LG Ungkap Gambaran Hidup dengan Affectionate Intelligence Jelang Penyelenggaraan CES
Visi ini mereka ungkap lewat sebuah event khusus yaitu LG World Premiere, tepatnya pada 6 Januari 2025 lalu.
Visi perusahaan bagi penciptaan pengalaman pengguna dengan dukungan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) diungkap LG Electronics (LG) kepada para konsumennya. Dengan tema Life’s Good 24/7 with Affectionate Intelligence, visi ini mereka ungkap lewat sebuah event khusus yaitu LG World Premiere, tepatnya pada 6 Januari 2025 lalu.
Event yang digelar jelang penyelenggaraan Consumer Electronic Show 2025 ini juga menjadi ajang tahunan bagi pameran perangkat elektronik konsumer inovatif dunia. Dengan lebih dari 1.000 peserta, termasuk berbagai media dan mitra perusahaan, hadir dalam paparan tersebut yang juga disiarkan secara live streaming.
-
Kenapa LG mengembangkan Affectionate Intelligence? Dengan definisi tersebut, LG yakin bahwa AI bisa menumbuhkan pengalaman pengguna yang lebih peduli, berempati, dan penuh pengertian.
-
Bagaimana LG mendukung gaya hidup berkelanjutan? 'Tidak hanya akan mendapatkan wawasan berharga tentang food waste, pengunjung juga akan dan mempelajari langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan melalui penggunaan produk elektronik inovatif,' kata Lee Taejin, President of LG Electronics Indonesia saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/4).
-
Dimana LG memperkenalkan LG AI Brain? CEO LG juga menjelaskan lebih jauh dalam konferensi pers tersebut peran integral yang dimainkan oleh LG Ai Brain, mesin pemrosesan canggih yang digerakkan oleh Large Language Model (LLM) LG.
-
Apa layanan LG untuk konsumen premium? LG juga meluncurkan LG WhiteGlove Service, layanan eksklusif untuk pengguna produk premium dari seri LG Objet.
-
Mengapa LG meluncurkan kampanye ini? Kampanye ini didesain sebagai wujud nyata inisiatif sosial perusahaan untuk berkontribusi dalam terciptanya budaya pangan berkelanjutan dan membangun kesadaran diantara generasi muda terkait food issue, terutama soal tingginya food waste dan food insecurity (kerawanan pangan) di Indonesia dan dunia yang menjadi topik utamanya.
-
LG AI Brain membantu apa? Memanfaatkan besarnya data pengguna, LG Ai Brain dapat memperkirakan kebutuhan pengguna nggak hanya dari interaksi antara pengguna dan produk. Semua hal tersebut membuat LG dapat memberikan layanan dan pengalaman cerdas di berbagai ruang kehidupan pengguna.
Definisi Ulang Pemahaman Teknis Kecerdasan Buatan
Lewat LG 'Affectionate Intelligence', LG membawa konsep dalam mendefinisikan ulang pemahaman teknis terkait kecerdasan buatan (AI) yang lebih fokus pada potensinya dalam merevolusi paradigma pengalaman penggunaan. Konsep iini dibawa sebagai upaya untuk memanfaatkan teknologi AI agar lebih memahami dan berempati pada penggunanya. Tujuannya adalah memberikan pengalaman penggunaan yang berbeda dan lebih personal.
Sebagai upaya memberikan paparan lewat konsep LG Affectionate Intelligence, panggung penyelenggaraan LG World Premiere dibagi menjadi 3 area. Masing-masing mewakili ruang hidup berbeda. Mulai dari rumah (Home), ditengah mobilitas (Mobility), hingga ruang komersial dan bahkan virtual (Commercial and even Virtual spaces). Berbekal berbagai demonstrasi menarik, LG memberikan gambaran nyata mengenai manfaat AI yang akan mentransformasi kehidupan sehari-hari seseorang menjadi lebih baik.
Dalam penyelenggaraan LG World Premiere ini sendiri diawali dengan sebuah video yang bertajuk Less Artificial, More Human. Video tersebut diputar tepat setelah William Cho, CEO LG, memberikan pidato utama.
“Di LG, kami mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam ruang hidup fisik di sekitar kita. Kami melihat ruang bukan hanya sebagai lokasi fisik, namun sebagai lingkungan tempat pengalaman menyeluruh menjadi kenyataan. Mulai dari seluruh ruang di rumah, ditengah mobilitas, ditengah bisnis atau komersial, dan bahkan Virtual,” kata CEO Cho.
“Di ruang-ruang ini, perangkat dan layanan akan saling harmoni untuk menciptakan nilai bagi pengguna yang sama sekali baru. Di sinilah Affectionate Intelligence kami benar-benar bersinar, menonjol dari yang lain,” imbuhnya. Lebih lanjut dikatakannya, terdapat tiga elemen mendasar untuk mewujudkan visi besar tersebut. Ketiganya yaitu perangkat yang terhubung, agen AI yang andal dan layanan terintegrasi.
Cho pun mengungkap bahwa perangkat yang terhubung menjadi salah satu aset terbesar LG. Hal ini nggak hanya merujuk pada ratusan juta produk pintar LG yang sudah dipakai di seluruh dunia saja. Lebih dari itu, Cho juga tak lupa menyoroti langkah perusahaan tahun lalu dalam mengakuisisi Athom sebagai penyedia solusi rumah pintar. Langkah ini membuat LG menawarkan konektivitas tanpa batas dengan perangkat IoT (Internet of Things) bagi lebih dari 170 merek global.
Tingkatkan LG FURON
Terkait agen AI, Cho mengatakan bahwa LG akan meningkatkan LG FURON. Agen AI LG tersebut menggabungkan kekuatan AI generatif yang dibangun di atas model bahasa besar dengan penginderaan spasial waktu nyata dan wawasan tentang gaya hidup para penggunanya.
Sebagai informasi juga, agen AI ini juga dibuat dengan kemampuan memahami situasi dan konteks pengguna secara real-time. Hal tersebut membuatnya dengan mudah mengkoordinasikan perangkat dan layanan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih disesuaikan dan responsif. Tak hanya itu, dalam waktu bersamaan juga memberikan perlindungan data pribadi.
Berdayakan Layanan Terintegrasi berbasis AI dengan Microsoft
Demi mendukung visinya menghadirkan layanan terpadu, William Cho pun mengumumkan kemitraan strategis dengan Microsoft. Lewat kemitraan ini, kedua perusahaan punya rencana dalam memimpin inovasi dengan menggabungkan dua kekuatan besar. Satu sisi, produk dan wawasan dari pengguna produk LG yang meliputi pemakaian dari berbagai ruang seperti rumah, area mobilitas dan komersial. Di sisi lain, teknologi AI Microsoft juga diperlukan dalam menerapkan layanan terpadu AI yang empatik.
Sejalan dengan hal tersebut, teknologi pengenalan suara dan ucapan sintetis Microsoft sudah diterapkan LG dalam Self-Driving AI Home Hub miliknya. Hal ini memungkinkan dalam memahami berbagai aksen, pengucapan, dan ekspresi sehari-hari. Rencana ini juga mencakup pengembangan agen AI yang tak hanya memahami dan berinteraksi dengan pelanggan, tapi juga memprediksi kebutuhan dan preferensi mereka.
Althof pun memberikan pengumuman kolaborasi lebih lanjut antara Microsoft dan LG dalam bidang pusat data AI. Lewat sistem manajemen termal dan teknologi pendingin canggih LG yang dioptimalkan untuk pusat data AI, kemitraan ini bertujuan meningkatkan efisiensi energi di tulang punggung infrastruktur AI yang penting ini. Kedua perusahaan berencana untuk menciptakan pusat data generasi berikutnya yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Visi AI Dibawa dalam Kehidupan Nyata
LG memberikan gambaran terkait visi Affectionate Intelligence yang sudah disampaikan oleh William Cho dengan meninggalkan mode presentasi yang mengandalkan presenter.
Tampak adegan di pagi hari di mana FURON sebagai agen AI LG memberikan demonstrasi kemampuannya dalam memahami pengguna dengan sebuah percakapan: “Saya memperhatikan ada yang batuk tadi malam, jadi saya menyesuaikan suhu ruang untuk kenyamanan Anda.” Tak hanya itu, FURON bahkan mendemonstrasikan kemampuannya untuk memberikan saran,”Anda tidak memiliki rencana apapun sore ini, mengapa tak menemani ibu untuk memeriksakan Kesehatan?”
Berlanjut dengan perjalanan di pagi hari. Dalam mobil, solusi penginderaan dalam kabin berbasis AI dari LG mendeteksi saat pengemudi terlupa membawa termos kopi. Dengan kepintarannya, agen AI ini membuat percakapan: “Apakah Anda bermaksud mengunjungi kafe yang berjarak sekitar dua menit dari sini untuk mendapatkan kopi?”
Tak cuma sebatas itu, kepintaran AI dalam kabin ini juga memantau sinyal biometrik. Misalnya memberikan respons pada peningkatan detak jantung sebelum jadwal rapat sore, kabin secara otomatis memutar musik yang menenangkan untuk membantu pengemudi jadi lebih rileks. Bahkan saat akan tiba di kantor, AI memberikan sentuhan personal seperti memberikan tampilan klip liburan keluarga sebelumnya pada kamera internal dan eksternal.
Dalam adegan sepulang dari bekerja, menjadi saat bagi TV di ruang keluarga yang menggunakan teknologi AI bekerja meningkatkan pengalaman hiburan dalam rumah. Mulai dari menganalisis lingkungan sekitar, kebiasaan dan riwayat penggunaan untuk kemudian merekomendasikan konten yang sesuai. Bila pengguna memberi pernyataan kesulitan untuk mendengarkan dialog dalam sebuah tayangan, AI akan bekerja menyesuaikan audio dan meningkatkan kejernihan suara. Hal ini dilakukan dengan mengisolasi dari suara latar dengan tetap membuatnya seolah berasal dari layar TV.
Pengguna Mendapatkan Pengalaman Sempurna dan Menyeluruh
Menutup pidatonya, CEO WIlliam Cho pun memberikan penekanan tentang peran AI dalam mendukung perubahan transformatif di sektor bisnis pada pengguna akhir (B2C – business-to-consumers) dan antar sektor bisnis (B2B - business-to-business).
Hal ini dilakukannya dengan memberi tekanan pada inisiatif inovatif LG seperti LG Smart Cottage. Ini merupakan rumah modular kompak yang mengintegrasikan berbagai perangkat berbasis AI, sistem HVAC dan teknologi canggih lainnya yang dibuat LG untuk meredefinisi sebuah hunian.
LG pun membayangkan mobil sebagai 'gua digital yang dipersonalisasi' dengan menampilkan solusi berkendara dengan perangkat lunak dan teknologi AI yang memahami dan beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Tujuannya adalah memberikan pengalaman mobilitas inovatif.
Dalam solusi pabrik pintar, LG memanfaatkan lebih dari 60 tahun keahlian manufaktur kelas dunia, menawarkan sistem manufaktur generasi berikutnya yang didukung oleh AI dan robotika. Selain itu, sistem manajemen termal berbasis AI LG dan teknologi pendingin canggih mengoptimalkan efisiensi energi di pusat data AI di seluruh dunia.
“Tujuan utama kami sederhana namun mendalam. Memanfaatkan AI sebagai sarana untuk menciptakan nilai bagi penggunanya secara menyeluruh, di mana pun mereka berada,” kata CEO Cho. “Terlepas dari bagaimana AI mengubah hidup kita, satu hal tidak akan pernah berubah. Yaitu janji LG tentang Kehidupan yang Baik sesuai filosofi perusahaan; Life’s Good. Dengan komitmen teguh ini, kami berusaha keras memberikan pengalaman pengguna yang berbeda – baik yang terlihat maupun tidak terlihat – kepada semua orang, di mana pun, dan kapan pun,” pungkas William Cho.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teknologi AI dan produk LG, langsung saja klik di sini.