7 Pertanyaan tentang Cacingan yang Umum Ditanyakan, Berikut Jawaban Medisnya
Cacingan merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama di Indonesia.
Cacingan merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit cacing yang hidup di dalam usus manusia. Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi ini karena mereka sering bersentuhan dengan tanah atau benda-benda kotor.
Ada banyak sekali pertanyaan tentang cacingan yang sering ditanyakan oleh orang-orang umum. Terutama ketika mereka baru mengalami masalah tersebut pada buah hatinya. Berikut ini merdeka.com merangkum informasi pertanyaan tentang cacingan dan jawabannya yang perlu diketahui.
-
Apa penyebab utama cacingan? Salah satu ancaman umum yang sering dihadapi adalah cacingan, penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang, cacing tambang, atau cacing cambuk.
-
Kenapa cacingan bisa bahaya buat anak? Meskipun cacingan bukan penyakit yang berbahaya, namun terjadinya hal ini pada anak tetap harus menjadi perhatian khusus bagi setiap orang tua.
-
Siapa aja yang bisa kena cacingan? Umumnya cacingan bisa dialami oleh siapapun, baik anak kecil dan bahkan orang dewasa.
-
Siapa saja yang rentan terkena cacingan? Anak-anak cenderung berisiko tinggi karena keaktifan mereka di area yang mungkin terkontaminasi.
-
Siapa yang rawan cacingan? Anak kecil yang cacingan sebenarnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ini bisa dilihat dari masih banyak anak-anak yang mengonsumsi makanan atau minuman yang kurang higienis. Selain itu, anak-anak terkadang juga sering lupa untuk mencuci tangan mereka sehabis bermain di luar rumah.
-
Apa saja penyebab cacingan pada kucing? Penyebab kucing cacingan yang paling umum sebagai berikut;-Menelan larva dari ASI -Makanan yang terinfeksi -Memiliki kutu dan tak sengaja menelannya -Terjangkit cacing atau larva dari feses saat berada di luar -Kontak dengan siput atau lungworm
1. Apa Penyebab BAB Anak Keluar Cacing?
Penyebab utama keluarnya cacing dalam tinja anak adalah infeksi cacing yang dikenal sebagai cacing kremi, cacing gelang, atau cacing tambang. Cacing kremi adalah yang paling umum.
Anak-anak dapat terinfeksi cacing melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telur cacing, atau dari tangan yang tidak dicuci setelah menyentuh tanah, mainan, atau permukaan lain yang terinfeksi.
Cacing akan berkembang biak di dalam usus dan melepaskan telur, yang kemudian keluar bersama tinja. Hal ini menyebabkan munculnya cacing yang terlihat pada saat buang air besar (BAB).
2. Apakah Boleh Anak 3 Tahun Diberi Obat Cacing?
Anak usia 3 tahun sudah boleh diberi obat cacing, namun penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan anjuran dokter. Obat cacing yang umum digunakan biasanya aman untuk anak-anak, seperti mebendazole atau albendazole.
Obat ini bekerja dengan cara membunuh cacing yang ada di dalam tubuh atau menghambat pertumbuhannya.
Biasanya, anak-anak akan disarankan untuk diberikan obat cacing setiap 6 bulan sekali, terutama jika mereka tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi terpapar infeksi cacing.
3. Apakah Cacingan Dapat Menyebabkan Badan Kurus Kering?
Jawabannya adalah benar, cacingan dapat menyebabkan tubuh anak atau orang dewasa menjadi kurus dan terlihat kurang gizi. Hal tersebut bisa terjadi karena cacing yang hidup di dalam usus menyerap sebagian nutrisi dari makanan yang seharusnya diserap oleh tubuh.
Jika cacing sudah hidup di dalam usus dan menyerap nurisi, maka anak-anak yang mengalami cacingan seringkali mengalami penurunan berat badan, kurang nafsu makan, dan tampak lemah. Jika tidak ditangani dengan baik, cacingan bisa menyebabkan malnutrisi yang serius.
4. Apa Penyebab Anus Gatal dan Tak Kunjung Sembuh?
Gatal pada anus, terutama di malam hari, adalah salah satu tanda khas infeksi cacing kremi. Gatal ini disebabkan oleh cacing betina yang keluar dari anus untuk bertelur di sekitar area tersebut. Ini menyebabkan rasa gatal yang seringkali tidak tertahankan, dan ketika digaruk, dapat memperparah infeksi.
Selain itu, kebiasaan menggaruk anus dan kurangnya kebersihan setelah buang air besar bisa memperpanjang masalah ini, karena telur cacing dapat menyebar kembali ke tubuh melalui tangan yang kotor.
5. Bagaimana Ciri-ciri Cacingan pada Remaja Usia 14 Tahun?
Cacingan pada remaja usia 14 tahun mungkin tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas. Namun, beberapa tanda yang bisa diperhatikan meliputi penurunan berat badan yang tidak wajar, perut kembung, rasa mual, lemas, dan gatal pada anus, terutama di malam hari.
Selain itu, remaja yang cacingan mungkin merasa sering lapar tetapi berat badannya tidak naik, atau bahkan terus menurun. Pada kasus yang lebih parah, mereka bisa mengalami anemia atau kekurangan darah karena cacing menyerap nutrisi dan darah dari tubuh inangnya.
6. Bagaimana Cara Mengatasi Gejala Cacingan pada Balita?
Mengatasi cacingan pada balita membutuhkan pendekatan yang hati-hati. Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat cacing yang sesuai. Selain itu, menjaga kebersihan adalah hal yang sangat penting. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Berikan obat cacing sesuai dosis yang direkomendasikan dokter.
- Pastikan balita mencuci tangan dengan sabun setelah bermain di luar atau sebelum makan.
- Cuci mainan, pakaian, dan seprai secara rutin untuk mencegah penyebaran telur cacing.
- Potong kuku balita secara teratur agar telur cacing tidak menempel di bawah kuku.
Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama tempat tidur dan area bermain, juga sangat penting untuk mencegah infeksi ulang.
7. Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Cacingan pada Orang Dewasa?
Pada orang dewasa, cacingan juga dapat diatasi dengan penggunaan obat cacing yang direkomendasikan oleh dokter. Mebendazole dan albendazole merupakan dua jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi infeksi cacing. Orang dewasa yang mengalami cacingan juga disarankan untuk melakukan hal berikut:
- Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.
- Cuci semua pakaian, seprai, dan handuk secara teratur dengan air panas.
- Jaga kebersihan kuku dan hindari menggigit kuku atau menggaruk area anus.
- Hindari berjalan tanpa alas kaki di luar ruangan, terutama di area yang berisiko terkontaminasi oleh cacing tambang.
Penting juga untuk mengonsumsi makanan yang bergizi untuk memulihkan tubuh setelah infeksi, serta meminum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter.