Tak disangka, atmosfer Planet Uranus baunya mirip telur busuk
Merdeka.com - Sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan hal terbaru mengenai Planet Uranus. Penelitian itu menyebutkan, atmosfer Uranus memiliki bau menyerupai telur busuk.
Fakta tersebut diketahui berdasarkan pengamatan spektroskopi sensitif melalui teleskop Gemini North. Dalam penelitian tersebut terungkap, bau busuk pada planet Uranus berasal dari kandungan hidrogen sulfida, yakni gas beracun sejenis belerang yang memiliki karakter bau busuk.
Dikutip dari NY Daily News, Kamis (26/4), temuan yang dimuat di jurnal Nature Astronomy itu merupakan hasil penelitian kolaborasi antara ilmuwan dari California Institute of Technology, University of Leicester, dan University of Oxford.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
-
Bagaimana Teleskop Einstein mendeteksi gelombang gravitasi? Gelombang ini menyebabkan goyangan kecil pada objek yang diukur dengan interferometer laser. Interferometer ini memiliki dua lengan dengan cermin di ujungnya, mengukur perubahan waktu transit sinar laser yang dipengaruhi oleh posisi cermin.
-
Apa yang Galileo amati dengan teleskopnya? Dalam minggu-minggu berikutnya, Galileo mengamati banyak objek di langit. Dari bulan-bulan kecil yang mengitari Jupiter, bintang-bintang yang tak terhingga di Bima Sakti, dan fase bulan sabit Venus.
-
Apa yang diungkap oleh para astronom tentang Bumi? Ahli astronomi mengungkap kondisi planet Bumi dalam 8 miliar tahun ke depan dengan meneliti planet KMT-2020-BLG-0414, yang terletak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan astronom tentang Galaksi Bima Sakti? Para astronom telah menemukan kembaran galaksi Bima Sakti yang terjauh dari yang pernah diamati.
-
Dimana galaksi ini ditemukan? Melalui proses yang sangat panjang, dan menggunakan berbagai alat pendeteksi benda langit, ketika pertama ditemukan oleh kamera Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii, galaksi ini pertama kalinya terdeteksi sebagai gumpalan yang penuh dengan emisi debu.
Para peneliti yang terlibat kemudian menganalisis pantulan matahari dari awan. Mereka kemudian menyimpulkan penelitian itu dengan menggunakan Medan Spektrometer Dekat berbasis sinar infra merah (NIFS).
"Kami mampu mendeteksi dengan jelas berkat kepekaan NIFS yang ada pada (teleskop) Gemini," ujar Patrick Irwin, seorang profesor fisika planet dari University of Oxford.
Ketika titik-titik pantul yang diteliti tidak segera mencapai tepian ruang deteksi, peneliti menduga ada ketidakteraturan komposisi gas pada atmosfer Uranus.
Teleskop Gemini North membantu peneliti mengamati ketidakteraturan tersebut, dan kemudian mengkalkulasikannya secara kimia guna mengetahui kemungkinan kombinasi gas yang tercipta di lingkup atmosfernya.
Menurut Irwin, kombinasi gas tersebut tersusun atas gas hidrogen, helium, dan metana yang berisiko menaikkan suhu atmosfer Uranus hingga mencapai 200 derajat Celcius.
Jika manusia masuk ke kondisi ekstrem tersebut, maka kemungkinan besar akan mengalami gangguan napas, bahkan sebelum mencapai lapisan atmosfer utama planet Uranus.
Reporter: Happy Ferdian Syah UtomoSumber: Liputan6.com (mdk/ara)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada aroma-aroma ini yang dirasakan astronot usai mereka keluar dari stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPlanet baru ini sekaligus membuat teka-teki sejumlah ilmuwan dunia.
Baca SelengkapnyaPlanet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaMisi pertama yang bertujuan untuk mengungkap rahasia Planet Uranus dilakukan oleh Voyager 2 milik NASA pada tahun 1986.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penyebab kenapa Planet Merkurius memantulkan cahaya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menduga dua planet yang sempat bertabrakan itu adalah Neptunus dan Uranus. Begini analisis ilmuwan.
Baca SelengkapnyaTeleskop luar angkasa, James Webb berhasil menangkap sebuah objek berbentuk galaksi yang redup.
Baca SelengkapnyaMatahari, sebagai pemeran utama yang memancarkan cahaya untuk kehidupan seluruh Tata Surya. Merkurius, sebagai planet paling dekat dengan matahari. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaIni menjadi perdebatan sengit para ilmuwan tentang dugaan adanya tanda kehidupan di awan Venus.
Baca SelengkapnyaPlanet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini berkat teleskop James Webb yang mampu meneropong planet di luar tata surya.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar planet yang "haram" dihuni umat manusia.
Baca Selengkapnya