Smart Telecom sudah hampir pasti ke 2,3 GHz
Merdeka.com - Pemerintah nampaknya sudah memiliki solusi agar bagaimana rentang frekuensi 3G di 2,1 GHz tidak terinferensi akibat sinyal dari PCS-1900 yang saat ini diduduki oleh Smart Telecom. Smart Telecom akan dipindah ke rentang frekuensi 2,3 GHZ yang saat ini mayoritas diisi untuk Broadband Wireless Access.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, M. Budi Setiawan. “Kita sedang memfinalisasi rencana kepindahan tersebut,” ungkap Budi, Kamis (27/3).
Ditambahkannya, jika Smart Telecom pindah ke 2,3 GHz ini baik bagi semua dan juga Smart Telecom sendiri, karena terutama untuk rentang 2,1 GHz sekarang ini bisa lebih bersih dari interferensi.
-
Bagaimana ZTE meningkatkan efisiensi jaringan Smartfren? Teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI mengintegrasikan komunikasi dan komputasi langsung di base station, sehingga memaksimalkan potensi infrastruktur jaringan.
-
Apa dampak dari Native-AI pada jaringan Smartfren? ZTE dan Smartfren telah berhasil menerapkan komersial komputasi RAN berbasis Native-AI, yang menghasilkan peningkatan pengalaman pengguna sebesar 15% dan peningkatan trafik jaringan sebesar 5%.
-
Mengapa Smartfren menerapkan Native-AI dari ZTE? 'Memperkenalkan IT RAN ke dalam infrastruktur jaringan seluler akan menciptakan peluang baru berupa peningkatan efisiensi data yield,' kata Shurish Subbramaniam, CTIO Smartfren dalam siaran persnya, Kamis (12/9).
-
Bagaimana Menkominfo berpendapat tentang merger XL dan Smartfren? 'Saya sudah bilang, ‘kami mendukung. Soal yang lain-lain, komersialnya, silakan kalian omongin sendiri,' Ia mengungkapkan bahwa Kominfo tidak akan ikut campur mengenai urusan bisnis ke bisnis (B2B) dalam upaya merger tersebut.
-
Siapa yang menyatakan dukungan terhadap merger XL dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Siapa yang berharap merger XL dan Smartfren cepat selesai? 'Kami harapkan nanti proses untuk persetujuan dari institusi pemerintah juga bisa didapat dengan cepat,' tambah Dian.
"Namun, kita juga memperhatikan masukan yang berkembang di masyarakat. Saat ini memang di 2,3 GHz diduduki pemenang lelang WiMAx yang dapat menggunakannya untuk LTE karena sudah ada kebijakan netral teknologi,” katanya.
Operator yang ada sekarang di 2,3 GHz tidak dialokasikan penomoran dan bersifat zona. Sementara Smart Telecom mendapat alokasi penomoran dan nasional. “Ini yang sedang kita pertimbangkan,” ujar Budi.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaKominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaJaringan listrik dapat menggunakan 5G untuk mendorong efisiensi operasional sekaligus meningkatkan ketahanan listrik.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSolo Giga City yang diimpikan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka segera terealisasi setelah Pemkot Solo menjalin kerja sama dengan perusahaan China, Huawei.
Baca SelengkapnyaCakupan Hyper 5G Telkomsel saat ini telah mencakup sejumlah rute strategis di Jakarta dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaSmartfren for Business dan PT Alita Praya Mitra mengumumkan kolaborasi strategis memperluas portfolio solusi teknologi Internet of Things.
Baca Selengkapnya