Smartfren: Yang mati FWA, bukan seluler CDMA

Merdeka.com - Merdeka.com - PT Smartfren Telecom Tbk kembali membantah pendapat yang menyatakan bahwa penyelenggara seluler CDMA segera mati, karena yang akan mati adalah layanan fixed wieless access (FWA).
Sukaca Purwokardjono, Semartphone Division Head Smartfren , mengatakan masyarakat belum begitu memahami dan membedakan antara teknologi CDMA dan FWA.
"Kalau CDMA tidak hanya FWA, tapi juga seluler, seperti yang dijalankan Smartfren , sedangkan yang ramai bakal ditutup oleh sejumlah operator adalah layanan FWA yang berteknologi CDMA," katanya saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com, Jumat (28/3).
Layanan FWA CDMA yang dimaksud adalah layanan Telkom Flexi, Indosat StarOne, Hepi Smartfren , dan Esia milik Bakrie Telecom. Yang terakhir, berdasarkan laporan kinerja tahun lalu, telah mencetak laba sebesar Rp 3,6 miliar.
Sukaca melanjutkan runtuhnya layanan FWA CDMA lebih dipicu oleh regulasi, terutama yang terkait dengan tarif interkoneksi. "Mereka berguguran karena regulasi. Dulu FWA punya kelebihan memiliki biaya interkoneksi murah, yaitu ke seluler hanya Rp 73 sedangkan lainnya Rp 251.
"Dengan rendahnya tarif interkoneksi, mereka bisa menjual dengan harga murah. Tapi saat tarif interkoneksi naik. mereka jadi kelabakan, termasuk brand Hepi yang akhirnya tidak dipakai lagi oleh Smartfren .
(mdk/nva)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya