Alasan Kapal-Kapal China Masuk Perairan Indonesia Hingga Berujung Klaim Kedaulatan
Merdeka.com - Kapal ikan milik nelayan China kembali berulah pada 24 Desember 2019. Kapal itu kembali memasuki perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menilai, para nelayan telah melanggar Kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Atas kejadian ini, pihak Kemlu langsung melayangkan protes ke Pemerintah China.
Berikut ulasan mengenai pelanggaran wilayah di perairan Natuna:
-
Kapan pendatang asal Cina mulai masuk ke Indonesia? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, para pendatang asal Cina sendiri mulai masuk ke Indonesia pada kisaran abad ke-14 sampai abad ke-17 silam.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Mengapa China meneliti ikan zebra di luar angkasa? Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kehidupan akuatik bereaksi dan beradaptasi dengan kondisi luar angkasa.
-
Kapal apa yang dipakai untuk berlayar di laut Nusantara? Moda transportasi utama dalam mengarungi lautan Nusantaraadalah kapal. Jenis kapal paling terkenal adalah jung.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
Kapal China Diusir, Lalu Datang Lagi
Kabar masuknya kapal-kapal China ke ZEE Indonesia viral di media sosial. Kepala Bakamla, Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, membenarkan hal tersebut.
Menurut dia, pihaknya sejak 10 Desember sudah bekerjasama dengan rekan di regional di dunia untuk memantau ada kapal tersebut akan masuk ke perairan Indonesia.
"Maka kita gerakkan kapal-kapal kita ke sana dan memang diperkirakan tanggal 17 mereka masuk, ternyata mereka masuk tanggal 19. Kita temukan kita usir. Tapi tanggal 24 dia kembali lagi. Kita tetap hadir di sana," kata Achmad.
Menurut dia, hal ini sudah dikoordinasikan dengan Kemenko Polhukam kemudian Kementerian Luar Negeri. "Karena walaupun bagaimana, tentunya kita harus melakukan suatu kegiatan yang ada orkestrasif (koordinasi)," jelas Achmad.
RI Protes Keras
Pemerintah Indonesia lewat Kemlu langsung melayangkan protes keras terhadap pemerintah China atas pelanggaran ini. Menurut Kemlu, kapal-kapal China itu melanggar ZEE Indonesia.
Kemlu menilai, Coast Guard China dan kapal nelayan melanggar ZEE Indonesia, termasuk kegiatan Illegal. "Dubes RRT kemudian mencatat berbagai hal yang disampaikan dan akan segera melaporkan ke Beijing. Kedua pihak sepakat untuk terus menjaga hubungan bilateral yang baik dengan Indonesia," tulis Kemenlu dalam laman resminya, Senin (30/12).
Kapal China Diusir sempat Menolak
Sempat terjadi penolakan saat petugas Indonesia mengusir kapal China dari perairan Natuna. Saat itu KM Tanjung Datu 301 milik Bakamla (Badan Keamanan Laut) melakukan pengusiran terhadap kapal-kapal China, namun mereka menolak dan beralasan berada di perairan milik sendiri.
Setelah mereka diusir pada 19 Desember, ternyata kapal ikan itu kembali lagi pada 24 Desember. Pengusiran juga kembali dilakukan oleh petugas Indonesia.
2019, Dua Kali Kapal China Masuki Kawasan ZEE Natuna
Menurut laporan Bakamla, kapal China pernah masuk perairan Natuna Kepulauan Riau pada tahun 2018. Namun untuk tindakan pelanggaran memasuki Kawasan ZEE terakhir dilakukan oleh pihak China pada Maret 2019.Kasus ini menjadi kali kedua China berani melanggar IUU fishing (penangkapan ikan ilegal) dan pelanggaran kedaulatan di perairan Indonesia tahun 2019.
China Klaim Kedaulatan
Setelah protes dilayangkan oleh Kemlu RI, pihak China berdalih bahwa kapal yang memasuki perairan Natuna masih dalam batas wilayahnya.
"China masih memiliki kedaulatan atas Kepulauan Nansha dan memiliki hak berdaulat dan yurisdiksi atas perairan dekat dengan Kepulauan Nansha," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri China.
Geng Shuang menjelaskan, sudah lama para nelayan China mencari ikan di sekitar Kepulauan Nansha, lokasi yang dianggap sebagai ZEE Indonesia. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaAda banyak pelaut ulung pada zaman kerajaan yang menginsiprasi
Baca SelengkapnyaJakarta memimpin dengan skor pengaruh China sebesar 31,8 persen.
Baca Selengkapnya