Mikrosel dibutuhkan di kota-kota trafik data yang padat

Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Infrastruktur Mikrosel Indonesia (APIMI), Peter Djatmiko mengatakan, asosiasi yang dipimpinnya memiliki peranan dalam perkembangan teknologi seluler. Seperti mendukung perkembangan teknologi 4G. Perusahaan-perusahaan yang ada di dalam organisasinya itu, merupakan simbiosis mutualisme dengan menara-menara makrosel yang digunakan operator selular.
“Mikrosel dapat mengisi wilayah layanan yang tidak terjangkau oleh menara makrosel,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/12).
Lebih daripada itu, kata Peter, seiring dengan terus bertambahnya pengguna smartphone, keberadaan mikrosel dapat menjadi solusi karena bisa menambah kapasitas jaringan di daerah urban dengan pengguna smartphone yang sangat padat.
“Dengan sel-sel yang lebih kecil, operator selular dapat mengoptimalkan penggunaan spectrum frekuensi untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pelanggan dan kebutuhan trafik data yang semakin besar,” jelasnya.
Ia pun menyontohkan di daerah Jakarta. Daerah ini pengguna smartphone jumlahnya sangat banyak dan kapasitas penggunaannya juga cukup besar. Layanan data tidak hanya digunakan untuk mengakses social media saja melainkan juga untuk kebutuhan pekerjaan. Kebutuhan kapasitas layanan data menjadi persoalan kebanyakan operator.
Dengan mikrosel yang mampu menjangkau radius 250 meter, Jakarta membutuhkan setidaknya 6000 tiang mikrosel. Sedangkan jumlah yang mampu dipenuhi oleh APIMI dikatakan Peter baru sekitar 2000 tiang. Jumlah kebutuhan tiang mikrosel tersebut tentunya akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya kepadatan pengguna layanan data.
Tanpa adanya infrastruktur tiang mikrosel, upaya pemerintah untuk mewujudkan broadband plan dan pengembangan jaringan 4G di kota besar serta wacana tentang smart city yang sat ini sedang ramai dikembangkan diyakini Peter tidak akan terwujud.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya