Tribe akui sengitnya persaingan layanan video on demand di Indonesia

Merdeka.com - Apakah Anda pengguna Tribe? Jika iya, Anda masuk dalam bagian 850 ribu pendownload Tribe di Indonesia saat ini. Tribe merupakan layanan video demand dan TV Streaming berbasis mobile aplikasi. Selain di Indonesia, Tribe juga beroperasi di Filipina.

Country Head of Tribe Indonesia, Rasyefki Sultani mengatakan, angka 850 ribu pendownloadnya saat ini diraih selama setahun. Hingga saat ini dari total jumlah pendownloadnya itu, diklaim ada sekitar 250 ribu pengguna aktif selama sebulan.

Untuk memeroleh angka itu, bukanlah main-main. Maklum, aplikasi semacam ini di Indonesia tak hanya Tribe saja. Sebagai contoh ada HOOQ, Iflix, UseeTV, Genflix, dan lain sebagainya.

"Persaingan di pasar Video On Demand dan TV Streaming di Indonesia sangat sengit, banyak pemain yang saat ini ada di industri ini," jelasnya, Jumat (24/3).

Meski begitu, kata dia, Tribe enggan menyerah begitu saja. Terbukti jumlah pendownload Tribe selama setahun sudah sebanyak sekarang. Namun bila melongok ke belakang, banyak keterbatasan-keterbatasan yang dialami saat masa awal resmi masuk di Indonesia, terutama dari sisi promosi.

"Namun kami coba untuk memaksimalkan promosi yang kami lakukan di dunia digital dan social media," ungkap dia.

Dia pun sesumbar jika layanannya ini jauh berbeda dibandingkan dengan kompetitor terutama soal harga. Tribe memberi gratis coba selama 30 hari untuk pelanggan barunya, dan sejak awal tahun ini Tribe memberikan harga promosi berlangganan sebulan hanya 15 ribu rupiah untuk bisa mengakses semua layanannya. Biaya berlangganan bisa dengan cara potong pulsa atau lewat marketplace online seperti Elevenia yang pembayarannya bisa lewat ATM atau Indomaret.

"Mungkin bisa dibilang, kami adalah layanan TV Kabel dan Video on Demand yang memberi best value dengan biaya paling terjangkau di Indonesia, karena sepertinya belum ada layanan TV kabel yang harganya sekompetitif kami," katanya.