biaya admin hanya Rp 1, selama transaksi di GIIIAS dengan kuota 10 nasabah per hari. Berikutnya, bebas angsuran, yang ini sifatnya undian; bonus asuransi Rp 10 juta selama event GIIAS, bonus e-money untuk transaksi kredit mobil, dan 17 kejutan hadiah untuk transaksi pada hari kemerdekaan 17 Agustus nanti," ujar Yanto.

Kinerja MUF per semester satu tahun ini, pembiayaan baru mencapai Rp 3,1 triliun atau secara unit kendaraan mencapai 110.489 unit. Pencapaian ini lebih tinggi dari pembiayaan tahun lalu yang Rp 2,9 triliun. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan pembiayaan baru Rp 7,3 triliun.

Dari Rp 3,1 triliun itu, sebesar 30 persen dialokasikan untuk mobil baru. Kemudian 35 persen untuk motor baru, 15 persen mobil bekas, dan 20 persen untuk motor bekas.

MUF kini memiliki kantor cabang sebanyak 84 outlet di seluruh Indonesia, kecuali di Ambon dan Papua. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 5 ribu orang.