1 Syaban 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Simak Jadwal dan Keutamaannya
Tanggal 31 Januari 2025 menandai awal bulan Syaban. Di sini, Anda dapat menemukan jadwal, niat puasa, sholat Nisfu Syaban, serta berbagai keutamaannya.

Setiap tahun, umat Muslim menantikan bulan Syaban sebagai persiapan menyambut Ramadhan. Bulan Syaban memiliki keistimewaan tersendiri, terutama karena Rasulullah SAW sering melaksanakan puasa sunnah pada bulan ini. Selain itu, terdapat malam istimewa yang dikenal sebagai Nisfu Syaban, yang diyakini sebagai malam pengampunan dosa. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang ingin mengetahui kapan 1 Syaban 2025 akan dimulai dan bagaimana cara melaksanakan amalan yang dianjurkan.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H jatuh pada hari Jumat, 31 Januari 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode hisab falakiyah yang menunjukkan bahwa hilal berada di bawah ufuk, sehingga bulan Rajab disempurnakan menjadi 30 hari. Keputusan ini mengikuti pedoman Muktamar ke-34 NU yang menetapkan ilmu falak sebagai acuan untuk menentukan awal bulan hijriah.
Selain menentukan awal bulan Syaban, umat Islam juga disarankan untuk mengetahui amalan utama yang dianjurkan selama bulan ini. Salah satu amalan tersebut adalah puasa Syaban yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam kitabnya Nihyatuz Zain, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa orang yang berpuasa di bulan Syaban akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat.
1 Syaban 2025 Jatuh pada 31 Januari, Ini Penjelasannya
Lembaga Falakiyah PBNU telah mengumumkan bahwa awal bulan Syaban 1446 H akan jatuh pada hari Jumat, 31 Januari 2025. Penetapan ini dilakukan setelah melakukan penghitungan posisi hilal pada 29 Rajab 1446 H atau 29 Januari 2025 M. Berdasarkan data hisab yang telah dikumpulkan, posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan rukyat.
Dalam surat keputusan LF PBNU yang ditandatangani oleh KH Simil Wafa dan H Asmu'i Mansur, dinyatakan bahwa hilal belum memenuhi kriteria visibilitas, sehingga bulan Rajab digenapkan menjadi 30 hari.
Dengan demikian, awal bulan Syaban ditetapkan pada tanggal 31 Januari 2025. "Sebagai tindak lanjutnya, maka awal Bulan Sya'ban 1446 H bertepatan dengan Jumat Pon 31 Januari 2025 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal," demikian isi surat keputusan tersebut, dikutip dari NU Online pada Jumat (31/1/2025).
Keutamaan Bulan Syaban dan Amalan yang Dianjurkan
Bulan Syaban memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai waktu di mana amal perbuatan manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Rasulullah SAW sangat mendorong umatnya untuk meningkatkan ibadah selama bulan ini, khususnya dengan melakukan puasa.
Syekh Nawawi al-Bantani dalam bukunya Nihyatuz Zain menjelaskan bahwa salah satu hikmah dari puasa di bulan Syaban adalah untuk memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat. Selain itu, puasa Syaban juga berfungsi sebagai persiapan fisik dan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau menyatakan: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunnah selain di bulan Syaban." (HR Muslim).
Tata Cara dan Niat Puasa Syaban

Puasa pada bulan Syaban dapat dilakukan kapan saja, kecuali setelah tanggal 15 Syaban. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa setelah pertengahan bulan Syaban, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melaksanakan puasa sebelumnya.
Niat Puasa Syaban
Untuk niat puasa Syaban, seseorang dapat membacanya pada malam hari atau sebelum waktu zawal (ketika matahari mulai tergelincir ke barat), asalkan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Niat yang bisa dibaca adalah: Nawaitu shauma sya'bna lillhi ta'l. Artinya:
"Saya niat puasa Syaban karena Allah Ta'ala." Selain menjalankan puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, melakukan zikir, bersedekah, dan melaksanakan sholat malam, terutama pada malam Nisfu Syaban.
Keutamaan dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban, yang terjadi pada tanggal 15 bulan Syaban, memiliki makna yang sangat istimewa bagi umat Islam. Pada malam ini, disarankan untuk meningkatkan amal ibadah, seperti melaksanakan sholat sunnah dan mengucapkan doa-doa tertentu.
Niat Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban terdiri dari dua rakaat dan bisa dikerjakan secara individu atau dalam kelompok. Berikut adalah niat yang bisa diucapkan sebelum melaksanakan sholat Nisfu Syaban:
Niat Sholat Nisfu Syaban Sendiri:
Usholli sunnatan nisfu syakbaana rakataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala." Setelah melaksanakan sholat, umat Islam dianjurkan untuk membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan dengan niat untuk memohon umur yang panjang, rezeki yang berkah, serta keteguhan iman.
Kapan tanggal 1 Syaban 2025?
Menurut keputusan LF PBNU, tanggal 1 Syaban 1446 H akan jatuh pada hari Jumat, 31 Januari 2025. Penetapan ini dilakukan dengan menggunakan metode hisab falakiyah, yang merupakan salah satu cara dalam menentukan waktu-waktu penting dalam kalender Islam.
Apakah diperbolehkan untuk berpuasa setelah tanggal 15 Syaban?
Tidak disarankan untuk melaksanakan puasa setelah tanggal 15 Syaban, kecuali bagi mereka yang telah terbiasa melakukan puasa sebelumnya.
Apa saja keutamaan yang dimiliki oleh malam Nisfu Syaban?
Malam Nisfu Syaban dikenal sebagai malam penuh ampunan, di mana Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang berdoa dan memohon ampun.
Bagaimana cara menjalankan puasa Nisfu Syaban?
Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan mirip dengan puasa sunnah lainnya. Sebelum memulai puasa, seseorang harus berniat di malam hari atau sebelum waktu zawal, terutama jika belum mengonsumsi makanan atau minuman sejak waktu Subuh.