Saat dokter bertekad membuat startup digital
Merdeka.com - Lazimnya orang menganggap seorang dokter akan bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang digeluti. Namun, pada kenyataannya tidak melulu seperti itu. Contohnya, seorang dokter bernama Bagas Adhimurda Marsudi.
Dia ternyata memilih banting setir tak melakoni keilmuannya sebagaimana umumnya lulusan kedokteran. Justru dia, memilih membuat perusahaan rintisan digital.
Meski begitu, startup yang dia bangun masih bersentuhan dengan keilmuannya. Nama layanannya itu adalah Roo!. Sederhananya, Roo! ini merupakan platform di mana tujuannya bisa membantu orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak.
-
Kenapa Dokter Kasil awalnya ingin pindah jurusan? Ia beberapa kali ingin pindah jurusan karena menjadi dokter bukan cita-citanya.
-
Apa profesi dokter Soebandi sebelum gugur? Raden Mas (RM) Soebandi merupakan seorang dokter sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia pada era Agresi Militer I dan Agresi Militer II.
-
Bagaimana Dokter Kasil bisa jadi ASN? Lulus kuliah Kedokteran, Kasil sempat bekerja sebagai tenaga kontrak hingga akhirnya lolos seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN).
-
Mengapa Zahra Annisya ingin menjadi dokter? Meskipun menekuni jalur karier yang berbeda, Awkarin, Zahra, dan kedua orang tua tetap menghormati pilihan profesi satu sama lain.
-
Bagaimana doktor menghadapi pengangguran? Ganai mengatakan dia bahkan mencoba mencari pekerjaan melalui program pemerintah seperti Undang-Undang Jaminan Pekerjaan Pedesaan Nasional Mahatma Gandhi atau MGNREGA, undang-undang penting tahun 2005 yang menjamin 100 hari kerja bagi setiap warga India.
-
Kenapa Adisoetjipto harus mengalah untuk masuk sekolah kedokteran? Ayahnya ingin menjadi seorang dokter, dibanding penerbang pesawat.
Tak hanya itu, orang tua juga bisa mengetahui kapan dan berapa kali imunisasi dilakukan berdasarkan data yang tersedia.
Ide tersebut berangkat dari pengalamannya kala menangani pasien yang kebetulan adalah anak-anak. Saat itu dia menemukan orangtua yang kesulitan mencari informasi yang valid untuk kesehatan anak. Tak jarang, dari para orang tua mendapati informasi-informasi dari internet yang cenderung melebih-lebihkan.
"Sering kali yang menjadi permasalahan adalah orangtua yang kurang memiliki sumber informasi kredibel mengenai masalah kesehatan anak. Para orangtua sudah berusaha mencari informasi melalui internet, namun hasilnya justru menimbulkan ketakutan," kata dia.
Maka itu, melalui Roo! dia memberikan beragam informasi mengenai kesehatan dan tumbuh kembang anak berupa artikel. Artikel ini pun tak main-main, informasi yang ditulis berasal dari dokter-dokter terpercaya sehingga tidak akan ada keraguan lagi masalah informasi. Apalagi, platform yang dibesutnya itu menyediakan fitur yang bisa memantau kondisi kesehatan dan perkembangan anak.
"Nah, di dalam Roo! itu ada artikel yang dikategorikan sesuai dengan kebutuhan orangtua dan juga tools buat mereka memantau tumbuh kembang anaknya, jadi orangtua tahu apa yang harus dilakukan dan diperhatikan dari sang anak," jelas lulusan Universitas Gadjah Mada ini melalui keterangan resminya, Jumat (21/4).
Saat ini, Bagas mengaku tengah fokus dalam pengembangan pemasarannya. Sebelum adanya, Gerakan Nasional 1.000 startup, dia lebih dulu membangun yang akhirnya bergabung dalam gerakan tersebut.
"Sebenarnya banyak startup lain di luar sana yang memiliki potensi besar namun belum diketahui. Semoga Roo! bersama startup Indonesia lainnya bisa semakin berkembang dan menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melisa ternyata juga telah memiliki putra bernama Gwen Tatiana, dan suaminya adalah Dr. Ukio Salferius Tamba, M.Biomed.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan mencolok penggunaan AI di sektor kesehatan negara maju dibandingkan negara berkembang.
Baca SelengkapnyaKadangkala, ia juga akan bertanya pada perawat atau pun teman-temannya yang pernah berkecimpung dalam dunia kesehatan.
Baca SelengkapnyaCurhat seorang dokter militer pernah diremehkan ketika sebutkan cita-citanya.
Baca Selengkapnyadr. Reza Gladys merupakan pendiri Glafidsya Aesthetic Clinic, Dermagloss skincare dan Glafidsya Skincare
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaMarga T dan Mira W dianggap sebagai inspirasi oleh banyak penulis masa kini.
Baca SelengkapnyaNamun Menkes Budi bangga temannya tersebut kini sukses menjadi politisi dan pejabat negara
Baca SelengkapnyaMaissy saat ini kembali menimba ilmu di program pendidikan dokter spesialis atau PPDS Fakultas Kedokteran UI.
Baca SelengkapnyaBercita-cita jadi dokter, wanita ini ceritakan perjuangannya hingga kini sukses di jalan lain.
Baca Selengkapnya