5 Penyebab Autisme yang Perlu Diketahui, dari Genetik Hingga Obat-obatan
Merdeka.com - Penyebab autisme memang belum diketahui secara pasti. Namun, para ilmuwan mengatakan ada beberapa faktor yang diduga memicu seseorang mengalami kelainan ini. Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak.
Autisme atau Autism Spectrum Disorder merupakan kelainan perkembangan dan neurologis dimana seseorang akan mengalami kelainan dalam perkembangannya sehingga mempengaruhi perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi.
Hingga kini, kepastian mengenai penyebab autisme belum juga terpecahkan. Namun, autisme dikatakan terjadi karena kombinasi beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu autisme dilansir dari laman Alodokter:
-
Apa penyebab autis pada anak? Sejauh ini, autisme diketahui disebabkan oleh adanya masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.
-
Siapa yang bisa mengalami gejala autisme? Ada berbagai tanda dan gejala yang muncul pada orang-orang dengan autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan autisme.
-
Apa itu gangguan autis? Autis adalah suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
-
Kapan gejala autisme muncul? Umumnya, gejala dari gangguan autisme muncul sebelum usia tiga tahun.
-
Apa ciri khas Autisme? Beberapa ciri umum autisme meliputi kesulitan dalam berinteraksi sosial, komunikasi non-verbal, serta kecenderungan untuk memiliki minat yang sangat fokus dan rutinitas yang konsisten.
-
Kenapa autis bisa diturunkan? Dalam hal ini, faktor genetik memiliki pengaruh besar pada kondisi autisme seseorang. Umumnya, riwayat keluarga yang memiliki kondisi autis bisa menurunkan pada anaknya.
Genetik
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/Pressmaster
Dikutip dari laman alodokter, sekitar 2-18 persen orang tua yang menderita autisme, berisiko memiliki keturunan yang memiliki gangguan sama.
Menurut data dari National Institute of Health, ada beberapa bukti kuat yang menyatakan jika genetik cukup berkontribusi pada terjadinya autisme.
Para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan spektrum autisme. Gen tersebut berperan penting dalam perkembangan otak, pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi.
Bayi Prematur
AP
Bayi yang terlahir lebih awal dari usia seharunya, juga menjadi salah satu faktor penyebab jika ia mengidap autisme.
Obat-obatan
shutterstock
Bayi yang terpapar obat-obatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki risiko lebih besar mengalami autisme. Pada ibu hamil yang sering mengonsumsi obat untuk mengatasi gejala mual dan muntah, kecemasan, serta insomnia seperti valproic dan thalidomide bisa menjadi salah satu faktor penyebab. Di beberapa negara, beberapa bayi yang lahir dilaporkan cacat setelah sang ibu mengonsumsi obat tersebut.
Usia Orang Tua
Semakin tua seseorang saat memiliki anak, semakin tinggi pula resiko lahir bayi yang mengidap autisme. Penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40 tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autisme dibandingkan dengan perempuan berusia 20-29 tahun.Hal ini diduga dikarenakan adanya faktor mutasi gen yang menyebabkan hal tersebut.
Perkembangan Otak
Ketidakseimbangan perkembangan pada otak inilah yang bisa dihubungkan dengan autisme. Pada ibu hamil, konsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan tertentu juga berisiko anak yang lahir menderita autisme.
Gejala Autisme
Pada kelainan ini, memungkinan setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda setiap orangnya. Akan tetapi, umumnya pada penderita menunjukkan beberapa gejala autis seperti dikutip dari National Health Service, yakni:
Gejala Pada Bayi
Gejala Pada Anak Pada Balita
Gejala Autisme Pada Orang Dewasa
Cara Mendiagnosa Autisme
Jika ada gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, dokter biasanya akan melakukan berbagai tes pendekatan yang bisa membantu menegakkan diagnosis. Cara yang biasanya dilakukan oleh dokter diantaranya:
- Langkah pertama melibatkan screening perkembangan umum. Anak yang menunjukan beberapa masalah perkembangan dirujuk untuk evaluasi tambahan.
- Langkah kedua melibatkan evaluasi dari tim dokter dan dokter spesialis lain.
Tidak ada tes laboratorium secara khusus untuk mendiagnosis kelainan ini. Maka, dokter akan mengamati perilaku dan gejala yang dirasakan oleh anak atau seseorang dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Dokter juga akan melakukan pengamatan bagaimana anak berinteraksi dan bekromunikasi dengan sekitar. Setelah dilakukan beberapa pengamatan dan menguji kemampuan, barulah dokter bisa menyimpulkan apakah anak tersebut menderita autisme atau tidak. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Autisme pada anak disebabkan karena adanya gangguan perkembangan syarafnya.
Baca SelengkapnyaAutis adalah kondisi yang dipengaruhi genetik hingga keturunan.
Baca SelengkapnyaAir Galon Berbahan Polikarbonat Sebabkan Anak jadi Autis?
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dilakukan banyak orang adalah mengetahui autisme dari fitur wajah seseorang. Benarkah hal ini bisa dilakukan?
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMunculnya ADHD pada bayi dan anak bisa ditunjukkan oleh berbagai hal berikut.
Baca SelengkapnyaGen-gen yang terlibat dalam membentuk kecerdasan seseorang tidak hanya berasal dari ibu, melainkan juga melibatkan faktor dari sang ayah.
Baca SelengkapnyaPenyakit keturunan atau penyakit genetik disebabkan oleh kelainan atau mutasi pada gen seseorang. Namun, apakah penyakit keturunan bisa disembuhkan?
Baca SelengkapnyaAsma adalah penyakit paru yang paling umum dan dapat menyerang anak-anak dengan cara yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaAlexithymia juga sering dihubungkan dengan autisme. Yuk, simak apa sebenarnya Alexithymia!
Baca SelengkapnyaAda beragam penyebab bayi cacat lahir. Beberapa tidak dapat dicegah, dan sisanya dapat kita cegah dengan mengubah gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.
Baca Selengkapnya