48 Pantun Melayu Lucu Paling Menghibur, Unik dan Dijamin Bikin Ketawa
Berikut kumpulan pantun melayu lucu paling menghibur dan bikin ketawa selengkapnya.
Berikut kumpulan pantun melayu lucu paling menghibur dan bikin ketawa selengkapnya.
48 Pantun Melayu Lucu Paling Menghibur, Unik dan Dijamin Bikin Ketawa
Pantun merupakan salah satu karya sastra yang lekat dengan budaya masyarakat di Indonesia terutama Melayu.
Pantun merupakan hasil cipta rasa dan karsa dari budaya Melayu.
Bahkan sampai saat ini masyarkaat Melayu masih menggunakan pantun dalam kegiatan yang berkaitan dengan tradisi setempat.
-
Apa itu pantun lucu? Pantun adalah bentuk puisi lama yang sangat berkembang di Nusantara. Pantun sudah menjamur di seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai lapisan. Salah satunya bisa dipakai untuk menghibur jemaah sebagai penutup ceramah atau acara.
-
Apa isi pantun jenaka paling lucu? Pantun jenaka paling lucu ini cocok digunakan dalam berbagai acara. Mulai dari acara pesta pernikahan, pesta ulang tahun, acara keluarga, hingga acara perayaan hari raya.
-
Siapa saja yang suka Pantun Lucu? Jenis pantun yang satu cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia sebab mampu menghibur siapapun yang mendengar atau membacanya.
-
Kenapa pantun jenaka paling lucu menarik? Hal yang membuat pantun jenaka menarik adalah sentuhan humor yang dimasukkan ke dalam pantun. Sehingga, pantun ini bukan hanya susunan kata berima saja, tetapi juga berfungsi untuk menghibur.
Beberapa diwujudkan dalam bentuk karya sastra berjenis puisi lama. Perlu diketahui terdapat beberapa ciri-ciri dalam sebuah pantun, salah satunya yang sudah tidak asing adalah rima (aaaa, aabb atau bahkan abab).
Pantun disusun atas beberapa baris kata yang termuat dalam bait-bait dan mempunyai kata-kata yang indah serta makna mendalam di setiap pantun.
Pada umumnya pantun terdiri atas macam jenis yang didasarkan pada penyampaian isinya. Di antaranya adalah pantun jenaka, pantun nasihat dan masih banyak lagi.
Seperti apa contoh pantun melayu lucu yang menghibur?
Melansir dari beragam sumber dan RuangSeni Kamis (15/2), simak 48 kumpulan pantun lucu Melayu yang bisa menghibur Anda hingga tertawa.
1. Pakcik dan makcik salng berkedip mata
Bercanda mesra sambil makan kue serabi
Sekelompok Lanun memegang senjata
Dikira hendak merampok malah bernyanyi
2. Alangkah elok emas dan intan
Mencari logam itu setengah mati
Kelompok lanun berlayar ke lautan
Tak tau apa yang ia cari
3. Saling tegur sapa saat berpapasan
Senyum mengembang diantara mereka
Sudahlah tak tampan rupawan
Kelakuan macam setan pula
4. Ingin hati memakan kari
Kari cendawan batang keladi
Girang hati tidak terperi
Bertemu adik yang baik budi
5. Bunga dedap di atas para
Anak dusun pasang pelita
Kalau tersilap tutur bicara
Jemari mengait maaf dipinta
6. Para berandal pembuat rusuh
Kemana polisi yang harusnya menangkapnya
Mengenakan safari kebesaran dan lusuh
Ternyata dari datuk juga
7. Telah pulang ke tanah melayu sang Haji
Bawa kopiah putih dab buah tangannya
Sudahlah tak pandai mengaji
Dengan orang tua melawan pula
8. Alangkah ramah Cik Gu menyapa
Manis senyumnya macam gula
Sudahlah buruk rupa
Tak tahu adat pula
9. Berjalan kaki menuju Jimbaran
Cuaca hujan segera muncul pelangi
Alangkah senangnya menyambut lebaran
Keluarga besar datang mengunjungi
10. Mengait benang dengan peniti
Hati-hati terkena jemari
Gembiranya perasaan hati
Melihat anak cucu datang kemari
11. Ribut sekali makcik arisan
Suara liar macam cambukan cemeti
Jika hanya bermalasan
Entah bagaimana hidupmu nanti
12. Nenek sudah sangat tua
Merajut kain sambil batuk-batuk
Lalu apa yang kau punya
Semua yang kau pakau milik datuk
13. Bangsawan Jawa bernama priyayi
Bangsawan melayu entah apa namanya
Sekelompok lanun bernyanyi-nyanyi
Alangkah gembiranya hati mereka
14. Penyayi orkes melayu jatuh terpelanting
Benar-benar jatuh bukan gurauan
Kukatakan satu hal yang penting
Kau pun tak tampan kawan
15. Hendak ke Johor begitu kutanya
Seorang musafir pergi seorang diri
Kuajukan cermin ke depan wajahnya
Dia pun ngeri melihat rupa sendiri
16. Membawa gandum dan padi sekarung
Sang datuk malang membawa sambil batuk-batuk
Pergi ke surau memakai sarung
Sarung kebesaran warisan datuk
17. Bangsawan Jawa bernama priyayi
Bangsawan melayu entah apa namanya
Sekelompok lanun bernyanyi-nyanyi
Alangkah gembiranya hati mereka
18. Orkes melayu gambus tampil disini
Banyak orang bersuka cita
Hendak jadi apa kau ini
Sekolah tak tamat shalat pun kau lupa
19. Anggota laskar pelangi bernama Harun
Meski ia begitu namun elok hatinya
Sekelompok lanun mencari harta karun
Tak tahu pasti dimana berada
20. Duduk-duduk santai di serambi
Minum teh tak baik sambil berdiri
Bercermin ria sehabis mandi
Tergaget ngeri melihat rupa sendiri
21. Ribut sekali pakcik arisan
Suara ramai macam cambukan cemeti
Kalau hanya bermalasan
Entah jadi apa hidupmu nanti
22. Orkes Melayu tampil di sini
Banyak orang bersuka ria
Hendak jadi apa awak ini
Sekolah tak tamat salat pun lupa
23. Gadis menor amatlah kemayu
Padahal dirinya biasa saja
Perut kerocongan bak orkes melayu
Menyanyikan lagu bunga seroja
24. Dari Johor hingga ke Abung Semuli
Di Lampung membeli pisang muli
Makan yang lahap tak peduli
Yang penting perut terisi kembali
25. Menikah tentu perlu penghulu
Untuk mencatat pernikahan yang terjadi
Jika kau tak tahu malu
Bungkuslah makanan prasmanan ini
26. Alangkah indahnya pantai melayu pesisir
Dihiasi langit yang dipenuhi awan
Bercermin ria sambil menyisir
Mengasihani diri dengan rupa tak menawan
27. Penjaga mushala bernama Muhaimin
Seorang pemuda gagah dan sopan
Kawan terbahak melihat diri bercermin
Mengolok-olok seolah mereka tampan
29. Bocah kepanasan hingga mimisan
Kenapa pula ia berpanas-panasan di sanan
Memakai peci kebesaran
Warisan datuk juga rupanya
30. Lebaran haji makan ketupat
Beli ketupat di kedai makcik Maklumat
Jadilah lelaki yang mermartabat
Jangan jadi lelaki yang tak tau adat
31. Puluhan pasang mata terbelalak
Memanggang lemang di atas kawat berduri
Riuh tertawa terbahak-bahak
Menertawakan keburukan rupa sendiri
32. Mengenakan kain sarung diikat disini
Lebih tepatnya pada pinggang dikenakan
Hendak jadi apa kau ini
Sekolah tak mau hanya bermalas-malasan
33. Kau bagai parasit dan benalu
Mandirilah agar elok dipandang mata
Pengantin baru tersipu malu
Melihat pasangan yang dicinta
34. Intan berlian mahal harganya
Hendak membeli entahlah kapan
Setelah terkesima lapar juga rupanya
Bersegera mengambil nampan di prasmanan
35. Adik abang amatlah kemayu
Padahal dirinya biasa saja
Perut keroncongan bak orkes melayu
Menyanyikan lagu bunga seroja
36. Pakcik maksim berkedip mata
Bercanda mesra sambil sembunyi
Kelompok lanun memegang senjata
Bukannya merampok malah bernyanyi
37. Penyayi orkes melayu jatuh terpelanting
Benar-benar jatuh bukan gurauan
Kukatakan satu hal yang penting
Kau pun tak tampan kawan
38. Membawa gandum dan padi sekarung
Sang datuk malang membawa sambil batuk-batuk
Pergi ke surau memakai sarung
Sarung kebesaran warisan datuk
39. Hendak ke Johor begitu kutanya
Seorang musafir pergi seorang diri
Kuajukan cermin ke depan wajahnya
Dia pun ngeri melihat rupa sendiri
40. Tak pernah mandi banyak kuman
Orang tak waras alias gila
Sudahlah tak tampan rupawan
Jarang sembahyang pula
41. Wanita jelita datang tak tahu siapa
Membawa kopi dan sekarung gula
Sudahlah buruk rupa
Tak bisa mengaji pula
42. Khitanan masal ramai rupanya
Anak-anak menangis tiada tara
Sederet pantun dan puisi dihaturkannya
Mempelai wanita girang sekali nampaknya
43. Hendak membuat lemang tak ada ketannya
Pergi ke pasar mebeli ketan serta bambunya
Mempelai pria semakin berupaya memperdayaYang wanita semakin tak kuat hatinya
44. Ke mana arah pasar kiranya
Tak jauh dari kuburan cina rupanya
Pengantin pria makin panjang hidungnya
Pengantin wanita semakin meleleh dibuatnya
45. Listrik padam tak ada lilin
Biar jadilah gelap gulita
Menari-nari adat di depan pengantin
Bersuka ria semua bahagia
46. Bernyanyi kencang ayam serama
Nyaring bunyinya indah suaranya
Tamu-tamu undangan terkesima
Melihat pengantin yang elok rupanya
47. Mata ikan jelalatan
Sungguh nyata terpampang
Abang tetap jadi panutan
Meski hanya buaya belang
48. Pergi ke kota mengasah pedang
Hujan mengguyur jalan pun licin
Rupa dan harta memanglah kurang
Gunakan ilmu jadi penyempurna diri